Keheningan ini adalah sebuah kata pengantar. Setiap baitnya, terselip namamu yang kuhitamkan dalam diam. Ditulis dengan pena rindu yang mencari setiap aksara senyummu, pada jejak langkah angin di rahim senja.
Sebuah kata pengantar, yang tak menjanjikan usai. Sebuah kata pengantar yang tak kau anggap lebih penting dari sebuah isi. Sebuah kata pengantar, yang kini mengabadikan wajahmu dalam sebuah puisi.