[Dean's POV]
Sesampainya di sekolah, gue langsung menuju koperasi buat beli air mineral. Saat gue masuk, ada cewek yang kayaknya dari kelas unggulan. Cantik juga, sih. Dia kekurangan uang buat beli dasi. Karena gue gak mau kalau tiba-tiba kejadian itu menimpa gue dan gak ada yang membantu, akhirnya gue bayarin aja kurangannya. Entah kenapa, ada yang beda pas dia senyum ke gue. Banyak penggemar gue yang suka senyum-senyum ke gue. Yah, sebagai bassist band sekolah, secara otomatis banyak adik kelas yang bisa dibilang fans gue.
Setelah gue bayar kekurangan uang dia, dia bakal lari ke kelas, gue pun langsung menahannya, "Hei, bentar, nama kamu siapa?"
"Maaf, bisa kita bicara di taman sekolah saja?" pintanya.
"Umm, okay." gue pun menyetujui dan langsung berjalan ke taman sekolah.
Dia kelihatan canggung pas jalan sama gue. Dari tadi, dia cuma jalan di belakang gue. Sepanjang perjalanan, adik kelas yang berpapasan dengan gue, menatap cewek ini sinis. Mungkin mereka pikir, dia pacar gue. But, pacar? Sejak kapan Dean pacaran? Mungkin pemikiran para adik kelas ini harus diubah.
Kami pun sampai di taman sekolah dan duduk di bangku panjang. Gue mengulangi pertanyaan gue tadi, "Siapa nama lo? Lo dari kelas unggulan ya? Ikut ekskul musik juga?"
"Gue Audrey Kayla, panggil aja Audrey, iya, gue dari kelas unggulan, ikut ekskul musik," jawabnya malu-malu.
"Hey, girl, gausah malu gitu dong," gue menghiburnya.
"Maaf, Dean, gue harus kembali ke kelas, gue takut ada yang ngeliat kita," gadis bernama Audrey itu berlari kecil menuju kelasnya. Mungkin dia gugup ketika gue ajak bicara.
Gue pun cuma mengangkat bahu dan langsung jalan ke kelas juga.
***
Bel istirahat terdengar. Semua anak keluar kelas. Gue ngeliat Audrey lagi duduk di depan kelas dengan cewek sepantarannya. Mungkin sahabatnya. Gue yang awalnya berniat menghampirinya, jadi mengurungkan niat karena takut mengganggu kebersamaan mereka. Jadi, gue putusin ke kantin aja nongkrong bareng anak band lain.
"Hey, Dean, gue liat lo tadi jalan ama Audrey ya? Cie..." tanya Rega, teman sekelas Audrey, langsung nanyain gue.
"Emang napa?" jawab gue sok woles.
"Biasa aja kali, bro. Ada hubungan apa sih antara lo dan dia?" tanya anak lain yang bikin gue males jawab.
"Gak ada apa-apa, sih," gue menjawab denga datar biar mereka diem.
Untungnya, sebelum mereka tanya yang mecem-macem, bel masuk bunyi.
***
[Back to Audrey's POV]
Duh, kenapa sih nih anak pake cegah-cegah gue. Gue kan jadi salting tau gak. Pake mau ngajak ngomong lagi. Yaudah deh, gue ajak aja ke taman sekolah yang lumayan sepi.
Ha?! Ekskul musik? Kok bisa-bisanya dia nanyain hal itu. Apa jangan-jangan dia juga nge-stalk gue selama ini? Entahlah, cuma dia yang tau. Yang penting sekarang, Shine harus tau kabar gembira ini.
Sesampainya di kelas, gue langsung menghampiri bangku Shine. Kami tidak duduk sebangku karena diacak oleh ketua kelas. Gue malah duduk bareng Rega, gitaris band sekolah yang super dingin. Males banget duduk sama dia. Diajak ngomong aja susah, apalagi diajak bercanda.
"Shineeee!! Sini deh," teriak gue, kenceng, untung kelas masih sepi.
"Apa?" Sahut Shine dengan nada menyeret, sepertinya dia tau kalo gue bakal cerita tentang Dean.
"Lo tau gak, Dean ngajak gue bicara di taman sekolah tadi!" Seru gue.
"Biasa a-a... APA?! NGAJAK BICARA?" Seru Shine gak kalah kenceng. Gue cuma mengangguk semangat dengan mata membulat.
"Cieee.... yang berbunga-bunga niyeee..." goda Shine.
"Apaan sih, pengen yaaa..." gue bales menggodanya.
"Enggak, biasa aja kali, btw, selamat yaa,"
"Makasih Shine," jawab gue sambil memeluknya.
***
Pukul 19.00. Biasanya, gue belum selesai belajar jam segini. Tapi karena besok free class, gue putusin buat main hp sebentar.
Invitation : Dean 🎸
Undangan kontak BBM itu muncul di bar notifikasi paling atas. Gue langsung antusias membuka HP, dan langsung meng-accept undangan tersebut.
Gak lama, Dean langsung nge-PING!!! gue. Percakapan pun terjadi.
Dean : PING!!!
Me : iyaa?
Dean : lagi ngapain?
Me : nganggur aja
Dean : ooh, denger-denger lo bisa
main gitar ya?
Me : iya, bisa, tapi cuma sekadar
main aja, gak sampe
profesional kayak lo atau
Rega
Dean : (writing message...)
Tiba-tiba terdengar suara mama manggil buat makan malam.
Me : eh, sorry ya, gue dipanggil
mama buat makan malam
nih, dilanjut nanti yah
Dean : oke, happy dinner! Bye 😊
What? Dean ngucapin happy dinner? Oh My God, mungkin kamar gue udah kayak kapal pecah saat itu saking saltingnya gue.
"Thank you Dean."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Me : Tears Behind the Smile
Novela Juvenil-Bukan sahabat namanya kalo belum menyukai orang yang sama- Dia Audrey Kayla. Seperti siswa kelas 12 pada umumnya, dia suka nongkrong dan hang out bareng teman. Dan sampai akhirnya, sahabat setianya menyukai orang yang sangat Audrey cintai. Ps : ada...
