Bunyi alarm membangunkan ku dari tidurku yang nyenyak. Aku pun langsung membangkitkan tubuhku yang masih lemas di tepi ranjang ku untuk duduk.
Saat aku masih mencoba menghilangkan rasa kantuk ku, tiba-tiba ketukan pintu mengejutkanku, lalu seseorang berteriak di depan pintu kamarku, "Nicole, bangun, kau harus kuliah hari ini."
Aku langsung beranjak dari ranjangku dan membuka pintu. Ternyata, seseorang yang mengetuk pintu dan berteriak tadi adalah kakakku--Kyle.
"Aku sudah bangun, sekarang kau sudah puas?" Tanyaku dengan sinis.
"Bagus, kalau kau sudah bangun, sekarang cepatlah mandi. Aku tunggu di bawah." Perintahnya dengan nada dingin, lalu pergi meninggalkanku di depan pintu.
Aku heran dengan kakakku, sejak kejadian itu, sikapnya berubah drastis. Daripada aku memikirkan hal ini, lebih baik aku mandi dan bersiap-siap untuk kuliah.
Setelah mandi dan bersiap-siap, aku langsung menuju ke lantai bawah. Di sana sudah ada Kyle dan pamanku yang sedang mengobrol di ruang makan. Aku langsung menghampiri mereka dan duduk di sebelah Kyle.
"Good morning, all." Sapaku. Mereka yang tadinya mengobrol langsung mengalihkan pandangannya ke arahku dan menyapaku balik, "good morning too, Nicole."
"Kalian sedang membicarakan apa?" Tanyaku yang mulai penasaran.
"Tidak ada, kami hanya berbincang-bincang seperti biasa." Jawab pamanku--Eric.
Aku hanya ber-oh ria mendengar jawaban paman Eric. Lalu bibiku yang bernama Anne datang dengan 4 buah pancake di atas teflon nya dan menaruhnya di atas piring yang sudah disediakan.
"Pancake nya sudah siap, ayo dimakan." Perintah bibi Anne yang langsung duduk di samping paman Eric. Kami pun sarapan bersama dan berbincang-bincang tentang jadwal kami hari ini.
Usai sarapan, aku dan Kyle berpamitan dengan paman Eric dan bibi Anne lalu berangkat kuliah. Kami berada di satu universitas, tetapi kami berbeda mata kuliah. Aku mengambil mata kuliah fashion designer, sedangkan Kyle mengambil mata kuliah hukum.
Aku dan Kyle tinggal bersama bibi dan pamanku di California. Rumah bibi dan pamanku cukup jauh dari rumah kami dulu, meskipun berada dalam negara bagian yang sama, yaitu California. Bibi Anne dan paman Eric tidak memiliki seorang anak, jadi mereka menganggap kami sebagai anak kandung mereka.
Kami tidak tinggal di rumah kami dulu, karena ada peristiwa tragis yang terjadi di rumah kami. Aku belum ingin menceritakannya pada kalian, karena aku masih tidak ingin mengingat kejadian itu.
Jika kalian bertanya dimana orang tua kami, ibu kami telah tiada saat kami masih kecil, ibu kami menjadi korban tragedi pembunuhan yang terjadi di rumah kami dulu.
Sedangkan, ayah kami pergi entah kemana sejak kami masih kecil, ibu kami selalu bilang bahwa ayah kami pergi bekerja ke luar negeri, jadi ayah kami jarang pulang ke rumah. Beberapa kali, aku bertanya hal yang sama pada ibuku dan aku tetap mendapat jawaban yang sama.
Ayah kami pernah pulang ke rumah kami dulu, tepat sebelum tragedi itu terjadi beberapa bulan kemudian, saat aku masih berumur 4 tahun. Namun, ia hanya tinggal selama beberapa hari saja lalu pergi meninggalkan kami lagi. Setelah pertemuan singkat itu, aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Hingga setelah tragedi itu terjadi, ayahku tidak pernah kembali.
Aku merasakan hal yang berbeda. Aku seperti tidak pernah merasakan hangatnya pelukan seorang ayah, meskipun, sekarang aku memiliki paman Eric yang sudah kuanggap sebagai ayah kandungku sendiri.
Namun, aku tak pernah membenci ayahku, walaupun ia sekarang tak pernah berada di sampingku lagi. Sampai sekarang pun, aku tidak pernah tahu dimana keberadaan ayahku.
¤¤¤
Ini cerita pertamaku, jadi kalau ada typo, bahasa yang kurang nyaman dibaca, dan lainnya. Mohon dimaafkan^^
Aku butuh saran dari kalian, kalau cerita ini menarik, aku akan next cerita ini. So, jangan lupa untuk voment😊11 September 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness
Science FictionTragedi pembunuhan sebuah keluarga yang beranggotakan ibu dan kedua anaknya di California yang masih menjadi sebuah misteri. Nicole Alison Hobart dan Kyle Alexander Hobart merupakan korban selamat dari tragedi tersebut. Tragedi tersebut menelan satu...