Chapter 5

28 5 0
                                    

Perlahan aku membuka mataku,rasanya sakit dan mungkin hampir semalaman aku menangis.Aku menatap langit-langit kamar yang sepertinya sedang 'menertawakanku'.

Mengapa aku bisa berada disini?-batinku

Saat aku mencoba bergeser kesamping, aku tersentak melihat Yoongi yang masih terlelap di sebelahku.Sial!apa yang dia perbuat semalam kepadaku?.

Aku mencoba untuk bangkit,tapi punggungku terasa nyeri mungkin semalam Yoongi mendorong tubuhku cukup keras.Akhirnya aku mengalah dan masih tetap diam,dan jika bergerakpun percuma nanti sakitnya malah bertambah.Tapi aku punya kelas hari ini,Ishh.

Tuhan,aku tidak tau semalam dia berbuat apa padaku?

Saat aku ingin membangunkan Yoongi,bibirku terasa perih,dan aku baru sadar mulutku tidak tertutup sejak tadi,tanganku meraba ujung bibirku.

"Shhh!" aku meringis kesakitan,perih.

"Kau sudah bangun?"

Suaranya terdengar serak,tapi aku tidak menjawabnya.Lalu dia bangun dari tidurnya.

"Bibirmu masih sakit?" Sialan! Sudah pastilah ini sangat sakit,bajingan!

"Tunggu sebentar" lalu dia beranjak dari kasur menuju kamar mandi dan membawa kotak P3K.

"Ayo bangun" aku mengangguk,dan berusaha untuk bangun,tapi punggungku terasa sakit,jadi aku berbaring kembali.

Aku hanya bisa menatapnya.

"Jangan menatapku seperti itu,sini biar kubantu"Aku langsung memalingkan wajahku.

dia memegang bahuku dengan satu tangannya,dan satunya lagi mengangkat punggungku.

"Ahh" aku meringis kesakitan saat bangun.

Yoongi membuka kotaknya,dan mengoleskan obat ke bagian luar bibirku.Aku hanya bisa maemandangi wajahnya yang sangat tenang,berbeda dengan semalam.

"Aku" aku sulit untuk berbicara.

"Stt!jangan dulu berbicara aku masih mengobati lukamu" dia melirikku sebentar dan melanjutkan lagi aktivitasnya.

Bagaimana bisa?seorang Yoongi yang dingin dan pemarah bisa sebaik dan setenang ini? Entah perasaan seperti apa yang aku rasakan saat ini -batinku.

"Sudah" lalu dia membereskan peralatan dan memasukannya kembali ke dalam kotak.

"Apa kau ada kelas hari ini?"

Aku hanya bisa mengangguk.

"Baik,akan kuantar kau" Dia berjalan keluar dari kamar.Arghh rasanya aku ingin berteriak sekeras mungkin dan menjambak rambut hitamnya.

*---"
"Aku bisa sendiri" bibirku sekarang sudah tidak terlalu sakit.

"Tidak!akan kuantar kau" Dia terus memaksaku.

Aku mengabaikannya,dan berjalan di depannya sambil memegang punggungku yang terasa nyeri,saat aku melewati kaca aku melihat diriku,rambut yang tidak tertata,mata yang bengkak,bibir yang pucat dan tubuhku yang tidak tegap,Astaga!! Aku seperti Nenek-nenek ,lebih tepatnya nenek sihir.Aku ingin menangis.

"So That I Love You" [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang