Hari ini adalah hari pertama bagi semua murid SMA harapan bangsa untuk sekolah lagi. Setelah 1 bulan lamanya mereka liburan kenaikan kelas.
Seorang cewek tengah berlari memasuki sekolah. Ia terlihat buru-buru. Jelas saja, bel masuk akan berbunyi 3 menit lagi.
Gubrak!
Si cewek langsung aja buka pintu kelas dan menimbulkan efek suara yang begitu keras. Ia sibuk mengatur napasnya yang terengah-engah di depan pintu. Setelah napasnya dikontrol, ia berjalan dengan santainya menuju bangkunya. Tak mempedulikan orang-orang yang memakinya gara-gara suara yang tadi ia hasilkan.
"Yaelah, hari pertama aja lo telat, gimana besok-besok?"
Cewek tadi langsung menoleh pada temennya yang duduk di depannya. Krystal.
"Abisnya, mama 'sih lupa bangunin aku!" jawab cewek mungil tadi. Atau bisa dipanggil Wendy.
"Ya kali ah, masih dipanggilin oleh mama. Bangun sendiri, woyy.. udah gede juga," ejek cewek yang duduk bersebelahan dengan Krystal. Seulgi.
Wendy langsung diam. Ia memanyunkan bibirnya.
Lalu, ia teringat. Bangku sebelahnya kosong.
"Eh, beneran ga ada yang mau duduk sebelah gue, nih?" tanya Wendy.
"Ada kok yang duduk di sebelah lo," jawab Krystal.
Wendy mengernyitkan dahinya. Sepenglihatannya tak ada yang duduk di sebelahnya, tapi kenapa Krystal bilang ada?
"Makhluk halus, noh yang lagi duduk ama lo. Hahahaha!" Tawa Seulgi meledak begitu saja.
Seulgi dan Krystal langsung ber-high five ria sambil tertawa keras. Sedangkan, Wendy hanya memandang datar kedua temannya yang menyebalkan itu.
•○•
Teetttt~
Jam istirahat berbunyi. Semua murid berhambur keluar dari kelas. Bagaimana tidak? Jam istirahat adalah jam yang paling favorit bagi murid-murid. Tapi, tidak dengan Wendy. Ia terlihat malas saat jam istirahat.
"Eh, Wen, kantin yuk!"
"Iya. Laper nih," keluh Seulgi.
Wendy menatap Krystal dan Seulgi bergantian. "Enggak ah, mager nih gue." Wendy menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya.
"Aahh, alibi doang itu mah. Bilang aja lagi diet," celetuk Seulgi.
Wendy yang mendengar celetukan Seulgi, langsung mengangkat kepalanya dan menatap Seulgi horor.
"Widih... tatapan mata nya, mbakkk.. Setajam silet," ucap Krystal dengan ala-ala pembawa acara silet.
"Udah ah, gue ikut deh ke kantin." Wendy akhirnya bangkit dari duduknya. "Tapi, gue temenin kalian doang,ya. Gue gak ikut jajan."
Akhirnya 3 sekawan itu pergi ke kantin bareng.
Sampenya di kantin, mereka semua mengernyitkan dahi mereka. Mereka heran karena keadaan kantin yang kelihatan lebih rame daripada yang sebelum-sebelumnya.
Karena bingung, Wendy pun memanggil salah satu adik kelas cewek yang lewat di depan mereka. "Eh, dek."
"Iya, kak?"
"Kenapa ya lagi rame-rame gini?"
Si adik kelas nampak malu-malu. Sedangkan Wendy, Seulgi, dan Krystal semakin mengerutkan keningnya.
"Itu, lho kak. Kakak kantinnya ganteng banget sumpah. Ada tiga lagi."
Wendy, Seulgi, dan Krystal menaikkan kedua alisnya semakin tinggi. Seinget mereka, yang ngejaga kantin udah tua-tua semua. Apa adek kelas ama kakak kelas mereka udah jadi buta sekarang?
"Ah, seriusan dek?" tanya Seulgi.
"Serius, kak. Kalo, kakak ga percaya, liat aja sendiri. Aku mau balik ke kelas dulu. Duluan ya, kak." Adik kelas cewek tadi pun meninggalkan 3 kakak kelasnya yang masih dengan wajah tak percaya.
"Beneran apa yang diomongin adek kelas tadi? Seinget gue, ga ada yang ganteng deh penjaga kantinnya," ucap Krystal sambil menggaruk-garuk pipinya yang tak gatal.
"Tau ah, kita liat aja deh daripada bingung terus," Wendy berjalan lebih dulu daripada Krystal dan Seulgi.
Wendy yang sudah sampai duluan, berusaha untuk menyerobot masuk ke dalam gerombolan siswa-siswa cewek. Wendy tak perlu berusaha mati-matian agar bisa nyelip ke dalam gerombolan itu. Badannya yang tak terlalu besar membantunya untuk masuk ke dalam gerombolan itu.
Karena terdesak, Wendy harus berusaha mengatur napasnya agar tetap stabil. Sungguh, ini lebih parah daripada saat ia membeli tahu bulat hari itu.
Wendy pun mengankat kepalanya dan...
"Oh ya Tuhan, ganteng banget! Astaga!!!" teriak Wendy girang.
Ia melihat seorang cowok dengan tinggi tubuh bak model, rahang yang tegas, kulit putih, matanya yang sedikit sipit tak membuat ketampanannya berkurang. Benar-benar rasanya seperti ketemu malaikat.
Wendy terbengong disana. Asik memperhatikan wajah tampan dari penjaga kantin.
"Ada yang bisa kakak bantu dek?" tanya penjaga kantin itu.
•○•
"Gilaaa!!! Kok yang ngejaga kantinnya ganteng banget, 'sihhh.." -Wendy.
"Asik, hari pertama buka kantin, udah rame aja:)" -Sehun.
"Wendy mana nih? Nyelonong aja." -Krystal & Seulgi.Sorry kalau ga lucu dan selebihnya. Leng bener" ga pandai dalam nulis ginian:)
-Xiao Leng 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kantin - SeKaiYeol
FanfictionGak semua yang ngejaga kantin itu udah gak enak dipandang. 3 penjaga kantin ini ganteng bangetttt. #120 in Fanfiction [161212] [ot12] Bahasa tidak baku. Garing, typo, receh dan selebihnya mohon dimaafkan ⓒ02/09/16