" Zie jadi ya, nemenin Ela cari baju," Ziera diam sesaat, kemudian melanjutkan lagi acara membacanya, setelah mendengar permintaan Kyela, yang tak lain adalah Ela.
"Hmm."
" Ih kebiasaan! Jawabnya suka gitu, pelit ngomong dasar!"
Ela berjalan keluar kamar.
Ziera hanya menatap punggung Ela, yang sedang berjalan keluar kamar. Ziera tau luar dalam Kyela, jadi bukan lagi hal tidak biasa,melihat tingkah laku kyela yang seperti itu.Walaupun begitu, Ziera tetap perduli dengan Ela.
Hari ini, adalah perayaan ulang tahun Alga.
Ziera tau mengapa Ela memintanya untuk di temani membeli baju.
Semua itu terlalu mudah di tebak, jika menyangkut tentang Alga, dalam arti di kehidupan Ela. Ini kali pertamanya, Ela bertahan, berhubungan dengan laki laki, ini sudah ke bulan 6 nya, Ela masih menjalin hubungan bersama Alga.Alga, orang yg Ziera kenal, sebagai pacar dari sahabatnya, yaitu Kyela.
Jika Ela saja dapat bertahan dengan Alga. Lalu, bagaimana dengan Ziera.
Bertahan bukanlah sebutan yg tepat untuk Ziera, melainkan mempertahankanlah, sebutan yang sangat cocok untuk Ziera.
"Zie!"
Ziera menengok ke arah, asal suara tersebut."Eh ia apa Ma?" Di lihatnya, ternyata itu Mamanya.
"Lagian di panggil dari tadi bengong mulu!"
Kinara langsung jalan menghampirinya, lalu duduk di samping ranjang, tepat sebelah kursi di samping ranjang.
Kinara Reskia, seseorang yang berperan sangat penting di kehidupan Ziera, sayangnya, semua gak sama lagi.
"Zie gak ikut ya Ma? Zie mau di sini aja deh, sampe lulus sekolah," Ziera menatap Mamanya, memohon.
"Emang kenapa?"
"Ya tanggung Ma, Cuma dua tahun ini, Lagian aku cape pindah pindah mulu Ma" jelas Ziera dengan sabar, walau sebenarnya sudah sangat benci dengan pembicaraan ini.
Mama berdecak "ini enak loh tempatnya, Zie, Lebih besar dan lebih nyaman, dari pada yg di sini. Di sanah juga, kamu bisa dapet temen baru. Oh ia Sekolahan nya lebih nyaman, dan besar pula."
"Ma, ini bukan masalah besar dan luas tempatnya Ma, dimanapun tempatnya, tapi kalo gak bisa buat Akunya nyaman, buat apa aku pindah, kalo di sini aku udah nemuin kenyamanan"
habis sudah kesabaran Ziera, untuk terus mengikuti kamauan Mamanya, yg akhirnya hanya akan membuatnya merasakan hal yang sama.
Setelah lama keduanya terdiam, Mamanya pergi keluar kamar ziera.
'Selalu aja kaya gitu, padahalmah akhirnya aku cuma di rumah sama bibi atau mang Raan atau temen baru.'Ya, keluarga ziera memang selalu saja pindah pindah tempat, lebih tepatnya kadang keluar kota ataupun keluar negri.
Kesibukan Mama dan Papanya lah, alasan paling kuat, yang membuat mereka selalu berpindah pindah tempat.
Papanya memang tidak maksa untuk pindah, tapi Mama nyalah yang selalu saja, mengancamnya untuk mengikuti kemauannya untuk pindah tempat, sebutlah Mamanya egois, tapi itulah faktanya.
Dan satu satunya alasan Ziera, untuk melawan Mamanya, agar tidak pindah hanyalah Azka, pacar? Tidak.
Azka bukanlah orang yang tepat untuk sebutan itu, lebih tepatnya teman.
Seorang Azka memang dapat membuatnya, bertindak sedemikian rupa, dengan pemikiran Ziera terhadap Mamanya. Kadang kala omongan Azka selalu tepat untuknya. jadilah dia dapat keberanian itu setelah sekian lamanya Ziera terdiam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Never Give Up!...
RomanceBukanlah sebuah kebetulan lagi di pertemukan denganmu untuk yang kesekian kalinya ini. Waktu tak pernah berpihak padaku, apapun yang kulakukan tak sekalipun ada yang berhasil, tapi waktu punya caranya sendiri untukku. Hingga dia datang menghampiriku...