Chapter 2

44 8 0
                                    

*------*

Perlahan aku membuka mataku,dan berbalik ke samping melihat Yoongi sedang tidur mata nya yang terpejam membuatku terasa nyaman.

"Ohh ayolah jangan membuatku tidak tidur sampai pagi" Taehyung merengek seperti anak kecil disebelahku.Dia merasa tidak nyaman karena aku terus memperhatikan wajahnya.

"Baiklah aku juga akan tidur"Dia tersenyum memperlihatkan seluruh giginya yang rapih membuatku membungkam mulutku sendiri karena aku tidak tahan melihatnya tersenyum seperti itu rasanya aku 'muak' lebih tepatnya ingin muntah.Apa yang dilakukannya sehingga aku teramat meyukainya.

Dia memegang satu tanganku dan membawanya menuju pipinya lalu dia sesekali mencium tanganku dengan lembut.

" Gadis pintar"ucapnya lalu menarik pinggulku dan memelukku erat.Aku ikut memeluknya dan menenggelamkan wajahku di dadanya.

Seketika lamunanku hilang ketika melihat Yoongi sudah menatapku.

" Apa yang sedang kau pikirkan?" Dia bangun dari tidurnya dan duduk disebelahku.

"Tidak ada"jawabku berbohong.

"Kau berbohong" ucapnya seraya pergi beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.

"Aku tidak berbohong!"

"Jika kau tidak suka,maka kau boleh menceraikan aku"mataku membelalak kaget,tidak percaya apa yang dikatakannya tadi,aku tidak tahu dia serius atau tidak.

" Maksudmu?" Aku berjalan menuju tempat dimana dia sedang berdiri,dan menyamakan posisi ku.

"Ya,Jika kau tidak suka maka ceraikanlah aku,Aku berjanji akan menandatangani surat cerainya" ucapnya santai.

"Neo michyeosseo?!"Aku sedikit meninggikan suaraku." Kita baru saja menikah,kau bilang apa?cerai"suaraku terdengar serak dan sebentar lagi aku sepertinya akan menangis.

"Kenapa?!Kau tidak mencintaiku!jadi untuk apa kita hidup bersama?!" bentaknya dan itu berhasil membuat air mataku mengalir.aku menangis tidak percaya mendengar ucapannya.

"K-kau! Lalu mengapa kau bersedia menikahiku!!mengapa kau--"belum sempat aku meneruskan perkataanku dia langsung memotongnya.

" Ya aku terpaksa melakukan itu,karena ibumu mengancamku!"suara nya menjadi rendah dan sedikit ditekan.

"A-apa?mengancammu?apa yang kau maksud?aku tidak mengerti!" aku menjerit diiringi suara tangisanku yang semakin tinggi.Dia pikir dia siapa?bisa-bisanya dia mempermainkan sebuah hubungan.

"So That I Love You" [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang