"Aku akan membantumu"
Aku tak percaya apa yg dikatakan oleh Annie barusan, aku menatap matanya, berusaha mencari kebohongan atau candaannya. Tapi nihil, dia benar benar serius tentang ini.
"Kau tidak akan bisa tanpaku Reiss, aku tau kau kuat, tapi kau lebih membutuhkan orang yang pintar untuk mendampingimu, dan aku cocok untuk itu." dia berusaha meyakinkanku, Annie pasti menyadari kalau aku akan menolaknya, tapi dia bersikeras untuk ikut denganku.
"Tapi Annie... "Sebelum aku melanjutkan perkataanku, Annie menutup mulutku dengan jari telunjuknya, dia menatapku dengan penuh kesungguhan. Dia tidak bercanda sama sekali.
"Sekarang, kita akan menuju kemana?" Annie kembali mengarahkan pandangannya kedepan, dia memang sahabat terbaikku.
"Entahlah, aku tidak punya tempat lagi."
"Bagaimana kalau kita ke markas tentara UNITY. Kau kan sudah menjadi anggotanya kan?"
"Aku belum dilantik sepenuhnya, belum pasti keberadaanku atau kita diterima oleh mereka." menatap malas keluar jendela, sungguh hari yang kuimpikan dari dulu berubah menjadi hari yang buruk.
"Kita pasti akan diterima." Annie mempercepat lajunya.
Diluar banyak orang yang berlari kesana kesini hanya untuk mendapatkan keselamatan. Dari anak kecil hingga orang dewasa berbaur menjadi satu. Ini adalah ancaman dunia, bagaimana reaksi dunia? Apa mereka akan mengirimkan tentara internasional untuk menghancurkan pesawat itu? Apa mereka bisa?
Sebuah pesawat melintasi langit menuju ke pesawat raksasa itu, aku dan Annie berhenti sejenak untuk menyaksikan apa yang akan terjadi. Pesawat itu meluncurkan misil kearah pesawat raksasa, dan nihil! Terdapat sebuah shield yang melindungi pesawat raksasa itu.
"Ini mustahil" ucap seseorang disebelahku, dia terlihat tua, kumuh, rambut urakan, dan memakai kacamata, tingginya hampir sama denganku. Dia juga sedang menyaksikan apa yang barusan telah terjadi.
"Apa maksudmu dengan kata mustahil?" Annie bertanya ke orang tua itu.
"Pesawat raksasa itu, bukanlah pesawat biasa, itu adalah pesawat alien yang memiliki peradaban canggih yang melebihi kita. Mereka datang kesini karena sesuatu, mereka sedang mencari sesuatu." jelas panjang lebar dari orang tua itu. "Ngomong ngomong namaku prof. Azay, salam kenal." dia seorang profesor? Tapi kenapa dia bisa berada ditempat ini?
"Terus, apa yang dimaksud dari kata sesuatu?" sekarang giliranku bertanya, aku tidak paham apa yang dibicarakan prof. Azay, tapi aku berusaha untuk memahaminya.
"Entah, mungkin Sumber daya, kekuatan, atau bahan pangan? Aku tidak tau." prof. Azay melepas kacamatanya. "Bawa aku bersamamu, aku butuh bantuanmu dan akan kuberitahukan secara detail apa yang telah aku ketahui."
"Tentu, masuklah." Annie menerimanya, tak habis pikir, kenapa dia menerima orang yang mengaku menjadi seorang profesor ini?
"Apa maksudmu?" aku berbisik pada Annie.
"Dia mengetahui segalanya, dan mungkin dengan dia kita bisa membantumu untuk melesaikan janjimu itu." balas Annie dengan wajah yang tak jauh berbeda.
Aku berusaha mempercayai apa yang dikatakan oleh Annie, akhirnya kami semua telah naik.
"Kita akan menuju kemana?"
"Markas UNITY" Ucap profesor itu.
"Kita juga mau kesana."
"Juga"ucapku yang setengah terkejut, apa dia seorang profesor beneran?
"Baiklah saatnya pergi!" kami menuju ke markas UNITY bersama sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORANGE
Science FictionTahun 2100, tahun dimana teknologi serba canggih, tahun dimana manusia, hewan dan tumbuhan hidup berdampingan, dan tahun dimana nasib bumi akan ditentukan. Ini adalah sebuah cerita drama aksi yang didampingi oleh genre romance, kisah kepahlawanan da...