Journey 3 : HAPPY BIRTHDAY SOMEONE!! (Day 02)

140 10 2
                                    

"Jam 6!"

Suara Yasmin menggema di kosongnya suasana kamar hotel. Kami bertiga yang lain langsung bangun dan terkaget-kaget sendiri, beberapa detik kemudian, semua gelagapan mengatur persiapan untuk pergi ke tujuan wisata selanjutnya.

Kali ini aku pertama kali yang mandi dan bersiap-siap. Kemudian, panjut dengan teman-temanku yang lain yang mandi seperti dikejar setan. Setelah aku memakai seragam dan mempersiapkan tas serta kupon untuk sarapan, aku menyempatkan untuk telpon ke kamarnya Kannitha dan kawan-kawannya menggunakan telepon fasilitas hotel.

"Halo?"

"Halo? Kannitha?"

"Iya?"

"Kann, kamu sudah makan ke bawah belum?"

"Belum, kenapa?"

"Anak-anak di kamarmu sudah pada mandi semua?"

"Sudah, kenapa? Eh Denisa belum, dia belum mandi!"

"Tapi yang lain di kamar kalian sudah siap semua kan?"

"Iya, tinggal makan ke bawah, sama nungguin Denisa mandi, lama banget dia!"

"Oh yaudah, yaudah deh kalo gitu,"

"Kenapa sih Ra?"

"Aku sama yang lain sekamar kesiangan! Kita baru aja bangun jam 6 dan langsung mandi kayak orang kesetanan, kupikir kalian pada sudah siap-siap berangkat!"

"Hahaha!! Enggak kok Ra! Santai ae!"

"Oke 10 menit lagi aku turun ke bawah mau sarapan,"

"Okey,"

Klik

"Sudah siap semua kah ini? Ayo turun buat sarapan," imbauku pada teman-teman se kamar ku dan kudapati kondisi lantai kamar sangat berantakan! Baju disini, jaket disana, kertas-kertas hasil wawancara di atas meja,buku coret-coretan di kursi, koper ada yang tertutup ada yang terbuka tidak rapi, dan lain sebagainya.

"Biar wes kamarnya, nanti aja diberesinnya, yang penting kita makan dulu," aku mulai nggupuhi.

Kami turun menggunakan lift dan memasuki areal restoran hotel. Ternyata baru sedikit orang yang memasuki restoran untuk sarapan. Yang awalnya kukira kami kesiangan dan hampir ditinggal ternyata justru kami termasuk siswa yang tergolong 'rajin' karena datang untuk sarapan sepagi ini.

Kami mengambil makan dan kemudian duduk di meja bundar besar berkapasitas 10 orang di tengah-tengah restaurant. Tujuannya untuk menunggu Kannitha dan kawan-kawannya agar mereka mendapatkan tempat dekat dengan kami, eaa..

---
"Whush..whushhh.." Suara megaphone yang dinyalakan membangunkanku dari tidurku, kemudian terdengar suara menggelegar pak pembimbing,

"Iya anak-anak! Kita sebentar lagi sampai di Istana Kepresidenan dan kita akan turun berkumpul bersama kelasnya masing-masing. Diperingatkan kalau tas tidak boleh dibawa masuk jadi bawa saja catatan-catatan kecil kalian buat mencatat-catat keperluan laporan!"

Semua bergrasak-grusuk menyiapkan segala sesuatunya yang akan dibawa masuk ke areal istana kepresidenan. Beberapa menit kemudian, bis memasuki lapangan parkir yang sangat luas yang sudah hampir penuh dipenuhi bis-bus rombongan-rombongan yang berekreasi disana.

Pembimbing tiap bus nemberitahukan bahwa untuk memasuki istana kepresidenan akan dipandu tiap kelas. Jadi, setelah menuruni bis diharapkan untuk berkumpul dengan kelasnya masing-masing.

Aku turun dan kemudian membentuk barisan dua banjar dengan teman-teman sekelasku. Aku tepat berada jauh didepan atau dibelakang Nadhira. Namun, aku tepat berada di belakang Lidya.

Ah! Hari ini tanggal 21 Desember!

Wehehehe... Nadhira ulang tahun ya? 😁😁

Aku mencegat Risyad di pintu masuk hanya untuk mengatakan, "Hei, Nadhira ulang tahun lho sekarang,"

Silahkan bilang aku kuker, memang seperti itu adanya.

Aku dan teman-teman mulai memasuki lokasi bagian kompleks istana kepresidenan dan berkeliling-keliling disana. Pertama mengunjungi wisma-wisma, lupa aku namanya wisma apa yang pertama dikunjungi, pokoknya ada 4 wisma, wisma negara, wisma bima, wisma ah apasih lupa namanya. Wisma itulah pokoknya!

Sebut saja wisma A itu wisma yang digunakan untuk tamu kenegaraan dan wisma B itu untuk pejabat kenegaraan. Kemudian, diantara wisma negara dan wisma A--pokoknya wisma yang digunakan untuk tempat istirahat tamu negara itu lho, ah lupa namanya apa--ada jembatan penghubung yang dinamakan jembatan bilateral, jembatan itu perlambang hubungan bilateral Indonesia dengan negara sahabat. Kami melewati jembatan itu kemudian lanjut terus mengelilingi area lainnya.

Ternyata Istana Negara ini memelihara rusa yang dikirim dari Istana Bogor. Walaupun jumlahnya tidak banyak-banyak amat, namun lumayanlah baunya--eh, untuk refreshing mata maksudnya.

Penjelajahan selesai! Kami dibawa keluar melalui gerbang samping yang, sumpah, bau sekali! Ternyata disana ada petugas yang sedang meng-aspal pintu utama yang kami lewati untuk masuk tadi. Kalian tau bau aspal? Ya begitulah, gosong-gosong bagaimana gitu, huek..

Di dekat situ, ada toko kecil semacam koperasinya Istana Negara Tapak Siring, berhubung banyak yang haus dan kelaparan, jadi banyak teman-temanku yang berhenti dan memutuskan untuk membeli minum terlebih dahulu. Kami yang lain yang tidak membeli jajan malah berselfie ria ditengah pekatnya bau aspal. Hahaha.. sensasi dikit gapapa lah ya?

Setelah selesai mengunjungi Istana Negara, kami melanjutkan perjalanan ke Bali Classis Centre--BCC. Disana, kami disambut oleh penari di gerbang dan kemudian digiring menuju aula untuk menonton tari pendet--eh, tari pendet? Kayaknya bukan deh, maklum aku gak hapal nama-nama tarian 🙄🙄-- setelah itu kami berdiri untuk dipandu menuju area wisata lainnya, namun ditengah jalan malah hujan turun. Anak-anak kelasku, sudah siap sedia jas hujan dengan cara membalik jaket kebesaran kami--eaakk. Kemudian dari belakangku, kudengar Risyad berujar:

"Apa guna jaket kalau gak dibalik?"

Kami tertawa. Eh jangan ditiru ya tertawanya, karena itu berarti tertawa diatas penderitaan orang lain. Kelas lain jaketnya 'standar', ya seperti jaket pada umumnya, sementara jaket kelasku berbeda--berkat kreativitas yang dimiliki bocah-bocah--bagian luar seperti jaket biasa, warna biru tua seperti biru seragam biru-putih kami dengan tulisan '94' besar dipunggung dan di bagian dada sebelah kiri. Eits, ada bagian 'rahasianya' yaitu jaket ini jika dibalik menjadi jaket parasit berwarna biru cerah khas kelas kami dengan angka '94' besar di punggung dan di dada sebelah kanan. Bagian parasit inilah yang dapat berfungsi ganda, sebagai jas hujan sementara. Hahaha..

Ada acara menari-nari di dalam aula sambil menunggu hujan reda, namun, saat hujan telah reda justru kami kembali ke bus dan melaju menuju ke tempat makan malam, yeay, aku sudah lapar wkwkwk..

Seperti biasa bus 4 yang berwarma biru mencolok melaju melalui jalan-jalan pintas dan membuat kami sampai duluan di tempat makan, yeyeyey.. Jadi saat kami selesai makan, rombongan yang lain baru datang, hahaha.. Suka aku kalau seperti ini..

Maaf ya bagi yang nunggu lama :)
Akhir-akhir ini author buntu..
hehehe..

Vote ya..

34 TroubleMakersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang