Cemburu...

467 29 4
                                    

"Kalian saling kenal ?" Tanya Aldi.

"Iyalah kan Salsha ini sahabat gue dari kecil. Emang sih tadi gue sempet gak sadar kalo ini tuh Salsha, soalnya terakhir kita ketemu itu udah lama banget sekitar 4 tahun yang lalu" Jawab Kaniya.

"Lama amat 4 tahun?" ucap Aldi terheran.

"4 tahun yang lalu kak Kaniya sama keluarganya pindah ke Aussie, karena om Zello pindah tugas ke cabang yang disana selama 2 tahun kan, kak? Nah, habis itu gue gak ketemu lagi sama dia karena gue mulai sibuk di dunia entertain dan gue pun gak tau kalo kak Kaniya pulang ke Indonesia malah pindah ke Jakarta, karena sebelumnya kak Kaniya sama keluarganya tinggal di Semarang" Jelas Salsha yang dibalas anggukan oleh Kaniya.

"oh gitu... btw, kamu kesini sama siapa Kan?" tanya Aldi.

"gak sama siapa-siapa" jawab Kaniya santai. "by the way, kalian pacaran ya? Kayak deket banget gitu?" tanya Kania.

"enggak kok" jawab Salsha cepat.

"on the way kok, doain aja" ucap Aldi sambil memainkan alisnya naik-turun.

"ya deh, gue doain.." ucap Kaniya dengan perasaan seikit cemburu. 

'Gue doain semoga lo berdua gak jadian, karena gue belom rela Aldi jadi milik orang lain' ujar Kaniya dalam hati.

***

Entah mengapa, Kaniya menjadi sedikit sedikit kesal akan jawaban Aldi tadi. Kaniya tak bisa menyangkal kalau dirinya tengah cemburu akan kedekatan Aldi dan sahabat kecilnya dulu. 

Hati Kaniya masih tertera nama Aldi dengan jelas.  Ia putus dengan Aldi dan menjaga jarak dengan Aldi bukan atas keinginannya. Bahkan Kaniya tahu jika sahabat-sahabat Aldi sering memanggilnya dengan sebutan cewek jutek, karena mereka menganggap bahwa Kaniya adalah orang yang jahat, orang yang hanya memanfaatkan Aldi agar dirinya dikenal banyak orang.

Padahal bukan itu kenyataannya. Biarlah hanya dia dan Tuhan yang mengetahui. Dan biarkan waktu yang membongkarnya.

***
Aldi sedikit merasa heran akan sikap Kaniya tadi. Karena semenjak ia dan Kaniya putus, baru kali inilah Kaniya menyapa Aldi dan bercakap selayaknya teman lama, tak seperti biasanya yang selalu mengeluarkan kata-kata kasarnya.

"Di! Ngelamunin apa sih?" Tanya Salsha.

"Eh, enggak kok aku gak ngelamun" jawab Aldi sambil menetralkan suaranya.

"Bohong ya..?"

"Enggak ya.. udah ah, cabut yuk!" Jawab Aldi mengalihkan.

Selama diperjalanan tak ada percakapan yang begitu menonjol karena mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Salsha yang sibuk membalas mention para penggemarnya sedangkan Aldi sibuk menyetir dengan pikiran tertuju pada gadis yang sampai saat ini masih terselip dihatinya, Kaniya.

Entahlah mengapa Aldi tak bisa mengalihkan pikirannya dari sosok Kaniya. Sikap Kaniya tadi terlalu membekas di pikirannya. Sikap yang menggambarkan seperti gadisnya saat dulu sebelum hubungan mereka menginjak tahun ke 2. Karena sikap gadisnya sempat berubah drastis dan itu seperti bukan sikap Kaniya biasanya.

"Di.."
"Di!"
"Aldi!"
"Kak Aldi!"
"Alvaro Maldini?"
"Ish.. Kak Aldi"

Berkali-kali Salsha memanggil Aldi namun tak sekalipun Aldi mendengarkannya. Aldi terlalu fokus dengan pikirannya hingga melupakan gadis yang duduk disebelahnya sambil memanyunkan bibirnya.

Merasa kesal dengan sikap Aldi yang seakan melupakannya Salsha pun membunyikan klakson mobil Aldi.

"Eh! Kenapa dibunyiin klaksonnya, Kani--" ucapan Aldi terpotong seakan teriangat bahwa ini Salsha bukan Kaniya.

~~~
TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gudang HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang