Delapan

3.1K 143 2
                                    

Ali memasangkan cincin dengan mata berlian satu itu dijari manis tangan kiri Prilly, semua orang bertepuk tangan.

"Lama lo berdua, gak tau apa gue udah gatel2 disitu." Gerutu Zidan sambil muncul dari semak2.
"Yaelah udah hobi juga nggebrak2 disemak2 sama cewek, pake bilang gatel segala." Galang.
"Apa sih lo, sory ya gue kalo pacaran gak disemak2." Zidan.
"Terus dimana?" Galang.
"Dibawah pohon beringin." Zidan semakin kesal.
"Ahahahhahaha" semua orang tertawa disitu.

"Ehh ntar dulu, lo kok bisa ada disini?" Prilly bingung.
"Ahh gue gak ikut ikut, besok gue berangkat honey moon, soo gue gak mau wajah tampan gue ini berkurang dicakar singa, ayo sayang kita duduk sana." Galang menggandeng tangan istrinya itu.
"Good luck Prill." Thea menurut Galang pergi.

Prilly menatap Ali dan Zidan bergantian.
"Kalian hutang penjelasan sama gue." Prilly.
"Ok, aku jelasin." Ali.

Flashback on

Saat sampai dipesta pernikahan Thea dan Galang, Ali melihat Prilly tengah berdansa dengan sahabatnya Zidan, sebenarnya Ali tak masalah tapi terbesit diotak Ali untuk menyusun rencana.

Ali menghampiri Prillydan Zidan dengan penuh emosi, dan langsung menerjang Zidan dengan pukulan bertubi tubi diwajah Zidan, Zidan menatap Ali bingung karena tak satupun pukulan Ali yang menyentuh kulitnya.

Semua tampak histeris menyaksikan perkelahian Ali, terlebih Prilly yang sudah menngis sedang galang tampak bingung dengan yang Ali lakan.

Ali mengedipkan sebelah matanya pada Zidan, cukup bingung Zidan mengartikan isyarat yang Ali berikan namun tak lama Zidan mengerti dqn langsung merengkuh dilantai seakan akan sedang lemah dan kesakitan.

"Sory lang, kayanya pesta lo agak berantakkan." Ucap Ali lalu menarik prilly pergi.

"Udah pergi mereka?" Zidan duduk merapikan kemejanya lalu berdiri.
"Lo gak papa?" Galang.
Zidan hanya menggeleng.

"Ali kenapa sih?" Galang.
"Mana gue tau, kayanya dia ngerjain ceweknya deh." Zidan.
"Ahh gue benci Ali." Theaelempar bunga yang sedari tadi berada digenggamanya.
"Ehh syang, Ali itu gak beneran kok, dia pasti lagi ngerencanain sesuatu buat Prilly." Galang menenangkan Thea.
"Tapi dia bikin Prilly nangis, dan lo Zidan lo gak papa?" Thea.
"Gak papa, lo tenang aja Ali pasti bikin Prilly bahagia kok." Zidan.

Flashback off

"Terus kamu nurunin aku dijalan." Prilly mengerucutkan bibirnya.
"Kalo itu...." Ali.

Flashback on

Ali mengendarai mobilnya sangat cepat seolah olah dia sedang sangat marah dan emosi sedangkan Prilly menangis duduk disebelahnya.

Hp ada ditangan kiri dan tangan kanan menyetir, Ali sepertinya tidak memikirkan keselamatanya lagi.
"Ali aku mau turun.!!" Ucap Prilly.
Ali benar benar menurunkan Prilly, langsung melajukan mobilnya namun sebenarnya ia tak benar benar pergi jauh dari tempat Prilly.

Sebenarnya sedari tadi Ali sibuk memainkan Hp untuk memesan Taxi untuk Prilly.
Ali mengawasi Prilly dari kejauhan sampai akhirnya taxi pesananya membawa Prilly, Ali melajukan mobilnya pulang.

Flashback off

"Ohh gitu, terus kamu ngapain kerumah aku, terus tega banget ngebiarin aku yang udah nangis gitu." Prilly.

"Emm itu,,,," Ali.

Flashback on

Tiga hari sudah Ali tak menemui Prilly, malam ini Ali berniat mdatang kerumah Prilly, tapi bukan untuk bertemu Prilly melainkan untuk menemui Papa Prilly.

Sesampainya dirumah mewah itu Ali bertemu Prilly tapi ia tak menghiraukan, ia hanya berbicara dengan salah seorang pelayan rumah, dan pelayan itu langsung mengantarkanya keruang kerja Papa Prilly.

"Ada apa kamu kesini, Prilly menangis setiap hari karena kamu, saya pikir kamu benar2 cinta sama Prilly tapi sepertinya saya salah." Papa Prilly.
"Maafkan saya om, saya sebenarnya sedang menyiapkan satu kejutan untuk Prilly." Jelas Ali .

Papa Prilly tampak mengerutkan keningnya tanda bingung.
"Ini semua termasuk dalam rencana saya Om, saya berniat untuk Melamar Prilly, sudi kiranya om merestui." Ali.

"Masud kamu? Kamu sedang memainkan perasaan Prilly untuk memberinya kejutan karena kamu mau melamarnya?" Papa Prilly.
Ali hanya mengangguk.

"Saya pasti merestui kalian, saya tahu kamu anak yang baik." Papa Prilly.

Flashback off

"Owhh honey kamu sweet banget siihh." Prilly memeluk lengan kekar Ali.
Ali hanya membalasnya dangan mengelus rambut Prilly dengan tangan satunya.

"Makasih ya honey." Prilly penuh ketulusan.
"Ya sama sama." Ali.

"Akhmmm maaf nih ganggu, jadi berkenaan dengan pernikahan gue yang akan dilaksanakan dua bulan kedepan, so pernikahan kalian harus bulan depan, jadi berjarak satu bulan gitu." Michell.

"Iya, jangan lama2 ntar kebisikan setan bahaya." Shireen.
"Betul tuh, hahahaha" Jessi.

$###$##########$$$#

Hay hay, kayanya story ini bakal habis deh, paling sampe sepuluh aja kali ya, tapi jangan sedih, masih banyak ide kok, kalau banyak yang minta karakter Aliando Prilly lagi sok atuh pesan jangan malu malu, kita semua bersahabat.

Kalau pengen Artis favorit atau nama orang hayalan kamu aku jadiin Karakter tokoh, sok atuh chat. Banyak ide, butuh masukkan tokoh yang seru mungkin dari kalian.

Ada Apa Dengan April 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang