02. Harapan Semu ? (Revisi)

13K 327 11
                                    

"Rei ...". Alvin mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Wajah kami sekarang hanya berjarak 1cm. Apa lagi ini?

"Vin jangan macam - macam loh nan....". Alvin mendaratkan ciuman sekilas dibibirku.

"Reinna, kamu bawel juga ya ternyata ". Alvin hanya tersenyum seolah hal yang dilakukannya tadi itu dianggap biasa, ok, ini sekedar ciuman tapi ini tidak biasa bagiku.

"Kamu lagi mempermainkan aku? Ga biasanya kita sedekat ini maksud aku ...."

"Ga biasanya kita seintim ini kan Rei?". Tandas Alvin, merangkul pinggangku dengan tangan besarnya.

"Vin aku mau pulang nih udah sore juga kan, sebaiknya kamu juga pulang deh jangan ngelakuin hal yang engga-engga".
Aku melangkah menjauhi Alvin.

"Soal tadi pagi Rei aku minta maaf"
Ucap Alvin padaku.

"Sudah cukup Vin ga usah di bahas lagi"
Jawabku pada Alvin

"Rei soal pertanyaan kamu itu aku akan jawab sekarang tapi..".

DEG

"Tapi apa Vin?". Tanyaku menyelidik

"Jauhin Joan, aku mohon".
Pinta Alvin padaku dengan memohon

"Ha? Aku disuruh untuk menjauhi Joan? Punya hubungan khusus saja tidak. Memang alasanmu apa? Kasih alasan padaku yang masuk akal!" Jawabku lagi.

"Kamu itu enggak peka ya? Kamu engga tau gerak gerik aku daridulu sampai sekarang Rei?".
Apakah Alvin menyukai Joan? Benarkan dugaanku! Sudah patah remuk juga hatiku.

"Kalau aku engga mau gimana?". Ledekku. Tiba - tiba sebuah tangan yang kuat dan besar miliknya itu menyeret tubuhku ke atas meja kerjaku.

"Rei jangan goda aku".
Alvin yang kini menindihku dan kurasa kian menatap mataku dalam - dalam.

Aku terdiam sejenak. Sebenarnya apa yang dia inginkan dengan memperlakukan ku seperti ini dan menyuruhku menjauhi Joan? Yang benar saja! Ya Tuhan.

"Vin kalau kamu emang udah mau banget atau mengharapkan one night stand cuma buat mainin aku atau kamu jadikan aku pelarian, sorry aku ga bisa".
Jawabku sambil mengalihkan pandangan ke sudut lain di ruangan.

"Kenapa? Aku kurang tampan? Joan sering meniduri kamu ya? Lagian apa aku pernah bilang atau bermaksud untuk mainin kamu?".
Sebenarnya apa yang A0lvin maksud? Aku semakin bingung dengannya.

"Vin lepasin! Aku masih disini dan masih ada Pak Dewanto yang ngelembur"
Terangku pada Alvin

"Aku ga perduli Rei ". Jawab Alvin
Aku menatap matanya dalam - dalam, Alvin kenapa? Baru kali ini aku merasakan sisi yang beda dari dirinya sekarang.

TOK TOK

"Bu Reinna, maaf bu menganggu".
Tiba - tiba aku dan Alvin tersentak kaget mendengar suara Pak Dewanto, pegawai yang sudah 3 tahun belakangan ini mengabdi pada perusahaan modeku yang baru berjalan 10 tahun.

Reflek aku dan Alvin membenarkan posisi masing - masing seperti semula.

"Ya pak? Ada apa?" Tanyaku pada Pak Dewanto

"Bu saya ingin minta ijin, saya tidak bisa lembur penuh malam ini dan untuk besok saya juga tidak bisa berangkat bekerja".  Terang Pak Dewanto padaku

"Kenapa? Alasannya? Lalu butuh berapa hari bapak cuti ?". Nampaknya Pak Dewanto sedang di rundung sedikit masalah.

"Zoya anak saya masuk rumah sakit, paling tidak setengah bulan saya tidak masuk, kata istri kanker hatinya makin memburuk, saya mohon bu Reinna , ibu bisa memotong gaji saya". Ku lihat Pak Dewanto memohon setengah menangis.

Gay or No ? (Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang