1. Pertemuan

284 32 1
                                    

"Mempercayai seseorang adalah hal terburuk yang pernah aku rasakan seumur hidup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mempercayai seseorang adalah hal terburuk yang pernah aku rasakan seumur hidup."

Ada kalanya sesuatu berubah sesuai kehendak takdir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada kalanya sesuatu berubah sesuai kehendak takdir. Ada saatnya seseorang tidak lagi menempati dirinya yang asli. Inilah contohnya.

Rumah mewah yang dulu ditinggali oleh gadis periang telah berubah, menjadi rumah besar yang berantakan dan tidak terurus. Rumah tersebut sekarang ditinggali oleh perempuan dingin, yang tidak memiliki perasaan apa pun terhadap siapa pun.

Namanya Arina Handayani, gadis yang diselimuti oleh kehampaan. Ia bersekolah di SMA Garudajaya, dan jangan tanya siapa saja nama temannya. Karena ia tidak memiliki siapa pun. Bahkan satu nama seseorang di SMA Garudajaya pun Arin tidak tahu.

Tujuannya sekolah hanya satu. Belajar. Melihat gadis pendiam dengan prestasi di atas rata-rata mungkin memang sudah biasa. Namun, jika kalian bertemu dengan Arin, akan beda halnya.

Cewek itu layaknya robot tanpa pemilik yang mengontrol dirinya. Hanya diam, bergerak ala kadarnya.

Arin berjalan menyusuri koridor sekolah. Beberapa menit kemudian, cewek itu memasuki kelas XI-IPA2. Kelas itu masih kosong, hanya ada beberapa tas yang tergeletak di atas kursi. Mungkin teman-atau bisa dibilang orang yang sekelas dengannya sedang berada di kantin.

Arin meletakkan tasnya di atas kursi. Lalu, ia menghempaskan tubuhnya dilantai. Sakit, ia merasakannya lagi. Arin memegangi kaki kanannya yang terasa panas.

Trauma yang dialaminya belum juga hilang. Rasa sakit di kaki kanannya semakin menjadi, membuat cewek itu meringis. Belum lagi, rintikkan hujan yang turun membuat Arin semakin mengingat kejadian itu.

Jendela kelas sudah basah diguyur hujan. Beberapa orang mulai masuk ke kelas, namun tidak ada satu pun yang memedulikan Arin. Padahal, wajahnya terlihat kesusahan saat dia berusaha untuk berdiri, menahan sakit yang semakin menjalar di sekujur tubuhnya.

Mengenai penyakit ini, Arin tidak tahu. Seingatnya, ia membanting ponselnya saat sedang bertelepon dengan Winda. Entah mengapa, beberapa tahun setelah itu kakinya sering mengalami sakit yang parah. Bukan hanya kakinya, tubuhnya juga akan merasakan sakit yang sama, namun tidak separah kaki kanannya.

GS#1-Arendra [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang