Malam pembunuhan
Siang ini, Anne--kakak Emma berkunjung ke rumah Emma untuk melihat keadaan Emma dan kedua kemenakannya. Hal ini sudah menjadi kebiasaan Anne setiap minggu.
Ia seringkali membawakan bingkisan untuk Nicole dan Kyle. Selain itu, ia juga sering membeli kebutuhan, seperti bahan makanan dan lainnya untuk Emma.
Ia tahu akan keadaan adiknya itu. Disaat Emma sedang tertimpa masalah, ia selalu membantunya.
"Hai, Emma, bagaimana kabarmu?" Tanya Anne sembari meletakkan sejumlah barang yang ia bawa untuk Emma di atas meja makan.
Emma yang sedang memasak pun mengalihkan pandangannya ke arah Anne, "seperti biasa."
Anne mengernyit, kemudian duduk di kursi meja makan, "maksudmu, kau sedang ada masalah?"
"Ya begitulah." Jawab Emma sambil meletakkan semangkuk spaghetti di atas meja makan.
"Ada apa? Ceritakan padaku." Tanya Anne.
Emma segera menyusul Anne untuk duduk di kursi yang ada di samping Anne, "kemarin, John datang kemari, ia mengatakan bahwa aku harus hati-hati dengan calon pembeli rumahku. Karena akhir-akhir ini banyak terjadi pembunuhan berkedok pembelian rumah."
"Bukankah itu memang benar? Aku juga sering melihat kasus ini di televisi. Tapi, apakah calon pembeli rumahmu kemarin sangat misterius?" Tanya Anne.
Emma menggelengkan kepalanya lalu menjawab, "ia sangat ramah dan baik. Dan aku perhatikan, ia memang serius ingin membeli rumahku."
"Syukurlah, kalau ia memang serius ingin membeli rumahmu." Ucap Anne.
Tiba-tiba suara orang berlari terdengar cukup keras disertai dengan teriakan, "bibi..."
Dua orang anak--Nicole dan Kyle langsung memeluk erat Anne dengan penuh kasih sayang.
"Mengapa bibi sudah lama tidak kemari? Kami rindu bibi." Tanya Kyle sambil melepaskan pelukannya.
Anne pun melepaskan pelukan mereka lalu menjawab dengan nada penuh maaf, "maafkan bibi, sayang, bibi sudah lama tidak kemari, karena bibi harus menyelesaikan pekerjaan bibi di sana."
"Anak-anak, apa kalian lapar?" Tanya Emma menyela percakapan mereka.
"Iya aku lapar sekali." Ucap Nicole sambil mengelus-elus perutnya.
Emma hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "baiklah, kalau begitu kita makan siang bersama-sama."
Kyle dan Nicole bersorak gembira karena makan siang kali ini, mereka ditemani oleh Anne. Disela-sela makan siang, mereka saling mengobrol satu sama lain.
"Bibi, dimana paman?" Tanya Nicole pada Anne.
Anne mengalihkan pandangannya dari piring spaghetti nya itu, "pamanmu sedang bekerja, jadi ia tak bisa kemari."
Nicole mendengus dan mendorong garpu yang ada di atas piringnya ke depan dan ke belakang.
"Mengapa paman selalu beralasan tidak kemari karena bekerja?" Ucap Nicole. "Padahal aku sangat merindukan paman."
Beberapa saat hanya terdengar bunyi kunyahan makanan. Tak lama kemudian, deheman seseorang menembus kesunyian di ruang makan itu, "baiklah, aku akan menaruh piring ini ke tempat cucian piring dahulu."
Emma pun bangkit dari kursinya dan berjalan menuju tempat cucian piring yang letaknya tidak jauh dari meja makan.
"Apa kalian sudah menghabiskan makan siang kalian? Jika sudah bawa kemari, aku akan mencucinya". Tanya Emma kepada kakak dan kedua anaknya yang mulai tadi hanya diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness
Science FictionTragedi pembunuhan sebuah keluarga yang beranggotakan ibu dan kedua anaknya di California yang masih menjadi sebuah misteri. Nicole Alison Hobart dan Kyle Alexander Hobart merupakan korban selamat dari tragedi tersebut. Tragedi tersebut menelan satu...