Sesaat setelah keluar dari apartemen Suho, Sara berlari kegirangan ke arah uncle John.
"Uncle, kita kaya raya," ia nyaris menjerit.
Uncle John menggamit lengannya dan segera mengajak gadis itu masuk ke dalam mobil.
"Kita bicara di dalam mobil saja, aku takut ada wartawan," ujar lelaki tersebut.Dan setelah berada di dalam mobil, Sara dengan bangga menunjukkan cek di tangannya.
"Kontrak sudah ku tanda tangani dan lihatlah ini! Kita kaya raya, uncle. Mulai sekarang uncle tak perlu khawatir biaya pengobatan bibi Lee. Uncle juga tak perlu khawatir tentang biaya sekolah Ye Eun. Uang ini lebih dari cukup untuk membiayai segalanya." ujarnya tak sabar.Bibi Lee adalah istri uncle John. Sudah hampir satu tahun ini perempuan yang telah ia anggap sebagai ibu itu menderita diabetes. Ia harus keluar masuk rumah sakit.
Sementara Ye Eun adalah anak uncle John satu-satunya. Saat ini ia duduk di kelas 7."Dan coba tebak, Suho juga memberiku kartu kredit yang bisa ku gunakan sepuasnya. Ah, aku senang sekali, uncle. Sepertinya aku bisa beli sofa baru dan mendekorasi ulang apartemenku," kedua mata Sara berbinar indah.
Berbeda dengan Sara, uncle John justru memberikan reaksi berbeda. Ia terlihat tak bahagia, bahkan cenderung kesal. Merasa keberatan dengan langkah yang di ambil Sara.
"Uncle ...," Sara merajuk manja manakala menyadari reaksi yang ditunjukkan manajernya.Lelaki itu mengambil nafas berat.
"Aku mengkhawatirkanmu, Sara. Aku khawatir dengan reaksi publik. Bagaimana jika mereka tahu kau berkencan dengan Suho, lalu mereka ramai-ramai menghujat dirimu, menerormu, mengeluarkan sumpah serapah yang mungkin saja bisa melukai hatimu? Kau tahu dunia keartisan di negera kita seperti apa," ia berujar, setengah protes.Sara tersenyum lembut lalu menatap uncle John dengan sorot mata tenang.
"Aku sudah siap untuk itu, uncle. Aku baik-baik saja. Kau sudah tahu 'kan bahwa aku bukan gadis yang lemah. Aku sudah kebal dengan ocehan netizen.""Tapi Sara ...,"
"Jika terjadi sesuatu dan aku merasa tak sanggup untuk menghadapinya, aku pasti akan segera memberitahukannya pada uncle. Oke?"
Uncle John kembali menarik nafas berat. Dan akhirnya ia menyerah, tak beradu argumen lagi dengan gadis cantik di sisinya.
"Aku akan baik-baik saja, uncle. Percayalah padaku,"
***
Suho memberitahu Sara untuk datang ke apartemennya esok malamnya.
Dengan mengengenakan jaket hoodie tebal yang menutupi kepala, celana jeans kasual, sneakers, dan tak lupa masker yang menutup sebagian wajah, perempuan itu datang ke apartemen Suho.Suho tidak menjelaskan secara rinci baju apa yang harus ia kenakan. Ia yang berinisiatif berpenampilan seperti itu. Bukankah artis-artis yang kepergok pacaran oleh Dispatch memang berpenampilan seperti ini?
Perempuan itu leluasa masuk ke apartemen Suho karena sebelumnya lelaki itu sudah memberitahu password pintu apartemen.
Ia baru saja beberapa langkah memasuki ruangan ketika tiba-tiba sebuah lengan kekar menyergap tubuhnya dari belakang, merenggutnya erat, lalu sebuah lengan lagi menarik masker kemudian membekap mulutnya. Tindakan itu begitu cepat, nyaris tak memberi kesempatan padanya untuk berteriak.
Siapa? Sara menjerit dalam hati.
Merasa keselamatannya terancam, ia berusaha meronta sekuat tenaga. Dan semakin ia meronta, renggutan itu kian erat. Membuatnya tak berkutik.
Terus memberikan perlawanan, Sara punya kesempatan untuk menyikut sosok itu. Salah satu sikutnya sempat menohok dadanya yang keras, sayang tak ada reaksi. Perlawanan ini tak membuahkan hasil. Ia masih gagal melepaskan diri.
YOU ARE READING
Backstage || NC || EXO Vers.
FanfictionKim Sara memang artis yang cantik. Tak ada yang mampu membantah kenyataan itu. Bahkan para haters pun harus bertekuk lutut jika sudah membicarakan tentang kelebihan fisiknya. Dianugerahi wajah rupawan sejak kecil, tanpa operasi plastik, ditambah...