Ujung dari semua rasa sakit.. Apakah Cinta?
★ Yonghwa ★
*
*
"Ya Park Shinhye. Aku datang padamu". Kata namja itu dengan senyum simpul menghiasi wajahnya. Sebaliknya, Shinhye terlihat bingung menatapnya."Mengapa kau.. Disini?". Tanya Shinhye terbata.
"Kau meninggalkanku Hye.. Jadi aku yang mencarimu. Bukankah itu baru benar?". Kata Yonghwa.
"Benar? Kau salah oppa..". Ucap Shinhye yang masih betah mematung di depan pintu.
"Salah? Apa maksudmu salah?". Tanya Yonghwa lagi.
"Ya.. Harusnya kau datang menjemput Juniel eonni. Itu baru benar. Salah jika kau datang padaku sementara aku baru saja bertemu eonni". Kata Shinhye pelan. Perasaanya begitu bercampur - campur. Bahagia? Tentu saja. Rasa bersalah? Ya.. Bukankah dia telah berjanji untuk melepaskan perasaannya.
"Aku tidak salah melangkah Hye. Bahkan ini adalah langkahku yang paling tepat. Melangkah mendekatimu yang nyatanya ingin menjauhiku". Ucap Yonghwa pelan sambil mendekati Shinhye.
"Aku telah memilihmu dan akan tetap seperti itu". Lanjut Yonghwa lagi.
"Lalu eonni? Bukankah kalian akan segera menikah? Jangan memberikan harapan padaku lagi". Ucap Shinhye sambil menunduk menyembunyikan airmatanya yang jatuh di pipinya.
"Menikah? Kata siapa? Juniel? Kau percaya ucapan yeoja itu? Kami bahkan sudah tak punya hubungan apa - apa lagi sejak sebelum kau kembali ke Seoul". Kata Yonghwa cepat membuat Shinhye terkejut dan mendongkakkan wajahnya menatap Yonghwa.
"Mwo? Apa maksudmu oppa?". Tanya Shinhye bingung.
"Kami sudah tak punya hubungan apa - apa lagi Hye.. Sejak kau pergi pertama kali. Aku ingin menjelaskan padamu tapi bodohnya kau malah pergi meninggalkanku lagi". Kata Yonghwa menjelaskan.
"Tapi.. Kata eonni kalian akan segera menikah dan aku berjanji akan hadir". Ujar Shinhye.
"Dan kau percaya? Kau bahagia jika aku menikah dengannya? Kau selalu saja menyakiti dirimu sendiri. Neo Pabboya". Kata Yonghwa dengan cepat. Secepat itu pula ia menarik Shinhye dalam pelukannya.
"Eonni tak mungkin membohongiku oppa". Kata Shinhye dalam pelukan Yonghwa meski tak menolak ataupun membalas pelukan namja itu.
"Dia melakukannya dan kau tak sadar jika tuan Han juga membohongimu". Kata Yonghwa membuat sekali lagi Shinhye terkejut.
"Saat kau kembali, tuan Han membohongimu dan kau mempercayainya. Meninggalkanku meski aku sudah menyatakan perasaanku. Aiish Jinjja..! Mengingat kau pergi saja membuat nafasku sesak". Lanjut Yonghwa dan mengeratkan pelukannya.
"Mereka membohongiku?". Desis Shinhye pelan. Dia sungguh tak menyangka bahwa Juniel dan ayahnya yang sudah dianggap seperti keluarganya malah tega membohonginya.
"Ya Hye.. Mereka ingin menjauhkanmu dariku. Mereka sungguh jahat dan licik. Tak kusangka mereka rela melakukan semua ini". Ucap Yonghwa dengan emosi tertahan.
"Kau jangan marah seperti itu oppa. Tak baik membenci seseorang karena aku". Kata Shinhye pelan.
"Aku tak membenci mereka Hye. Aku hanya merasa sakit dengan perbuatan mereka. Cinta itu bukan obsesi.. Cinta harus dirasakan. Bahagia milik bersama. Tapi mereka melupakan itu. Akhirnya kita semua merasakan sakitnya". Kata Yonghwa sambil sedikit melonggarkan pelukannya untuk menatap Shinhye kemudian tersenyum menatap yeoja itu.
"Tapi akhirnya aku menemukanmu. Aku menemukan hatiku yang meninggalkanku dan kau... Tidak akan kulepaskan lagi". Lanjut Yonghwa dengan senyum dan menatap Shinhye dengan penuh cinta.
"Saranghaeyo Hye.. Saranghae My Angel". Kata Yonghwa pelan kemudian mencium puncak kepala Shinhye dan mengeratkan lagi pelukannya. namun Yeoja itu malah menangis.
"Waeyo Hye? Apa kau bahagia sampai kau menangis? Uljimayo Hye". Tanya Yonghwa lagi dan menyandarkan kepala Shinhye di dadanya.
"Bukan itu oppa.. Kau memelukku terlalu erat. Aku susah bernafas". Ucap Shinhye pelan dan merajuk.
"Mwo?? Yaaak Park Shinhye..! Aiissh kau membuat suasana romantis ini gagal..". Kata Yonghwa memanyunkan bibirnya sementara Shinhye yang merasa lucu mulai tertawa dan menyembunyikan tawanya di pelukan Yonghwa. Sebenarnya dia merasa bersalah telah menggoda namja yang memeluknya ini padahal namja itu tangah mengutarakan perasaannya yang membuat jantung Shinhye berdegup lebih cepat. Namun dia tak tahan untuk tak menggoda Yonghwa.
"Aiiish Jinjja.. Kau benar - benar menyebalkan Hye. Kau tahu bagaimana aku harus mengumpulkan keberanianku untuk mengatakan perasaanku? kau harus mendapat hukuman chagiya.. dan hukuman ini berlaku seumur hidup.
"Mwo?
Ya.. Kau harus menyadari jika kau telah salah karena menggodaku". Ucap Yonghwa kemudian memamerkan smirknya membuat Shinhye bergidik ngeri.
"Iiissshh.. Haruskah oppa? Memangnya huku..
"Menikah denganku dan mencintaiku selamanya". Kata Yonghwa memotong ucapan Shinhye sambil melonggarkan pelukannya, menatap Shinhye dan mendekatkan wajahnya kemudian mengecup bibir Shinhye singkat. Shinhye yang terkejut hanya bisa mematung dengan pipi merona menatap Yonghwa.
"Yaaaaak Bernafaslah. Jangan ditahan. Aku tak ingin calon istriku pingsan hanya karena dicium. Bisa jadi bahan tertawaan rakyat se - Korea Selatan". Kata Yonghwa sambil tertawa sementara Shinhye segera menghirup udara dengan cepat dan menunduk menyembunyikan pipinya yang merona.
"Itu baru permulaan chagiya...Sisanya akan kutagih saat upacara pernikahan kita nanti..". Lanjut Yonghwa kemudian tertawa terbahak - bahak.
*
*
Cinta.. Saat tanganmu kuraih dan kugenggam dengan hangat dengan janji yang ku ucapkan di hadapan Tuhan. Aku mencintaimu..
★ Yonghwa ★
*
*
Cinta.. Aku percaya bahwa hati kita telah saling memilih bahkan sebelum kita bertemu dan mengenal. Janji.. Telah kau ucapkan untuk Tuhan.. Aku Mencintaimu..
★ Shinhye ★
*
*
Taraaaaa.. Kamsahamnida chingudeul sudah setia menunggu part ini.. Part Selanjutnya aku usahain secepatnya ya.. ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel's Diary
FanfictionSaat mulut tak mampu mengucapkan semua rasa hati.. Akan kau sadari betapa sesak itu kian terasa dan Hanya airmata yang menemani setiap langkahmu.. Tak peduli betapa kerasnya kau berusaha untuk merelakan..