10. Mimpi Reinna ( Ending )

7.8K 136 19
                                    

nah vin sudah jelas kan ? ". Joan menatap alvin , dan alvin menatap balik mata joan sekarang mereka bertatapan sinis satu sama lain. Apa yang harus aku lakukan.

" jadi vin kamu tetap bisa memiliki aku ". Tegasku untuk mencairkan ini semua.

" apa maksud kamu? ". Tanya alvin kepadaku dengan penuh penekanan.

" aku mau kita, maksudku kamu aku dan joan tetap berhubungan dengan baik, jadi aku tetap menikah dengan joan dan kamu boleh menganggapku sahabat seperti dulu, betulkan vin? ".

" ini ga adil rei !! Ayahnya aku kenapa kamu harus nikah sama joan ?! Hah ?! ".

" aku, terlalu takut untuk jatuh kepelukan kamu lagi vin mungkin kamu bisa memilih yang lebih dari aku ".

" rei jangan gila, aku cinta kamu sungguh rei sungguh !! Aku gay karena aku menjaga hati aku untuk kamu, aku engga mau ada perempuan lain selain kamu, kamu yang pertama ".

Alvin memelukku dengan erat, dan aku tidak bisa membalas perkataan alvin. Demi apa dia rela menjadi gay hanya demi aku? Kenapa dia tidak terus terang denganku lalu berpacaran ? Itu akan terasa mudah bagiku .

" kenapa kamu engga terus terang aja sih vin? Aku tanya kenapa kamu engga terus terang aja daridulu !! ". Tangisku mulai memuncak , tak terdengar suara joan, mungkin joan sedang terdiam dan merasa sakit dibagian yang sama.

" aku engga mau merusak persahabatan kita rei, jadi aku pikir aku meniduri kamu lalu kita menikah tapi apa yang aku dapat? Semakin sakit aku semakin mencintai kamu ".

Tiba - tiba joan menyuruhku masuk ke dalam untuk pergi tidur. Aku mengiyakannya mengangguk dengan mata sembab dan semua wajah yang memerah akibat tangisanku tadi.

Aku memasuki kamarku yang terletak di atas dengan wajah lesu, lalu terdengar samar perdebatan joan dan juga alvin. Aku ingin semuanya cepat berakhir dan lebih baik jika seperti ini saja.

Keesokan harinya aku membuka mata dan mendapati joan sedang tidur disampingku, wajahnya terasa damai persis ketika alvin sedang tidur tanpa beban dan tanpa masalah atau memang beginilah orang yang sedang tertidur nyenyak. Aku bangun dari tempat tidur dan membetulkan kembali selimut di tubuh joan.

Aku telah selesai dari aktivitas mandiku dan membuat sarapan di pagi hari, mungkin bahan yang ada hanya sebuah telur, roti beserta susu , jadi aku mengolahnya menjadi sarapan sederhana untuk joan berangkat ke kantor .

" morning waifu haha ".

" morning too my suns... ".

Lagi - lagi aku teringat sebuah sapaan yang biasa ku dengar di pagi hari, ya alvin.

" rei kenapa diam ? Pagi - pagi sudah galau saja, kamu kan bukan anak SMA lagi haha ".

" oh hahaha iya, joan makan dulu aku sudah bikin sarapannya nih sorry kalau rasanya engga enak ".

" hmm oke, jadi kapan kita persiapkan pernikahannya ? ".

" secepatnya joan secepatnya ".

Beberapa bulan kemudian.

Akhirnya pernikahan ku dengan joan akan terlaksana, aku bahagia sangat bahagia semuanya telah berubah menjadi lebih baik, denis yang sekarang menjadi teman dekatku dan dia sudah kembali normal mengenalkan teman wanitanya padaku, teman - teman kuliah dan para staff juga menghadiri acara pernikahanku... lalu alvin, alvin di tugaskan untuk menjadi relawan di afghanistan di pulau terpencil, butuh beberapa tahun untuk bisa bertemu dengannya kembali. Semoga saja kamu cepat kembali alvin, sahabatku.

" reinna ayo dong sakramen pernikahan sudah hampir di mulai ".

" oh siap pih ! ". Aku tersenyum dan bergegas berjalan dengan gaun pengantinku rasanya sangat gugup tak karuhan dan ah semuanya yang mewakili perasaanku ini.

Gay or No ? (Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang