Part 2

189 7 2
                                    

Kami tiba di kampus yang letaknya tak jauh dari rumah bibi Anne. Kyle langsung memarkirkan mobilnya di tempat yang sudah disediakan. Lalu, kami turun dari mobil.

Saat kami sedang berjalan menuju pintu masuk, tiba-tiba seseorang memanggil namaku cukup keras,

"Nicole.. nicole.."

Aku dan Kyle menoleh ke sumber suara itu. Ternyata seseorang yang memanggil namaku adalah temanku, George.

"Ada apa George?" Tanyaku langsung saat ia sudah di depanku.

"Tidak ada, aku hanya ingin mengajakmu untuk ke kelas bersama."

Aku mengernyitkan dahiku saat mendengar ajakan George. Kyle menatap George dengan tatapan tidak suka.

"Baiklah. Kalau begitu, ayo!"

"Apa hanya karena itu saja kau memanggil Nicole cukup keras?" Tanya Kyle tiba-tiba.

George yang tadinya mendahului ku langsung menghentikan langkahnya dan membalikkan badan ke arah Kyle, "Iya, memangnya ada apa Kyle?"

"Jangan macam-macam dengan adikku."

"Aku hanya mengajaknya untuk ke kelas bersama."

Aku yang bingung dengan arah pembicaraan Kyle langsung bertanya padanya,

"Ada apa denganmu Kyle? George hanya mengajakku ke kelas bersama."

Kyle tidak menjawab pertanyaanku, ia langsung pergi meninggalkanku dan George tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Ada apa dengannya?" Tanya George.

"Aku tidak tahu, mungkin dia sedang ada masalah. Lebih baik kita ke kelas sekarang, ayo!"

****

Kami tiba di kelas. Suasana di dalam kelas pagi ini cukup ramai. Aku dan George berbincang-bincang, kebetulan tempat duduk kami bersampingan.

"Nicole, apa kau sudah menemukan pelaku pembunuhan ibumu?" Tanya George tiba-tiba.

Aku menghela napas mendengar pertanyaan George,

"Belum. Aku tidak tahu sampai kapan aku akan menemukan pelakunya."

"Apa kau sudah bertanya pada polisi setempat?"

"Aku sudah beberapa kali bertanya pada polisi setempat, tapi mereka masih belum menemukan pelakunya. Bukti yang mereka miliki masih kurang dan minimnya saksi membuat mereka belum bisa menetapkan seseorang sebagai tersangka."

"Ini benar-benar kasus yang besar. Bertahun-tahun kasus ini belum terpecahkan juga. Hingga banyak orang membuat teori konspirasi tentang kasus ini." Ucap George dengan pandangan kosong ke depan.

"Benarkah?" Tanyaku tidak percaya.

George langsung menoleh ke arahku dengan pandangan meyakinkan,

"Iya, coba lihat saja di TV. Banyak sekali orang-orang yang menyelidiki kasus ini, termasuk aku."

"Mengapa kau ingin sekali menyelidiki kasus ini, George, apa karena ayahmu seorang komisaris polisi hingga membuatmu menyelidiki kasus ini?"

George tersenyum mendengar pertanyaanku,

"Aku menyelidiki kasus ini bukan karena ayahku seorang komisaris polisi, tapi karena aku suka dengan hal-hal yang berbau misterius, termasuk kasus pembunuhan ibumu."

Ia terdiam sejenak lalu melanjutkan pernyataannya,
"Menurutku, kasus ini sangat misterius dan selama bertahun-tahun, pelakunya belum juga ditemukan."

The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang