Selamat Membaca^_^
Typo(s) everywhere...
Alya Pov
Entah gua yang merasa sekolah lebih ramai dari biasanya atau emang gua yang terlalu siang nyampe sekolah?sabodo amat yang penting gak telat aja hehehe. Gua liat jam tangan yang tiap hari gua pake sampai belang nih tangan njirr:'( HAHAHAHA masih jam 06.30 hm belum siang banget lah tapi kenapa rame banget? Atau cuma perasaan gua aja ya.
Hari ini gua berangkat sekolah sendiri tanpa kutu kupret maksut gua si Iqbal. Kenapa? Emang lagi gak mau berangkat bareng aja gara-gara omongan mbak Oca semalem.
Flashback On.
Alya sedang asik dengan foto-foto cogan bandung yang terpampang di layar hp nya sekarang, tidak peduli bahwa ia belum mengganti seragam sekolah nya.
Jam sudah menunjukkan pukul 18.30 malam. Kebiasaan Alya jika sudah memegang hp untuk mencuci mata'-' maka ia akan lupa segalanya.
TOK TOK TOK
"Dek bukain" teriak seseorang yang siapa lagi kalau bukan Mbak oca karna terdengar dari suara nya yang cempreng.
"masuk aja mbak, pintunya gak dikunci" jawab Alya tanpa mengalihkan pandangan dari hp nya.
"Gua bilangin bunda nih lo belum ganti baju. Astaghfirullah dek lo gak mandi yaaa? Kapan tobat sih-_-" omel Oca sambil memasuki kamar adek nya dan langsung menempati ruang kosong tempat tidur disebelah Alya.
"Buodo amat To the point aja ngapain mbak Oca kesini? Pasti ada mau nya. Udah hafal gua". tanya Alya masih fokus dengan hp nya.
"Matiin hp lo dulu"
"Gua tetep dengerin mbak"
"Gua serius dek"
"Udah deh, tinggal ngomong aja su- aaa mbak oca hp guaa". belum selesai bicara Hp Alya sudah berada pada genggaman Oca dan tenggelam dalam saku celana kakak perempuannya itu.
"bisa serius gak?"
"iya mbak, Alya serius"
"dek udah berapa kali sih mbak bilang sama kamu?"
"bilang apa? Kalau alya cantik? Emang iya hehehehe"
"serius"
"iya bilang apa mbak Ocaku yang geulis pisan"
"Emang kamu gak ada perasaan apa-apa ke Iqbal?"
"anjir mbak oca ngomong apasih? Kita cuma temen mbak, gak ada yang namanyaa perasaan-perasaan gituu".
"Dek, Walaupun Iqbal gak bilang langsung ke kamu, tapi mbak tau, mbak ngerti, mbak paham kalau Iqbal ada rasa sama kamu rasa buat selalu ada buat kamu lindungin kamu gak mau kamu kenapa-kenapa bikin kamu seneng dengan cara dia. Mbak tau ya Al"
"mbak, kita cuma temen."
"Dek, Coba kamu liat dari sisi yang lain bukan dari kalian itu temen tapi kalian itu laki-laki sama perempuan yang bisa saling suka."
"Jangan sia-siain selagi ada" mbak Oca menepuk pelan pundak Alya lalu pergi meninggalkan Alya yang terdiam memikirkan apa yang dikatakan kakak perempuan nya tadi.
Flashback Off.
Author Pov.
Perkataan mbak Oca semalam masih terngiang didalam pikiran Alya. Ia masih tidak habis fikir kenapa mbak Oca sampai bicara seperti itu. Bukannya mbak Oca lebih tau kalau ia dan Iqbal memang berteman sejak lama sejak masih kecil. Alya berusaha untuk menghapus fikirannya dan berusaha fokus pada jalan menuju kelas nya sebelum...
Brakk
Hm. Bukan sebelum tapi memang sudah terjadi. Alya menabrak seseorang karna ia belum fokus dengan jalan nya. Alya jatuh dengan pantat mendarat terlebih dahulu. Memalukan
"aw. Anjir sakit" keluh Alya mencoba berdiri namun kesusahan karna merasakan nyeri pada pantatnya.
"Sorry gua gak liat jalan" ucap seseorang yang saat ini mengulurkan tangannya untuk membantu Alya berdiri.
"Gimana sih, liat-liat dong kalau jalan. Udah tau sekolah lagi ra- - ELOO!!??" kaget Alya yang sudah berdiri karna bantuan seseorang yang menabrak ia tadi. Tidak tau kah sekarang Jantung Alya sedang berdegup kencang akibat seseorang yang sedang berdiri dihadapannya.
"Kita kenal?" seseorang tersebut menaikan sebelah alis nya.
"Reza kan? Anak Bandung kan?" tanya Alya dengan mata berbinar seolah- olah telah menemukan harta karun terpendam.
"Iya lo siapa?" tanya Reza
Reza Pandu Nugroho. Laki-laki yang akhir-akhir ini membuat Alya lupa makan, susah tidur, nahan boker'-'. Laki-laki yang berhasil membuat Alya teriak kesetanan saat melihat foto nya. Laki-laki yang membuat Alya penasaran karna caption di post-an instagram terakhirnya.
"Kenalin gua Al-"
"Al, lo gapapa? Kata Faris tadi liat lo jatuh? Ada yang sakit? Ayo gua anter ke UKS" ucapan seseorang memberhentikan obrolan nya dengan Reza.
"IQBAL APASIH! LO GANGGU!" teriak Alya pada Iqbal yang sedang memegang tangannya lalu terlepas karna bentakan Alya. Seketika siswa-siswi yang sedang berlalu lalang dan bercengkrama di sepanjang koridor menjadi diam.
"Sorry, gua gak maksut apa-apa.gua duluan" gumam iqbal pelan meninggalkan Alya dan Reza. Tak tau kah Alya bagaimana khawatirnya Iqbal yang membuat laki-laki itu berlari untuk cepat bertemu dengan alya? Tak tau kah bagaimana perasaan Iqbal saat ia membentaknya?.
***
Kabar buruk nya setelah kejadian tadi pagi dikoridor, Alya belum sama sekali bertegur sapa dengan Iqbal. Alya tidak tau sekarang Iqbal dimana, Alya memang merasa bersalah karna membentak Iqbal tadi, ia tak sengaja membentak iqbal demi apapun. Hanya karna masalah tadi ia merasa iqbal jauh padahal mereka dekat.
Kabar baiknya, Reza laki-laki idaman Alya ternyata siswa baru disekolah nya. Alya tentu senang. Sangat senang namun perasaan bahagia nya ini tidak terlalu terasa karna Iqbal.
"bal, lo dimana?.maafin gua" batin Alya.
Ngomong-ngomong soal murid baru. Jadi si Reza ini satu kelas dengan Alya. Padahal sebelum mengenal Reza, Alya menebak bahwa Reza ini lebih tua darinya karna terlihat dari rupanya yang dewasa. Jangan melihat buku dari covernya saja sesuai dengan pepatah tersebut.
Dan akibat dari perkenalan nya dengan Reza tadi pagi, ia menjadi sedikit demi sedikit akrab dengan laki-laki tampan yang sedang duduk disebelahnya meminum es jeruk yang Alya pesankan tadi. Mereka berdua memang pergi ke kantin bersama, ini sih modus Alya yang membujuk Reza agar lebih mengenal sekolah nya yang baru.
"Rez,lo kenapa pindah sekolah?" tanya Alya sambil menelan bakso dalam mulutnya.
"Kepo" singkat Reza melirik sebentar Alya
"Iyasih, kok gua SKSD banget ya sama lo HAHAHAHAHAH" tawa Alya menyembur.
"Lo tau nama gua darimana?"
"kepo" Balas Alya meniru ucapan Reza.
"Ngapain ikut-ikut sih" gemas Reza membuat dia mengacak-acak rambut kepala Alya.
"Apasih Rez" Alya salah tingkah. Dan untuk menutupi salah tingkah nya itu ia pun melanjutkan makan nya yang belum habis.
Mereka tidak sadar bahwa dari kejauhan, ada seseorang yang sedang menatap mereka berdua dengan tatapan sakit hati.
"Asal lo bahagia. Gua juga ikut bahagia Al" ucap seseorang itu pelan.
Bersambung....
Jgn lupa vote ya.mwah😘😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen Fiction"Semacam tidak memiliki namun takut kehilangan. Semacam tak punya status tapi merasakan kecemburuan"