kira-kira pukul 09:45 Mereka sudah tiba di jakarta, terlihat gedung-gedung tinggi yang menghiasi kota jakarta.
Mereka semua tinggal di rumah dinas ayahnya di jalan merdeka 01
''Rumahnya sih keren tapii... Lebih besar yang di bandung ya bang?'' Kata nayra ke bang fahri yang ada disebelahnya.
''Emm iyaa sih tapi yang penting layak huni de he he'' jawab bang fahri yang terlihat ingin menghibur nayra karana masih merasa kecewa.
Rumah yang ber cat coklat muda itu nampak masih kotor dan belum ada barang apapun di dalamnya Bunda susi dan pa susilo sedang sibuk membersihkan dan merapihkan rumahnya sambil menurunkan beberapa barang dari mobilnya yang dibawanya dari bandung. sedangkan nayra dan kakak nya sedang melihat-lihat kebelakang rumah nya ternyata terdapat kolam yang kira-kira berukuran 1X2 Cm itu yang dihiasi dengan ikan kecil
Ketika nayra Dan bang fahri sedang asyik melihat-lihat rumah barunya, kemudian datang dua orang lelaki yang tidak dikenal dan langsung menghampiri mereka bedua.
''Hei'' sapa lelaki berambut hitam kecoklatan dan sudah berumur itu.
''Jangan-jangan penculik" bisik nayra ke abangnya dengan nada sok dramatis
''Paan sih lu kebanyakan nonton sinteron jadi so dramatis tau ga'' jawabnya bang fahri sambil saling bebrbisik kepada nayra
''Kalian nayra dan fahri kan ?, anaknya bapak susilo benar? Tanya bapak-bapak itu lagi
''Oh-iya benar kalau boleh tau bapak siapa ya?" jawab bang fahri
Sedangkan nayra sedang memerhatikan remaja cowok yang ada di hadapannya yang memiliki kumis tipis itu dia pun sama halnya begitu memerhatikan nayra layaknya security yang ada di mall-mall
''Ohya sampai lupa belum memperkenalkan diri hehe, nama bapak Agus suhendi kalian bisa panggil om Agus, saya teman kerja bapak kalian pa susilo, dan yang di samping ini dia anak om''
''Hai nama gua roby'' sambil mengulurkan tangan kanan nya ke nayra dan bang fahri.
Ga lama dari perkenalan itu bunda dan ayah pun datang dan langsung menyuruhnya duduk di teras depan rumah karna kalau didalam masih banyak debu dan masih banyak barang jadi kurang nyaman untuk mengobrol.
Kami berbincang-bincang hangat dengan om agus yang menceritakan roby belum punya pacar dari dulu tapi entah mengapa mata om agus setiap kali menceritakan tentang roby selalu mengarah kepada ku, roby pun sama begitu dia anak kelas 3 SMA dan berarti kakak kelas ku namun kita tidak sekolah di sekolah yang sama Syukurlah!.
''Om agus masa tadi si nayra ngira om penculik hahaha'' ketawa bang fahri ke nayra, dan ketika itu nayra mencubit perut bang fahri karna menceritakan hal yang harusnya tidak diceritakan!.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izinkan Aku Memilih (Hiatus)
Teen Fiction'Cinta tak harus kusimpan, rindu tak harus kupendam, semakin dalam semakin meresahkan'