Journey 3 : End of The Day (Night 01)

153 8 4
                                    

"Kamar 330!"

Aku, Yasmin, Indah dan Dika berdiri.

"Ketua kamarnya siapa?" Tanya pak pembimbing.

Kami berbicara tanpa suara, kemudian akhirnya mengambil kesepakatan, akulah yang mereka pilih untuk menjadi ketua kamar.

"Saya pak!" Jawabku.

"Nanti ketua kamar berkumpul di lobby untuk mengambil kunci dan voucher makan pagi, yang lain bantu ambil koper dari bagasi bis, ya.." Arah pak pembimbing bis kami.

Rombongan bis memasuki tempat parkir hotel dan kemudian aku langsung menuju bagian bawah bis untuk mengambil koperku. Sebenarnya tidak usah sih, tapi daripada koperku tertinggal dan bagasinya dikunci duluan? Mending kuambil sekarang saja.

Aku menerobos kerumunan yang berebutan mencari koper mereka. Aku menemukan koperku dan langsung menariknya menuju lobby hotel.

Lobby hotel penuh berdesak-desakan anak-anak non-ketua kamar yang menunggu ketua kamarnya mengambil kunci. Sementara itu, aku dengan Denisa--ketua kamar sebelah, mencari pembimbing bis 4 untuk mengambil kunci kamar kami.

"Kamar?" Tanya pak pembimbing.

"328 sama 330" jawabku.

"328? Kamarnya Alfira, Ananda, Denisa dengan Kannitha?"

"Iya!" jawab Denisa.

"Oh ada penggantian kamar ya! Kamar kelompokmu diganti di lantai 1 nomor 123!"

"Loh? Penggantian kamar? Berarti kamar kita gak jadi sebelahan?" Tanyaku pada Denisa.

"Ya gak tau ya, mungkin kamu juga diganti jadi 125 atau 121," katanya santai. Ia kemudian kembali ke lobby hotel agar tidak menyesak-nyesaki barisan depan resepsionis.

"Kamu?" Tanya pak pembimbing padaku.

"330 pak," jawabku.

"Oh yang ini tetap, ini," kata pak pembimbing sambil memberikan kartu kunci kamar hotel.

DEMI APAH?! TETAP?? BERARTI AKU LANTAI TIGA SEMENTARA SISA KELOMPOKKU YANG LAIN DI LANTAI 1!!!

Sialan

Aku kembali ke lobby dan langsung menarik koperku dan mengajak teman-temanku untuk menaiki lift menuju lantai 3.

Berhubung yang lainnya pada masih berdebat di resepsionis tentang penggantian kamar, kami langsung menuju lift yang agak sepi untuk naik ke lantai 3 dan mencari kamar 330. Koridor lantai 3 masih sangat sepi dan kami langsung mencari-cari kamar nomor 330 yang kami temukan di nomor dua dari pojokan koridor. Aku meng-scan kartuku ke scanner di dekat gagang pintu dan membuka kamar kami.

Kami bersantai sebentar dan kemudian bergantian untuk mandi di kamar mandi hotel. Pertama yang mandi adalah Dika, kemudian aku tidak tahu Indah atau Yasmin duluan setelah Dika mandi, yang jelas aku terakhir mandi.

Saat aku baru selesai menggosok gigi, terdengar cuap-cuap teman-temanku diluar yang ingin membeli ini-itu di restaurant di lantai bawah. Aku membuka pintu kamar mandi dengan mulut setengah penuh busa pasta gigi dan nitip untuk dibelikan makanan ringan di bawah.

Aku mencoba mengeringkan rambut dengan handuk namun tidak membuahkan hasil yang memuaskan karena rambutku tetap basah terus. Tiba-tiba Yasmin dan Indah datang dengan membawa pesananku dan kami pun makan bersama-sama.

Setelah puas makan, kami menonton televisi sebentar dan mulai menyiapkan seragam biru putih yang akan dipakai besok saat kami mengunjungi Istana Kepresidenan Tapak Siring, Bali.

Kemudian, kami pun tertidur dengan lelahnya, 😴😴😴😴

34 TroubleMakersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang