The Beginning of Everything

18 2 1
                                    

"Was machst du Jungs hier?"

Aku, Annie, dan profesor mencari asal suara itu, kami menoleh kesana kemari tapi tidak ada apa apa. Terdengar beberapa suara hentakan kaki dari depan dan belakang, suara itu sangat cepat dan terdengar sangat keras.

"fangen sie!"

Sebuah pasukan tiba tiba datang dan mengepung kami, mereka menutup semua jalan dan menodongkan senjatanya ke arah kami. Bagaimana? Apa yang harus kami lakukan? Apakah ini akhir dari kami?

"Tetap tenang." ucap Annie, aku menoleh ke arahnya. Wajahnya sangat tenang tapi serius, keringat menghiasi kepalanya, kelihatannya dia sedang memikirkan sesuatu.

"Bagaimana bisa tenang, kita dikepung!" sekarang giliran profesor yang berbicara, dia terlihat ketakutan, matanya bergetar, keringat membasahi seluruh tubuhnya, begitupula kakinya yang tak bisa diam.

"Aku mengerti." Annie mengambil sesuatu dibelakang, dan itu adalah sebuah pisau lipat.

"Apa yang akan kau lakukan?"tanyaku yang tidak bisa membunyikan rasa takutku.

"Lihat saja."

Annie melempar pisaunya keatas, tidak! Dia melempar kearah kabel kabel diatas! Apa yang dia pikirkan? Apa yang terjadi?

Pisau itu mengenai kabel kabel, dan secara langsung kabel itu terpotong. Lampu neon yang diatas pun mulai berjatuhan dan menimpa tentara yang sedang mengepung kita.

"Kita harus pergi!" Aku, Annie, dan profesor pergi meninggalkan tempat. Kami berlari kearah pintu Utara.

"Terus lari!" ada beberapa tentara yang mengejar kami, mereka menambaki kami dengan brutal!

"Cepat masuk!" kami masuk kedalam lubang, dan lubang itu mengarah kebawah pesawat raksasa ini. Kami terus turun kebawah dan kebawah. Hingga terlihat tumpukan besi tepat dibawah kami. "Bersiaplah!"

Kami jatuh dengan sangat mulus, disini terasa sangat panas. Dan ternyata ini adalah tempat pembakaran!

"Kita terbuang! Apa yang harus kita lakukan! Tidak!!!" teriak profesor histeris.

"Tenanglah prof, disini pasti ada jalan." Annie meninggalkan kami, dia sedang mencari sesuatu ditumpukan besi. Kesana kemari tapi tidak pernah ketemu apa yang ia cari. "Kenapa kalian hanya bisa duduk saja? Kemarilah!" teriak Annie dari kejauhan.

"Ayo profesor, Annie menunggu kita." aku berdiri dan menarik profesor.

Sudah berjam jam kami mencari, tapi tak ada hasil, tempat ini sangat panas. Kalau kami lama lama berada disini, bisa bisa kami jadi ayam panggang!

Terus, dan terus kami berjalan menyusuri ruangan ini. Tanpa menyerah tanpa istirahat, satu satunya yang ada dipikiran kami sekarang adalah bagaimana cara agar kami bisa keluar dari sini!

"Aku sudah tidak kuat lagi." ucap profesor.

"Kita harus terus mencari." Annie masih terus mencari jalan keluar, mondar mandir dari sana kesini tanpa lelah.

"Sudah tidak ada harapan lagi." giliranku yang menyerah sekarang, mencari jalan keluar disini sama dengan mencari jarum ditumpukan jerami. Sulitnya luar biasa!

Muncul sebuah cahaya dari langit langit ruangan pembuangan sampah. Cahaya itu bergerak menghampiri kami. Tidak, itu adalah mesin penggaruk sampah. Apa yang ingin mereka lakukan!

"Lari!!" teriakku, tidak sempat untuk berlari, kamipun tertangkap dan tiba tiba naik keatas.

"Kita akan mati!" profesor berteriak, terlihat dari mimik wajahnya yang terlihat sangat ketakutan.

Kami terus naik keatas dan bergerak. Benda itu menjatuhkan kami di sebuah lorong. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Apa yang terjadi?" Annie terlihat sangat kebingungan, begitupula dengan profesor.

