Part 5

477 61 8
                                    

Aku sendiri menyadari bahwa aku telah egois pada perasaanmu. Cobalah untuk bahagia bersama dia yang nyatanya mencintaimu..
★ Shinhye ★
*
*
*
Mengapa lebih memilih tersakiti atau lebih tepatnya menyakiti dirimu sendiri? Cintaku tak bisa memaksakan untuk coba mencintai yang lain..
★ Yonghwa ★
*
*
@Jeju
Deburan ombak pantai terasa begitu menenangkan. Bersama semilir angin yang menyejukan membuat sosok yeoja cantik yang sedang duduk di tepi mercusuar itu begitu menikmatinya. Sesekali memainkan rambutnya yang berantakan karena ditiup angin. Namun matanya masih tetap menatap lautan yang seolah tak ada ujungnya.

"Seoul.. Cintaku ada di sana.. Aku hanya bisa menyangkal semua rasa di hatiku sekarang. Meski sakit tak tertahankan. Sangat sulit untuk bernafas tanpamu Yong ah.. Namun tak kuasa untuk kembali.. Jebbal berbahagialah..". Ucap Shinhye pelan dengan tatapan sedihnya.
Namun tanpa disadari sosok yang tak jauh berdiri darinya menatapnya tanpa ekspresi.

"Apa kau bahagia? Apa kau sungguh - sungguh merelakan? Bisakah aku mempercayaimu?". Ucap sosok misterius itu kemudian berjalan menjauhi Shinhye.
*
*
@Jung Ent
Suasana ruang kerja Yonghwa yang begitu tenang dengan alunan musik santai membuatnya semakin serius bekerja.

tok tok tok...

"Masuk..!!". Kata Yonghwa cepat namun matanya masih tetap serius membaca berkas yang tengah diperiksanya.

"Mianhaeyo Sajjangnim. Saya datang membawa laporan sesuai permintaan sajjangnim". Kata Sekertarisnya begitu masuk.

"Eoh sudah dapat? Gomawo..". Kata Yonghwa dengan senyum sumringah menatap sekertarisnya. Dengan segera diraihnya laporan itu dan membukanya dengan semangat.

"Aah ya.. Kembalilah dan lanjutkan pekerjaanmu. Jeongmal gomawo". Lanjut Yonghwa dan dibalas anggukan dari sekertarisnya yang dengan segera sedikit membungkuk hormat kemudian melangkah keluar dan kembali bekerja.
Sementara itu, Yonghwa dengan segera melihat laporan itu begitu terkejut.

"Jeju?". Ucapnya pelan namun dengan segera bangun dari duduknya dan meraih jasnya kemudian berlari keluar tanpa mempedulikan tatapan bingung karyawannya.
*
*
@Jeju
"Shin ah bogoshipeo..". Teriak sosok yeoja cantik dengan santainya begitu memasuki kantor tempat Shinhye bekerja.

"Nuguseyo?". Balas Shinhye tanpa menoleh begitu mendengar ada yang memanggil namanya.

"Shin ah apa kau sudah melupakan eonni?". Teriak Yeoja yang tak lain adalah Juniel kemudian memeluk Shinhye yang tentu saja terkejut menyadari sosok yang memanggilnya itu ternyata adalah eonninya.

"Eonni nado bogoshipeo..". Kata Shinhye membalas pelukan Juniel.

"Apa kau sibuk? Kajja kita pergi. Eonni sangat merindukanmu". Kata Juniel sambil melepaskan pelukannya dan menarik Shinhye pergi tanpa menanti jawaban dari yeoja itu.

"Tapi eonni...

"Tidak ada bantahan.. Kajja". Potong Juniel cepat membuat Shinhye hanya bisa berjalan mengikuti Juniel.

"Bagaimana kabarmu Hye? Kata appa, kau datang beberapa waktu lalu". Kata Juniel begitu mereka tiba di salah satu cafe terkenal di Jeju.

"Ne eonni.. Tapi kata Ahjussi, eonni sedang sibuk mempersiapkan pernikahan jadi aku langsung kembali karena aku tahu pasti eonni sangat sibuk". Kata Shinhye.

"Ne kau benar.. Persiapan pernikahanku sungguh membuatku sibuk. Tapi aku bahagia karena Yonghwa ikut membantu". Kata Juniel sambil tersenyum simpul menatap Shinhye yang langsung terdiam sejenak.

"Jadi bagaimana eonni? Apa semua sudah selesai? Eonni pasti akan sangat cantik ketika menikah". Kata Shinhye cepat untuk menutupi perasaannya.

"Tentu saja Hye.. Aku sungguh bahagia". Ucap Juniel sambil memeluk Shinhye lagi.

