Aku terdiam untuk beberapa saat, hatiku menyuruh alvin untuk jangan menyerah atau mundur, tapi aku juga bimbang dan tidak mau sakit kalau kalau dia gay dan cuma melampiaskan apapun kepadaku" sudah aku mau pulang, mau ikut atau mau tinggal di rumah noel? ". Aku mengalihkan pembicaraan dan meninggalkan mereka berdua.
----------------------
Oh, aku baru sadar kalau ini hari minggu, setelah sehari penuh kemarin hariku di kelilingi dua makhluk astral yang entah dari mana. Aku tersenyum sendiri ketika mengingat mereka berdebat, bertengkar sungguh mereka seperti kakak beradik .Hari ini aku mau kemana ya? Dengan siapa? Alvin ? Joan ? Sangat lelah kalau memikirkan mereka berdua. Atau aku coba saja jalani keduanya?
Kuputuskan untuk menghubungi joan terlebih dahulu untuk menemaniku jalan - jalan ? Bermain di time zone ? Atau apa saja. Aku menelepon joan dan joan mengangkat telefonnya.
" halo joan,.........iya hari ini temani aku,......kemanapun yang kamu mau,......ok aku tunggu ".
Aku mencoba bangun dan meregangkan semua otot - otot di tubuhku agar lebih rileks, aku beranjak pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi pun aku berdandam dimeja riasku menggunakan make up ringan di wajahku .
Selang dua jam, aku mendengar sebuah mobil. Itu pasti joan kan ? Aku berlari - lari kecil.
" kamu mau kemana rei? Pagi - pagi begini sudah rapi dan cantik". Tanya papi padaku .
" biasa pi, akhir pekan refresh otak ". Aku melemparkan senyum dan membuka pintu rumahku.
" hai joan, ayo per... ". Apa ini? Alvin ?. Aku terdiam beberapa menit, alvin yang melihatku pun seakan menatapku dingin
" hai rei, aku ingin mengajakmu kesuatu tempat, kebetulan juga kamu sudah berdandan, dan satu lagi aku bukan joan ". Kulihat senyum alvin dipaksakan, bertegur sapa dengan papi sebentar dan menyeretku ke dalam mobilnya .
" kita mau kemana vin? / aku sudah bilang kan, ke su - a - tu - tem - pat ". Alvin menekankan perkataannya kata demi kata.
" tapi vin .... / tapi kamu ada janji dengan joan aku tau itu ". Sambung alvin ketus sambil menyetir mobilnya.
30 menit kemudian ...
" ok rei, kita sudah sampai ". Alvin melepaskan sabuk pengamannya dan keluar dari mobilnya, aku pun juga ikut turun dan melihat tempat itu .
" vin ini kan tempat balapan mobil, memang kamu mau ? Mau ngajak aku main mobil ? Aku engga bisa ngebut hahaha ". Aku tertawa , dan alvin masih terdiam .
" lihat di belakangmu, aku dan juga dia sepakat untuk bertanding ". Aku menoleh ke belakang dan mendapati joan yang sedang menatapku.
" untuk apa ? " tanyaku penasaran.
" untuk memperebutkanmu rei, dan disana juga ada denis ". Jawab joan.
" denis? Untuk apa juga dia kesini ? ". Aku semakin penasaran dengan apa yang mereka lakukan.
" kalau aku menang aku yang berhak sama kamu rei, tapi kalau aku kalah ya.. aku mundur, tapi kalau alvin yang kalah dia harus mengaku kalau dirinya itu homo hahaha ". Seru joan.
HUEKK !!
Aku memuntahkan semua sarapan tadi pagi, tiba - tiba perutku mual dan tubuhku terasa berat.
" kamu kenapa rei? Sini aku periksa ". Kata alvin memastikan agar aku baik - baik saja.
" engga apa - apa kok, emang dari semalem jadi ga enak badan gini vin ". Alvin terdiam dan menunduk, sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu . Beberapa saat kemudian alvin membuka percakapannya lagi, dilain sisi aku melihat joan yang panik sambil menggenggam tanganku.
" ah kamu terlambat berapa minggu rei ? ". Terlambat apa ? Terlambat datang bulan ? Hah ?!
" joan ini tanggal berapa ? / tanggal 30 ". Aku berpikir sejenak . Waktu itu alvin melakukannya dua hari setelah aku menstruasi dan itu masa suburku, jadi ini sudah berapa minggu? Gila ! Kenapa aku tidak menyadarinya.