"Kalian pergilah dari sini secepatnya, sebelum mereka menemukan kalian!" terdengar sebuah suara yang entah datangnya dari mana. Ini sangat mustahil dilakukan, bagaimana cara kami keluar dari sini sedangkan banyak pasukan musuh yang sedang mengepung kami di luar!

"Baiklah, tidak perlu dipikirkan suara siapa itu, yang penting sekarang adalah kita bisa keluar dari sini!" Annie berusaha meyakinkan diriku dan profesor, aku benar benar sudah pasrah sama keadaan dan tak tau apa yang harus kulakukan lagi.

Aku berusaha memahami tatapan Annie, tatapannya sangat serius dan begitu tajam. Seakan dia sangat percaya kalau kita bisa keluar dari sini.

"Ayo pergi!" suara keras Annie membangunkanku dari lamunanku.

Kami bertiga berlari menyusuri lorong,terus berlari tanpa henti, masih ada seberkas harapan untuk hidup,dan kami tidak akan menyianyiakannya!

"Lihat ada cahaya!" teriak profesor, dia terlihat sangat senang!

"Apapun yang ada disana, kita harus tetap berlari!" sekarang giliran Annie.

Kami mempercepat lari kami, terus tanpa henti, sebuah senyuman terukir diwajah kami. Dan dihatiku aku berteriak kami selamat!

Kami sudah mau mencapai cahaya itu, terus berlari... "Lompat!" teriak Annie.

Kami melompat dan jatuh kebawah! Tepatnya jatuh ke bumi!

"Tidak tidak tidak!" teriak profesor histeris.

"Kita terbang!" Berbeda dengan Annie, dia sangat senang, seperti tidak punya rasa takut!

"Kita akan jatuh, kita akan mati. Ini terlalu cepat, aku belum siap!" ucapku ketakutan.

Sebuah pesawat datang menyelamatkan kami. Tidak, tepatnya pesawat itu berada dibawah kami. Kami mendarat dengan sangat tidak mulus, dan kami tidak sadarkan diri.

---

Aku buka mataku perlahan, secercah cahaya membutakanku. Aku berusaha mengingat apa yang barusan terjadi, berusaha melihat ke sekeliling, dan apakah ini hanya mimpi?

Aku tidak mengerti, ruangan ini sangat terlihat kuno. Iya kuno, banyak benda benda klasik yang sulit ditemukan, sebuah foto hitam putih sangat memperjelas keklasikannya. Aku sebenarnya ada dimana?

Berpikir terus berpikir, mengingat tentang apa yang barusan terjadi padaku, berusaha dan terus berusaha. Kenapa aku tidak bisa mengingat semuanya? Dan dimana Annie?!

Aku berusaha bangun, dan argh! Kaki terasa sangat menyakitkan, sulit untuk digerakkan. Kutatap kakiku dan terlihat beberapa balutan perban menghiasinya. Sungguh, aku tak mengerti apa yang terjadi!

"Jangan terlalu banyak bergerak, lukamu belum sembuh total."

"Siapa disana?"

"Aku? Kau nanti pasti akan tau." ucap seseorang disalah satu sudut ruangan. Ya tidak salah lagi, orang itu ada dibalik pintu.

"Dimana temanku?"

"Perempuan pirang itu? Sama orang tua itu? Mereka sedang dirawat diruang sebelah." jawabnya dengan nada datar.

"Apa yang terjadi padaku?"

"Kau tadi terjatuh, dan oh ya! Istirahatlah untuk besok, karena besok komandan membutuhkan informasimu." orang itu telah pergi. Aku tidak mengerti apa yamg dia katakan, membutuhkan informasiku?

Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini akan menjadi awal dari kisahku? Ya, dari dulu aku sering berhayal akan menjadi seorang pahlawan. Aku akan menyelamatkan dunia!

Ini adalah awal dari segalanya!

————————————————

"how much light to illuminate the whole darkness? that's my time to continue to be with you."

Keep reading and vote me ^^
Komen dan feedback sangat saya butuhkan.

Reach your dream and never give up!

 ORANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang