3.00 am
Perutku lapar, itulah yang membuatku bangun dari tidurku. Aku mengambil air minum didapur kamarku. Ya, kamarku memang sangat luas dan sengaja diberikan dapur didalam kamar. Setelah minum air yang kuambil tadi, aku menghirup udara pagi yang segar London ini dibalkon kamarku. Tiba-tiba, cairan bening dari mataku terjatuh.
“kenapa menangis?”
Tanya seseorang dibelakangku, suaranya yang berat. Aku langsung menghapus air mataku. Lalu, orang itu berdiri disampingku dan menghirup udara pagi London.
“kenapa kau menangis?”
“tidak.. aku tidak menangis”
“jangan berbohong, aku tau kau menangis tadi dan bergumam ada namaku”
What? Apa yang dia katakan? Aku bergumam? Menggumamkan nama dia?
“tidak”
“iya”
“tidak”
“iya”
“tidak”
“iya”
“tidak”
“iya”
“tidak”
“iya cantik”
“tidak jelek!”
“ugh! Stop it hazz”
“haha… iya iya..”
Aku memeluk kakaku, Harry. Harry Edward Styles. Aku memeluknya dengan erat dan menangis didadanya. Shirtless.
“hazz.. apa kau masih menganggapku adik?”
“kenapa kau bertanya seperti itu? aku kakakmu, dan kau adikku.”
“tapi, didepan teman-temanmu, kau menanggap aku bukan sebagai adikku. Keempat sahabatmu itu bahkan tidak tau kalau kau mempunyai adik”
“I’m sorry babe. Aku hanya tidak ingin kau kenapa-kenapa. Lagipula, kau kan takut dengan keramaian,kilat lensa dan mobbed?”
“iya.. tapi….”
Perkataanku dipotong olehnya. Menyebalkan.
“sudah sudah. Aku punya day off. Aku akan menemanimu kemana saja selama satu hari penuh”
“really? Tapi…”
“kau siap-siap. Aku akan membuatkan sarapan untuk kita berdua. Dan langsung pergi”
Lagi-lagi, aku belum selesai berbicara sudah dipotong lagi. Annoying Styles.
*****
5.00 am
Aku dan Harry sudah selesai sarapan. Sekarang, aku dan Harry ingin berolahraga. Hanya berlari mengitari kompleks rumahku.
“Harry! Mengikat tali sepatu saja lama sekali”
“tunggu babe…”
“ayolah.. aku takut kalau fans mu datang kerumah lagi!”
“okayyy” ia menghampiriku.
Sudah 20 menit kita berlari. Aku dan Harry duduk dibawah pohon tidak jauh dari rumah. Aku melihat Harry menyandarkan tubuhnya dipohon itu. aku kasihan melihat Harry. aku meninggalkannya dan kembali kerumah. Saat aku berlari, tali sepatuku terlepas dan
Brukkkk!
Aku terjatuh. Lututku mengeluarkan darah yg cukup banyak. Harry langsung menghampiriku