Juniel Pov
Jika aku tak bisa memilikinya, maka kuharap kau juga tak akan pernah memilikinya Hye. Melihatmu di mercusuar itu membuatku lebih ingin memisahkan kalian. Bahkan jika itu berarti aku membohongimu pun tak masalah untukku. Mengapa harus kamu Hye? Mengapa harus Yonghwa? Mengapa kalian berdua?
Juniel pov end.
*
*
*
Cinta.. Memang tak selamanya bersama. Bahagia tak selalu menjadi akhir cerita. Proses yang terlewati dapatkah menjadi acuan untuk akhirnya nanti? Dapatkah mempertahankan sesuatu ditengah kemustahilan yang begitu terbentang di depan mata? Berharap sesuai keinginan? Tak selamanya terjadi.. Ingin seperti apa? Mengalir seperti air? Apakah ujungnya adalah kebahagian kita? Bahkan diaryku menuliskannya. Keinginan untuk bahagia bersamamu..
*
*
*
*
Tahukah kau bagaimana rasanya jika kau hanya bisa menahan sesuatu yang disukai tanpa bisa menyentuhnya?
★Shinhye★
*
*
Kisah seperti apa yang kau inginkan? Bukankah bahagia yang selalu diimpikan? Bagaimana bisa bahagia jika kau yang menginginkan jurang perpisahan ini?
★Yonghwa★
*
*
"Shinhye..!! Park Shinhye..!!" Seru Yonghwa begitu memasuki pintu utama sebuah studio di Jeju. Dengan langkah cepat dan menoleh mencari yeoja itu.

"Chogiyo.. Apa Park Shinhye ada di sini?". Tanya Yonghwa cepat pada beberapa karyawan yang menatapnya bingung.

"Nona Shinhye sedang keluar tuan Jung". Kata salah satu diantara karyawan itu. Mengenal Yonghwa? Tentu saja mereka mengenalnya. Bukankah Yonghwa adalah tunangan anak bos mereka.

"Eoddiga?". Tanya Yonghwa cepat.

"Nona Shinhye pergi bersama nona Juniel tuan. Kami tidak tahu mereka pergi kemana dan kapan akan kembali tuan". Kata karyawan itu lagi.

"Arraseo.. Aku akan menunggunya di sini". Kata Yonghwa masih terkesan tidak peduli dengan tatapan bingung banyak karyawan.

"Ne tuan. Tapi lebih baik anda menunggu di ruangannya tuan. Akan saya antar anda ke ruangannya tuan". Kata karyawan itu lagi sambil berjalan mendahului Yonghwa.
*
*
"Ruangan yang indah dan rapi". Gumam Yonghwa begitu memasuki ruangan yang dipakai Shinhye. Sejenak ia mulai berjalan pelan sambil menatap Sekelilingnya dan mendapati sebuah buku indah yang tergeletak manis di sebuah meja mungil dekat jendela. Dengan segera diraihnya buku itu dan mulai membacanya. Halaman demi halaman dibacanya dengan serius.
*
*
25 Januari..
Diary Angel..
Mungkin ini yang dinamakan berada pada titik jenuh. Jenuh untuk menangis atau mungkin lebih tepatnya lelah. Aku lelah...
Aku tak tahu lagi berapa kali aku menangis. Berapa banyak aku terluka dan aku tak tahu berapa kali aku mencobah bangkit meski perih. Cinta.. Sekarang berbahagialah.. Mungkin benar, cerita cinta kita harus berakhir seperti ini Yong ah.. Tanpa ada saling menggenggam.. Tanpa ada senyum bahagia dan tanpa adanya kata Kita.. Hanya ada kau dan aku.. Kau yang tak tergenggam olehku.. Aku akan baik - baik saja. Kita akan saling melupakan dan suatu saat nanti ketika kita bertemu lagi, aku akan berkata padamu.. Terima kasih sudah bahagia sekarang..
*
*
Airmata Yonghwa menetes membasahi buku di tangannya dan membuka halaman selanjutnya. Kosong..
*
*
Yonghwa Pov
25 Januari.. Bukankah hari ini? Mengapa kau begitu bodoh Hye? Tak tahukah kau bahwa aku sedang berusaha untuk menggenggam tanganmu? Mengapa hanya ingin sendiri jika kita bisa bersama? Mengapa ingin sendiri saat kita bisa saling tersenyum satu sama lain dan berkata cinta?
Yonghwa pov end.
*
*
Dengan sedikit menunduk yeoja itu berjalan perlahan. Sesekali menendang kerikil yang dilihatnya. Tanpa senyum. Yaaaa.. Hari - harinya dilewati tanpa senyum. Bahkan kalaupun ia tersenyum, semua orang pun akan menyadari bahwa senyum itu hanya untuk menjaga kesopanan. Senyum tanpa arti. Kosong.. Masih dengan menunduk yeoja itu memasuki studio dan tanpa peduli tatapan karyawan lainnya ia memasuki ruangannya.
"Akhirnya kau datang Hye...". Sontak Shinhye mengangkat wajahnya menatap terkejut ke arah sumber suara.
"Kau... Oppa..

Tbc

Angel's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang