Biarlah awan tertawa melihatku hingga mendung menyelimutinya
Biarlah angin membisikan cercaannya hingga badai menghapirinya
Biarlah hujan mencemoohku hingga banjir menerjangnya
Ya... aku terlalu bodoh hingga kata terucap baik walau hati menghianatinya
Ya... aku terlalu gila hingga akal tak bisa lepas darinya
Ya... aku terlalu naif untuk berdiri menunggunya
Lelah, sudah pasti
Kesal, tentu saja
Marah, mungkin
Sedih, apalagiTerus berdiri menunggunya itu hal bodoh yang kini kusadari
Terus berharap menantikannya itu hal gila yang tak mungkin terkabulkan
Aku sadar, aku dan dia berbeda
Sejauh apa aku berusaha memantaskan diri
Tetap saja kita berbeda
Setinggi apa aku menggapainya
Tetap saja kita tak mungkin bersama
Kita berbeda
Ini hanya ceritaku, bukan ceritamu
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Pena Bercerita (On Editing)
Poetry"Saat mulut tak mampu lagi berkata, maka ikutilah penamu untuk bercerita. Ungkapkan semua yang ingin kau katakan hingga tak ada lagi kata yang tersisa." Aku seorang pemula, mohon beri komen dan dukungannya untuk perbaikan. Terima kasih :) Catatan: t...