lima

2.5K 118 0
                                    

Hari ini prilly memilih untuk tidak kemana2 karena malas melakukan kegiatan apapun ia hanya duduk ditaman sambil sibuk dengan gedgednya.

"Loh prill, kamu gak ke mall atau salon?" Mama.
"Ngapain?" Prilly.
"Ya buat persiapan, ntar malem kamu datangkan ke wedsing thea sama galang?" Mama.

"Males, gak ada temen ma" prilly.
"Gak boleh gitu dong, dia itu sahabat kamu, dia  pasti kecewa dan sedih banget kalo kamu gak dateng." Mama.
"Hmm, iya sih tapi.." prilly.
"Gak ada tapi tapi. Sekarang kamu ke mall bareng mama ayok, mama juga udah lama nih gak ke mall" ajak mama menarik tangan prilly.
"Yaudah deh ayok" prilly menuruti mamanya walaupun sebenadnya  ia sangat malas.

🏢🏢🏢🏢🏢🏢🏢🏢🏢🏢🏢🏢

Kini prilly dan mama tiri yang sangat menyayanginya itu berada di salah satu mall besar dijakarta.

Cukup lama mereka berkeliling mencari butik yang mamanya mau, prilly sampai pusing menuruti mamanya itu.

"Ya ampun ma, kita udah 3 kali loh muter2 mall ini, aku aja nyampe pusing ngikutinya." Keluh prilly.

"Ya mama juga lupa sayang." Mama.
"Ya udah, lagian gaun prilly dirumah juga banyak, dan kalo prilly pengen juga prilly beli sendiri." Prilly.

"Emang kamu gak pengen gitu pake gaun baru?" Mama.
"Nggak ma, yang lama juga masih bagus2 kok." Prilly.

"Ya udah, kita pulang yuk." Mama.
"Yuk." Prilly.

Inilah kgiatan mencari baju semenjak butik mama tutup, kalau ingin baju baru ya kebutik atau mall, dan pastinya tidak bisa pesan dengan sepesial.

💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Malam ini prilly sudah rapi dengan gaun pink panjang dengan lengan panjang pula, weges tak terlalu tinggi itu menghias kakinya, rambutnya yang ia sanggul memberi kesan tambah anggun bak seorang princess.

Prilly berjalan memasuki tempat resepsi dengan langkahnya yang sangat anggun.

Banyak pria yang menggodanya, ingin menemaninya dengan nada2 genit, apa lagi kini ia jalan sendiri tanpa pendamping yang menggandengnya.

Ia tahu pria2 itu adalah teman2 kampusnya dulu, prilly hanya mengabaikan mereka dan menuju kepelaminan uantuk menyalami thea, galang dan keluarga.

"Ah, thea selamat ya." Ucap prilly saat menyalami thea.
"Makasih prill." Thea tersenyum.
"Galang, congrat ya." Prilly berganti menyalami galang.
"Thanks prill, eh ngomong2 lo sendiri aja, ali mana?" Galang.
"Owh, dia lagi tugas dipapua." Prilly.

"Wah makin kece aja tuh bocah, ntar pulang item gimana prill?" Goda galang.
"Apa sih lo lang, udah ah gue mau duduk sana ya." Prilly seraya menuju kursi tamu yang kosong.

Saat saat yang sangat prilly tak suka karena kini ia tengah sendirian yaitu dansa.

Prilly tak berniat gabung, lagi pula kini ia sendirian tak ada teman,

prilly lebih memilih bermain hp dari pada harus menonton orang2 yang berdansa dengan pasangan mereka masing2.

"Hay, eh lo prilly kan?" Sapa seseorang membuat prilly menghentikan kegiatanya dengan meletakkan hpnya diatas meja.

"Eh zidan, lo kok disini?" Prilly.
"Iya guekan temen galang." Zidan.
"Owh," prilly mengangguk.

"Oh ya, lo gak dansa?" Zidan.
"Gue dateng sendiri, mau dansa sama siapa coba." Keluh prilly.

"Sayang banget udah dandan cantik gak dansa." Zidan.
"Apa sih lo." Prilly.
"Mau dansa sama gue?" Zidan.
"Boleh." Prilly.

Lalu mereka bergandengan berjalan bergabung dengan pasangan2 lain.

Saat mereka berdansa, tak sengaja prilly tersampil kakinya sendiri membuatnya terjatuh didada zidan dan ada sedikit tatapan mata disana, namun prilly langsung tersada dan melepaskan diri.

"Maaf gue gak sengaja." Prilly gugup.
"iya santai aja kali." Zidan.

Tiba2 ada seorang pria yang sangat prilly kenali menghampiri mereka dan langsung menyerang zidan dan memukuli wajah zidan.

Semua orng menonton sambil berteriak histeris ketakutan melihat ali yang terlihat sangat emosi.

"Dia cewek gue, beraninya lo sentuh dia." Teriak ali.
"Ali udah ali, kamu salah faham." Ucap prilly disertai air mata yang menetes dipipinya.

"Thea galang, sorry sepertinya pesta kalian agak berantakan karena gue, kita pulang." Ali menarik paksa tangan prilly menuju mobilnya.

Prilly sempat menengok kebelakang, ia melihat zidan yang tengah bersimpuh sujud, kedua tanganya berada disamping telinganya sambil merintih kesakitan.

Didalam mobil, prilly hanya menangis karena tak tahu harus berbuat apa, satu sisi ia senang ali pulang, tapi disisi lain ia sedih atas kejadian ini.

"Ali harusnya kamu gak kaya tadi." Prilly akhirnya angkat bicara.

"Lalu aku mesti kaya gimana kalo liat pacar aku pelukan sama pria lain hah." Ali sambil fokus dengan jalan.

"Aku gaak pelukan sama zidan, kami hanya berdansa." Prilly masih dengan air matanya.

********;;;;;;;;**********

Follow us :
IG : @ellytriani_
Twitter : @triani_elly

Mention kritik dan saran mengenai karangan aku didua akun diatas ok👌

Aku tunggu komentar kalian disana.
~~~thank's for your time~~~

#i'am aliando prilly fans😃

Ada Apa Dengan April 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang