Buat apa punya mulut jika bibirmu harus di lem?
Hanya berbicara sedikut namun yang keluar adalah percikan api yang sebelumnya ku kira adalah permen
Permen yang ingin ku bagi untuk dinikmati bersama malah menjadi bumerang buatku
Apa yang salah dariku?Dari dulu aku disuruh diam
Namun tidak mengapa karena aku masih ada teman untuk berdiam
Saat temanku pergi, apa aku juga tetap harus diam sampai akhirnya membusuk?
Kau siap dengan bau busukku?
Aku takut kau bisa mati jika baunya sudah meledak-ledak
Dan aku tidak ingin kau mati lalu menghilangUntung saja kata-kata tidak hanya bisa dikeluarkan lewat mulut
Tangan pun mampu berkata-kata
Berkata-kata dengan tanda tanya dan tidak menyakitkan siapa pun
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Kata
PoetryTidak semua cerita kau dengar, tidak semua tulisan kau baca. Karena terkadang ungkapan hati hanyalah kata-kata yang berlalu, ya.. hanya kata.