08. Ijin Menikah

6.1K 170 9
                                    

" joan aku hamil, kamu bisa nikahi aku secepatnya kan ? ". Kataku sambil menangis pelan merasakan sesak di dada, sakit sangat sakit.

Apa aku hanya pelariannya saja? Mungkin dia melakukan itu karena ada sedikit masalah dengan denis? Atau sengaja memberiku harapan palsu?

" hei jangan nangis rei ". Joan memelukku erat dan mengusap - usap punggungku.

" jo...joan nikahi aku, nikahi aku joan ". Aku terus memohon sambil sesegukan.

" oke, aku akan.... " belum jelas jawaban dari joan, alvin seperti petir yang menyambar di siang bolong.

" oh jadi kamu yang menghamili rei, ooo aku baru tau hahaha". Ketus alvin. Aku melepas pelukan joan dan kini aku menatap alvin dalam - dalam dengan empsi yang tertahan sesak di dada. Sementara kulihat joan hanya diam saja.

" iya, joan bertanggung jawab kok vin gentleman lagi, ga kayak kamu !!.
Aku menekankan penuh kata bertanggung jawab pada diri alvin, agar dia tau kalau dia memanglah seorang pengecut.

--------------------------
Joan mengantarkan aku kerumahku sendiri, sekaligus bagi kami untuk memberitau bahwa kami akan menikah secepatnya sebelum perutku kian membesar.

Sebelum aku turun dari mobil joan, joan mencegat tanganku dan menatapku sendu.

" rei, jujur ! Siapa yang ngehamilin kamu? Bilang sama aku ". Tanya joan penuh penekanan.

" kamu ga mau tanggung jawab? Kamu mau ninggalin aku? Ka..kamu mau alvin yang tanggung jawab?!".

Untuk sekali ini lagi aku menangis, joan terdiam dan memelukku lagi dan kali ini bibirnya yang berusaha menenangkan hatiku yang sedang kalut. Joan menciumku dan aku pun membalas dengan lumatan - lumatan kecil berlangsung lama sampai semua keadaan semakin membaik.

" aku mau, ayo turun ". Joan kembali tersenyum padaku, dan akupun menuruti perintahnya.

Kami memasuki rumah disana juga terdapat jouse adik kecilku, ini menjadi kelegaan bagiku tapi disisi lain ....

" hai dear selamat malam, gimana refreshingnya? Papi sama mami ga diajak nih, lihat jouse sudah pulang ke indonesia ". Mami menyuruh jouse memberi salam padaku dan juga joan.

" konbawa oneechan, oniisan ". Jouse membungkukan badannya 90 derajat padaku dan juga joan. Dan aku hanya membalas membungkukan badan lalu tersenyum.

" pih, mih reinna mau menikah dengan joan ". Ungkapku dengan gugup.

" loh kenapa nak? Tidak biasanya kamu seperti ini? Kamu hamil? Atau apa? Kamu sudah tidak perawan? Kamu berbuat yang tidak tidak? ". Tanya papi seperti sedang mengintrogasiku. Joan yang tadinya diam sekarang mulai membelaku.

" ma...maaf sebelumnya om, saya menghamilinya dan ini murni kecelakaan jadi mungkin akhir tahun saya akan menikahi reinna dan soal pertunangan om bisa memilih tanggal yang tepat bersama orang tua saya ". Terang joan, aku tau joan berbohong untuk menutupi kecerobohan yang kubuat selama ini.

" bagaimana bisa? Kapan kalian melakukannya, reinna! Papi kecewa tapi apa boleh buat, baru saja kamu membanggakan papi tapi kamu seakan menjatuhkan papi !! ". Mamiyang terlihat menenangkan papi dengan sikap keibuannya dan aku malah bersembunyi di belakang joan.

" baik dear, kami akan merestui kalian, tapi untukmu rei, kamu dilarang bekerja dan harus tinggal bersama calon suamimu, mami takut kalau sampai ada yang melihat kamu hamil diluar nikah itu akan merusak citra perusahaan kamu sendiri ". Aku mengangguk pelan dan masih bersembunyi dibelakang joan.

" pergilah kalian, dan kamu joan pertemukan kami dengan kedua orang tuamu ".

" ba....baik om ". Aku dan joan pamit dan terpaksa aku harus tinggal dirumah joan.

Beberapa menit, aku telah sampai di rumah joan.

" astaga joan !! Aku lupa bawa baju ganti ".

" pakai baju aku saja, ga masalah kamu pakai barang - barang aku ".

" thanks ya ". Aku memeluk joan dengan erat dan berakhir dengan ciuman panas.

Aku lihat sesosok manusia yang bahkan aku membencinya dan sebenarnya tidak ingin melihatnya, alvin membisu dan menatap kami ( aku dan joan ) dengan tatapan tajam.

" hai vin? Kenapa kamu kesini? Ganggu aja ". Alvin tetap membisu dan mulai mendekatiku.

" ayo pulang rei ! Pulang ! Ku antarkan kamu ke rumah !! ". Tangannya yang besar memegang tanganku erat dengan paksa.

" saa..kit lepasin !! ". Joan menghentikan aksi alvin yang akan menyeretku ke dalam mobilnya.

" tunggu, kami sudah mendapatkan restu, dan reinna memang akan tinggal denganku disini ". Ucap joan yang dingin dan datar tapi dia tidak melakukan apapun untukku.

" kamu itu sudah ga tanggung jawab !waktu itu juga kamu melakukan itu dengan paksa ! Memangnya aku tempat pelampiasanmu ! Lebih baik kamu pergi darisini".

" oke oke, aku minta maaf untuk sikap bicaraku di rumah sakit tadi, kalau kamu minta aku tanggung jawab pasti tanggung jawab kamunya yang engga bilang sama aku !! Dan kamu malah minta pria lain yang bukan ayah dari anak kamu tanggung jawab !! ". Aku lihat joan tidak ada di depan rumahnya lagi, atau mungkin dia sudah masuk terlebih dulu ke dalam rumah. Pandanganku kembali kepada alvin

" vin, percuma aku minta kamu buat tanggung jawabin ini semua, akhir - akhirnya kalau kalau anak ini lahir kamu ninggalin aku dan kamu bisa bersama denis !! ". Aku meninggalkan alvin sendirian, masuk ke kamar joan dan memeluk joan kembali. Menangis, hanya menangis dipelukan joan, joan membalas pelukanku dengan sangat erat. Sampai akhirnya tangisanku berhenti dan aku tertidur dengan sendirinya di pelukan joan.

-----------------
Aku terbangun ternyata sudah jam 8 pagi dan aku terlambat masuk kantor bisa - bisa aku di cap bos yang buruk !!

" joann...joannnn bangun ". Aku membangunkan joan sambil merengek, berharap joan segera bangun dan mengantarkanku ke kantor.

" hmmm? ". Joan menarikku hingga terjatuh kedalam pelukannya.

" joan aku harus kerjaaaaaa ".

" kamu lupa ya rei , udah lanjutin tidurnya atau kamu mau mandi? ". Joan mulai membuka matanya dan menatapku sekarang.

" jo.. joan... aku mual ". Aku menahan mualku dan berlari kearah wastafel, memuntahkan semua isi perutku. Sial ! Jadi ini yang namanya sick morning. Entah kapan datangnya, joan lalu memijit mijit pundakku.

" gimana? Sudah enakan? ". Tanya joan padaku dan aku hanya mengangguk.

" joannn aku mau mandi, kamu bikinin aku mie instan ya mie instan sama jus jeruk !! / tapi rei, mie instan itu ga baik...". Aku segera lari kekamar mandi dan menghiraukan ocehan joan tentang mie instant.

Beberapa menit kemudian , tubuhku rasanya amat segar setelah mandi, dan ...ya ! Joan menuruti semua perkataanku.

" ini sudah aku siapkan, oke aku akan mandi dulu makanlah tapi untuk mie instant untuk kali ini saja ". Aku mengangguk dan mengacungkan jempol, aku menyantap mie instant dengan lahap.

Tiba - tiba terdengar dering ponsel joan di meja dapur. Hah? Denis? Mau apa dia menelepon joan pagi - pagi? Setelah dia mendapatkan alvin lalu dia ingin merebut joan dariku??

Aku mengangkat telefonnya tanpa bersuara dan rupanya aku mendengar suara yang tidak lain adalah alvin.

" halo joan? Bisa kita bicara? Di cafe handdley? ".

" ........... ".

" hei joan ! Kamu dengar aku tidak! Ini penting ini tentang aku yang akan bertanggung jawab pada reinna dan janin yang di kandungnya ".

Gay or No ? (Revision)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang