Chapter 4

25 5 0
                                    

Perlahan-lahan tangannya mulai mengarah ke arahku dan aku langsung memejamkan mataku lalu dia......

Dia terus memajukan wajahnya ke arahku ,Tuhan apa yang aku perbuat!jangan seperti ini kumohon -batinku.

Aku semakin menundukkan wajahku lalu wajahnya kini haya beberapa inci dari wajahku,aku bisa merasakan hembusan nafasnya,jangan sekarang please.

Aku mendengar suara pintu mobil terkunci,segera aku membuka mataku dan Sial ternyata dia bukan ingin menyentuhku,tapi dia hanya ingin mengunci pintu mobil yang ada di belakangku ini.Lihatlah sekarang dia tersenyum miring,sepertinya dia akan tertawa meremehkanku.

"Cih,kau kenapa?kau berharap aku menyentuhmu?" benarkan dia meremehkanku,lelaki ini benar-benar brengsek.

"Ma-maksudmu?!" ucapku gugup dan sekaligus malu,aku malu pada diriku sendiri mungkin tadi aku menyangka dia akan menyentuhku,Jebal...

"Aku tidak akan mengulang perkataanku!"lalu dia bergerak ke tempat duduknya,akupun membenarkan posisiku.

"Oh kalau begitu yasudah!,hm jalankan mobilmu!" perintahku sedikit berteriak.

"Apa kau baru saja memerintahku?!"

"Apa kau tuli?baru saja tadi aku bilang jalankan mobilmu!" aku berusaha untuk melihat wajahnya,Wow! Benar saja wajahnya sekarang menjadi pucat,ada apa dengannya?.Lalu aku memalingkan wajahku ke arah jendela,dan dia mulai menyalakan mobilnya.

****
"BERHENTI!" teriakku dan dia langsung memberhentikan mobilnya mendadak,membuatku terjatuh kedepan untung saja aku memakai seatbelt.

"Ada apa!" dia ikut berteriak.

"Aku ingin turun"

"Kalau begitu turun saja!lagipula kenapa kau menyuruhku berhenti!?" dia masih meninggikan suaranya.

"Mwo? Yang benar saja,mana mungkin aku harus turun dengan mobil yang masih berjalan!" sekarang suara teriakkan kami memenuhi mobil.

"Kalau begitu loncat saja!!"mataku membelalak,yang benar saja aku harus loncat dari mobil,mungkin aku akan mati.

Aku membuka pintu mobil dan sebelum turun aku melirik Yoongi dengan tatapan 'mematikan' dan langsung menutup pintunya keras,lalu dia langsung menjalankan mobilnya pergi menjauh dariku.Aku memperhatikan laju mobilnya yang sangat cepat dan bergerak cepat ke kanan dan ke kiri ,Oh Tuhan semoga dia selamat.Hah? Mengapa aku mendoakan dia ish.

"Dia memang seperti itu!" aku mendengus kesal.

Aku melangkahkan kakiku menuju lelaki yang sedang terbaring dan telinganya yang dihiasi dengan headset putih.

"Mianhae" aku langsung duduk disampingnya.Lalu dia membuka matanya dan bangun ,dia mulai memandangku heran.

"Kau kenapa?" Hah?apa tidak salah?seharusnya aku yang bertanya seperti itu.

"Hm?Bukannya kau ya,yang kenapa?" dia langsung tersenyum.

"Naegga?Wae?" (I'm,why?)

"Bukannya kau marah padaku?kemarin kau pergi begitu saja" aku menatap wajahnya.

"Haha..Apa maksudmu?aku tidak marah padamu?aku hanya,ya..sekedar tidak enak dengan suasana disana kemarin" dia tertawa,Astaga wajahnya sangat lucu ketika sedang tertawa,rasanya aku ingin mencubitnya.

"So That I Love You" [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang