Ketahuan

239 25 1
                                    

~~^^~~

Cessa tiba tiba menghentikan langkahnya

" ada apa? " tanya Widia, Cessa hanya diam dan menatap lurus ke depan membuat teman temannya ikut menatap ke arah pandangan Cessa

" Sa, aku duluan... Kami tau kok kenapa kau berhenti " kata Indah yang akhirnya memalingkan wajahnya dari ponselnya, dia akhirnya menarik tangan Widia dan Atlice.

Cessa menghela nafas panjang, teman temannya benar benar meninggalkanya, ia kembali melihat pria itu dan tanpa sengaja tatapan mereka bertemu dengan Cessa, dengan cepat ia meraih ponselnya seolah ada yang menelfonnya, menghindari tatapan pria itu,

" huf... " lagi lagi ia menghela nafas saat ia sudah berhasil menghindari tatapan itu ia terdiam sejenak.

" tatapannya terlihat lebih menyeramkan " batinnya ia terduduk, tak lama kemudian ia teringat informasi dari Satria.

" ia korban broken Home dan ibunya meninggal 5 tahun yang lalu "

Cessa tidak menyangka ia pikir kedua orang tua Mark sudah meninggal semua bukan karena broken home, itu salahnya seharusnya ia menyelidiki lebih dalam lagi bukan hanya mengenal nama nama keluarganya saja, ia memukul kepalnya sendiri.

" apa itu alasan ia memiliki tatapan semenyaramkan itu? " gumamnya pelan.

Jino menepuk bahu Mark yang hanya diam sejak tadi sembari menatap lurus ke depan.

" apa yang kau lihat? " tanya Jino

Mark menggeleng " tidak ada, ayo pergi "

Mark berjalan mendahului Jino, dengan cepat pula Cessa berdiri dan mulai mengikuti mereka lagi tentu saja dengan jarak yang aman sangat aman. Merasa ada yang mengikuti Mark kembali menoleh ke belakang tapi tidak ada siapa siapa, Jino yang melihat itu juga langsung menoleh

" ada apa? " tanya Jino, ia menoleh tapi tak melohat apa apa.

" tidak, tidak apa apa " jawab Mark melanjutkan langkahnya tapi sesekali ia menoleh tapi tetap saja ia tak melihat apa apa

" ada apa sebenarnya Mark? " tanya Jino sedikit kesal Mark terus saja bertingkah aneh selalu berbalik ke belakang.

" tidak, aku hanya merasa ada yang mengikuti kita " jawab Mark " lupakan Jino " katanya kemudian.

Setibanya di rumah Mark langsung membantingkan tubuhnya di sofa, hari ini cukup melelahkan baginya, selalu di hantui nayangan masa lalunya.

'' kak tidak biasanya kau pulang cepat? " tanya Joey adiknya.

Mark menolehkan kepalanya ke arah sang adik yang baru saja pulang, diliriknya jam sudah jam 3 sore? Apanya yang cepat pulang?

" kau yang lambat pulangnya " kata Grace yang memang sejak tadi duduk di sofa sembari mengupas apel, ia kemudian memotongnya dan memberikannya pada Mark dan Joey tentu saja keduanya langsung menerima

" kak Mark, di luar ada temanmu " lapor Joey sembari mengunyah apel " seorang gadis "

Mark mengernyit, sejak kapan ia punya teman seorang gadis? Bahkan di sekolahnya ia tidak memiliki teman gadis.

" lalu kenapa tidak memanggilnya masuk? " tanya Grace yang kembali menyerahkan potongan apel ke Joey

" sudah, tapi dia tidak menolak. Oh ya kak... Dia memakai seragam yang berbeda dari kak Mark " jelas Joey

" biarkan saja '' kata Mark tak lama kemudian dia pamit ke kamarnya.

Dia duduk di tepi ranjangnya, tak lama kemudian matanya kembali menoleh ke samping dan mendapati foto keluarganya.

I'm (Not) StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang