Ironi Hati

13 0 0
                                    

Pagi untuk para penghuni elegi
Letupan asa mulai menari nari
Ke sana kemari tak tentu arah menuju widuri
Sayup angin berganti bergulung membentuk ironi satuan hati yang tersakiti
Dingin tak tembus sinar mentari
Sapa pun enggan mengayom sepinya hati

Kaki ini sendiri menapaki kerikil berduri
Hati ini lelah menanti kepastian yang enggan bertepi
Harapan seolah mati ditapak kaki tak berhati
Pikiran pun mati, korban hati yang dikhianati

Kala Pena Bercerita (On Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang