Fallin In Love

598 35 10
                                    

Author POV

Seorang yeoja melangkahkan kaki mungilnya memasuki sebuah sekolah ternama di Seoul.Semburat senyuman menghiasi wajah cantiknya.

"Naeun!" Panggil seorang yeoja berponi. Sontak yeoja yang dipanggil Naeun itu segera membalikkan tubuhnya menghadap yeoja yang memanggilnya itu.

"Eunji? Ada apa?" Naeun bertanya pada sahabat karibnya itu.

"Huhh.. Kau ini. Aku sudah memanggilmu sedari tadi sewaktu masih digerbang" Eunji benar-benar kesal pada Naeun. Karena sedari tadi dia mengejar Naeun namun tidak ada respon.

"Mianhaeyo Eunji-ya. Aku memang tidak mendengar kau memanggil namaku tadi" Naeun merasa bersalah karena telah membuat sahabatnya itu ngos-ngosan.

"Tapi... Kali ini aku akan memaafkanmu secara cuma-cuma"

"Jinjja? Waeyo?" Naeun penasaran terhadap Eunji karena tak biasanya Eunji semudah itu memaafkannya.

"Karena sewaktu aku tadi mengejarmu. Aku tanpa sengaja menabraknya" Jelas Eunji dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

"Menabraknya? Menabrak siapa?" Naeun mengernyitkan alisnya karena benar-benar tidak mengerti.

"Dia Naeun, Pangeranku" Ucap Eunji.

Naeun pun mengerti apa yang dimaksud Eunji.

"Aishh.. kau ini selalu cerita padaku tentang namja itu padaku. Aku jadi ingin mengenal namja yang telah membuat sahabatku ini jadi segila ini" Ucap Naeun mencubit pipi Eunji.

"Aww.. Sakit tahu" Eunji mengerang kesakitan sambil mengelus pipinya yang sakit.

"Makanya lain kali kenalkan aku dengan dia"

"Pasti" Eunji tersenyum.

**

KRINGG..
Suara lonceng menggema ke seluruh sudut sekolah di Senior High School.

Setelah guru-guru keluar dari kelas murid-murid berhamburan keluar kelas.

Naeun dengan cepat melangkahkan kaki jenjangnya keluar dari pekarangan sekolah. Kenapa Naeun tidak bersama Eunji? Karena Eunji sudah dijemput supir pribadinya.

Sebuah sepeda motor berhenti tepat di depan Naeun.

"Mau kuantar?" Tanya namja yang mengendarai sepeda motor itu.

"Chanyeol? Tidak,aku ingin pulang sendiri" Tolak Naeun.

"Tidak. Aku mengantarmu bukan kerumahmu tapi membawamu kerumahku" Jelas Chanyeol.

"Kau ingin menculikku?" Naeun membelalakkan matanya.

"Aishh.. Noonaku ingin bertemu denganmu" Ucap Chanyeol.

"Jinjja? Ya udah ayo kita kerumahmu" Chanyeol memberikan helm untuk Naeun.

"Cepatlah kau naik" Naeun segera menaiki sepeda motor Chanyeol.

"Pegangan yang erat" Ucap Chanyeol memperingati.

"Ck bilang saja kau mau MoDus" Balas Naeun.

"Kita lihat saja Naeun"

Chanyeol segera melesatkan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Karena takut,akhirnya Naeun melingkarkan tangannya di pinggang Chanyeol.

"Hhaha.. Akhirnya kau menyerah juga"

Selang beberapa menit akhirnya Chanyeol dan Naeun berhenti di depan sebuah rumah yang sederhana.

"Aishh.. Kau ini mencari kesempatan dalam kesempitan" Celoteh Naeun.

"Sekali-kali gakpapa juga kali" Balas Chanyeol.

"Mesum" Naeun menendang lutut Chanyeol hingga Chanyeol meringis kesakitan.

Naeun segera berlari ke depan pintu rumah itu. Ketika Naeun ingin mengetok pintunya. Namun,pintunya sudah lebih dulu terbuka dan menampakkan sosok wanita cantik berambut pendek dan bermata besar.

"Naeun" Yura segera memeluk Naeun. Ya,Yura adalah Unnie kandung Chanyeol.

"Aku sangat rindu padamu Unnie" Naeun memeluk erat Unnie kesayangannya itu. Naeun sudah menganggap Yura sebagai Unnie kandungnya. Naeun juga sangat menginginkan sosok Unnie karena Naeun hanya memiliki sebuah Saeng yaitu Son Saeun.

"Sampai kapan? Apakah kita tidak akan masuk?" Chanyeol tiba-tiba angkat bicara karena bosan melihat drama di depannya.

"Aishh.. Kau tidak bisa melihat orang senang sedikit" Naeun menatap tajam ke arah Chanyeol.

"Baiklah. Lebih baik kita berbicara di dalam" Tawar Yura karena merasa hawa di sekitar nya sudah mulai panas.

Mereka bertiga sekarang sedang duduk di ruang tamu.

"Naeun,apakah lukamu sudah sembuh?" Tanya Yura khawatir.

"Udah kok Unnie" Jawab Naeun tersenyum. Takut Unnienya itu merasa bersalah lagi.

"Unnie lega kalau lukamu sudah sembuh. Unnie benar-benar khawatir"

"Hehe.. Gak usah segitunya kali Unnie. Lukanya juga gak terlalu parah"

"Ya sudahlah kalau begitu. Unnie buatin teh dulu ke belakang"

"Gak usah repot-repot Unnie" Tolak Naeun.

"Kau ini. Chanyeol kau temani Naeun ya?" Ucap Yura dan di balas anggukan Chanyeol.

Yura segera melangkahkan kakinya menuju dapur. Meninggalkan Chanyeol dan Naeun.

"Aishh.. kenapa rasanya aku jadi canggung begini? Tidak biasanya aku seperti ini di depan Naeun,apa jangan-jangan.."

To Be Continued..

Ada yang penasaran gak sama kelanjutannya? Gak ada ya? -_-
Tapi gakpapa deh, Aku tetap akan menyelesaikan FF ini sampai selesai.

Maaf juga karena banyak typo bertaburan dan kata-katanya juga kadang gak nyambung.

Jangan lupa berikan vote dan comentnya ya? Biar aku cepat-cepat ngelanjutin Chapter berikutnya.

Gumawo^^

14 September 2016

[FF A Pink & EXO] SaranghamnidaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang