Wajahmu serupa purnama,
Yang padanya dapat kubaca sebait puisi,
Yang padanya cinta tak pernah hilang apalagi padam.Namun, malam ini
Tak ada satupun dari kita yang mampu menahan jatuhnya air mata.
Saat mimpi bersama yang kita rajut, menemui kata usai.Maafkan inginku atasmu,
hingga melupa, bahwa kita hanyalah budak kecil yang menggenggam satu sama lain, hingga tuhan meminta lepas.Percayalah, dalam setiap detik waktu yang aku lalui, ada namamu yang berjalan di ruang ingatan, dengan cahaya purnama yang menyinarinya.
Dan dalam setiap sepimu, ada dekapku yang menanti.