" vin aku belum datang ". Jawabku lirih
" kamu gimana sih rei?! Ck .. oke lah nanti saja dibahas, duduk saja dan lihat kita bertanding ". Kenapa jadi begini ? Alvin? . Kulihat joan yang tadinya terus mendekatiku sekarang menjadi diam dan menjauhiku, aku bahkan belum tau benar atau tidaknya tapi joan sudah menjauhiku lebih dulu, bodohnya aku.
Aku melihat pertandingan adu balap mobil antara alvin dan joan. Tiba - tiba saja denis mendekatiku.
" hei rei, kamu itu lagi di permainkan sama alvin / oh ya? OH / dia itu cintanya cuma sama aku lihat nih kita udah one night stand kamu mau lihat? / engga , sudah kamu pergi jauh - jauh sana ! ". Jawabku cuek dan masih melihat alvin dan joan bertanding.
HUEKK, HUEKK !!
Aku mengeluarkan isi perutku lagi, dan aku.....
Aku terbangun membuka mata sedikit dan melihat kamar yang asing bagiku, ini bukan kamarku, dan ini juga bukan rumah alvin.
" rei kamu sudah bangun ? ". Kulihat joan mendekatiku dan duduk tepat disebelah sampingku.
" alvin mana? Ini rumah kamu ? ". Joan hanya terdiam dan enggan menjawab pertanyaanku. Sedikit menghela nafasnya joan memberitahuku bahwa alvin kalah dalam pertandingan tadi.
" kita sengaja pilih pertandingan itu karena sama sekali kita ga sukai biar adil, dan ternyata aku yang menang jadi hari ini dan seterusnya kamu milik aku, rei ". Alvin kalah ? Kenapa ? Tuh kan pasti alvin sengaja.
" kamu tunggu saja pengakuan alvin, tadi alvin mau periksa kamu tapi aku larang engga apa apa kan ? Mending kita ke rumah sakit lain saja nanti ". Joan tersenyum dan membelai rambutku.
" joan....".
"aku ingin gigit tangan alvin ".
" buat apa ? Kamu ini aneh banget, tapi kamu emang engga lagi hamil kan ? "
" cuma ingin gigit aja sih, engga tau ".
" ha? Rei udah lah, kamu? Berhubungan dengan siapa? ". Aku terdiam enggan menjawab, merengek untuk diantarkan ke tempat kerja alvin. Dan akhirnya joan menuruti semua perkataanku.Aku memasuki ruang kerja alvin bersama joan, aku melihat alvin sibuk dengan laptopnya seperti biasa, tak perlu ijin aku langsung mengigit tangan alvin.
" ah ! Sakit rei ". Keluh alvin sambil melepaskan tangannya dari mulutku.
" joan marahin alvin ". Alvin melihatku dengan tatapan sendunya . Dan mendekatiku. Sedangkan joan hanya diam dan tidak menjawabku
" kenapa kamu tiba - tiba gigit tangan aku ? / hanya ingin ". Jawabku seadanya.
" joan sudah kubilang...../ ok alvin silahkan periksa rei / ok kalian berdua ikut aku ".
Aku pun diperiksa olehnya, aku takut jika aku mempunyai penyakit berat misalnya ?!.
Beberapa menit kemudian aku selesai di periksa, alvin menghembuskan nafasnya dengan sangat berat hingga terdengar sedikit suara beratnya.
" ok, nona reinna adriwinaya kamu sedang hamil, jaga kesehatanmu, aku gay jika kamu ingin aku tanggung jawab, akan aku lakukan jika tidak ya tidak toh kamu sudah punya joan ". Alvin memberikan surat keterangannya lalu pergi meninggalkan aku . Aku keluar dari ruang periksa dan menghampiri joan
" gimana hasilnya rei ? ". Aku menunduk dan masih mencerna perkataan alvin tadi, kalau dia gay? Kenapa dia berani menghamili aku ? Apa sih maunya?.
" joan aku hamil, kamu bisa nikahi aku secepatnya kan ? ". Kataku sambil menangis pelan merasakan sesak di dada, sakit sangat sakit.
Apa aku hanya pelariannya saja? Mungkin dia melakukan itu karena ada sedikit masalah dengan denis? Atau sengaja memberiku harapan palsu?
Next setiap 3 hari sekali sorry ya fufufufu ~
Semakin kesini semakin mengambang perasaan alvin dan reinna juga perasaan author kwkw ~ ditunggu vote dam com
![](https://img.wattpad.com/cover/82737069-288-k919784.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gay or No ? (Revision)
Romance"Untuk apa ada hati kalau kamu sendiri ragu untuk memberikannya" - Reinna Adriwinaya "Kamu enggak tahu, sesulit apa aku meredamnya"- Alvin Wijaya "Aku memang terlahir dari ke-tidaksempurnaan yang utuh"- Joan Tansil ...