Jujur.

434 5 0
                                    

Prillypov

Disinilah gue dan ali, di mall ternama kita lagi Qtime tapi saat ini kami lagi mampir untuk makan

"Kamu mau pesan apa li?"

"Hmm kaya biasa aja deh, steak" ucap ali yang mengalihkan pandangan dari hp ke gue

"Kamu makan gituan mulu ihh, nanti sakit. Makan nasi goreng dulu yaa, kapan kapan kamu boleh makan steak deh" ucap gue bawel, ali pun mengendus lalu mengangguk dengan wajah ditekuk

"Yaudahh mba 2nasi goreng, 2jus jeruk yaa" ucap gue dan langsung ditulis oleh pelayan itu lalu ia pergi dan beberapa menit kemudian kembali dengan makanan dinampan yang ia bawa

"Silakann dinikmati. Permisi mba mas" ucap pelayan itu pada kami berdua gue pun hanya tersenyum tapi tidak bagi ali, dan langsung pergi

"Ihh kamu jutek bangetsi, masa gaa ada senyumnya buat orang lain?" Dumel gue pada ali. Disela sela makan kami ada seorang yang memanggil

"Kaa prilly?" Ucap seorang itu yang ga asing lagi bagi gue.

"Ee-ehh serhly? Kamu sama siapa?" Ucap gue gugup

"Sama abang rasya kenapa, kangenn yaya?" Ucap serhly menurun naikan alis

Degh.

Degh.

Diaa kembali.

"Hmm" dehem ali

"Oo- eehh gaa, apasi kamu. Duduk sini" ucap gue yang masih keringat dingin, ali pun menatap dengan penuh arti

"Ehh engga deh kaa, bentar lagi juga abang dateng hehe" ucap serhly senyum

"Ohhya kenalkan ini ali tunangan kaka, dan ini serhly yang udah aku anggep adik" ucap gue berusaha tenang, serhly pun kaget lalu menyalaminya

"Aku serhly bang, semoga kalian bahagia ya. Jaga ka prilly ya bang" ucap serhly memberi senyum

"Ali. Hm makasih, gue tau apa yang harus gue lakuin" ucap ali cuek tanpa ekspresi

"Aliii, senyum dikit kee. Jutek banget" dumel gue pada ali, lalu diacuhkan

"Serhly, Ee-eh Prillyy? Apa kabar? Aku nyariin kamu, gatau orang kangen hmm?"

"Eh bang rasya, kita duluan ya kaa byee. Semoga lain waktu bisa ketemu" ucap serhly yang juga gugup lalu berusaha mendamaikan lalu pergi keluar

"Siapa dia? Jujur." Ucap ali tegas dengan rahang mengeras

"Anuuu, itu okee sabar dulu. Aku jelasin yaa! Serhly itu adik dari rasya mantan aku, serhly udah aku anggap adik kandung dia selalu tau perasaanku. Aku punya mantan dua rasya vandes dan arjuna aprio. Mereka baik dulu selalu mewarna warnai harihariku sebelum kamu datang, tapi ingat kamu yang jauh bikin aku nyaman dan cinta banget. Kamu yang lebih mewarnawarnai harihariku sampai nempel dihati dan takan terlepas. Giliranmu cerita tentang masalalu?" Ucap gue penuh seksama. Ali pun ngangguk walau wajahnya masih ditekuk

"Hmm, jangan deket deket lagi sama mantamu ya, aku tau dia masih ada rasa sama kamu. Aku? Punya mantan cuma dua sama kaya kamu, satu michell dan arina. Dulu aku sempet sayang sama michell tapi dianya begitu bikin aku kecewa. Oke disini kita saling kebukaa ya sayang, dan harus saling percaya satu sama lain. Dan juga jaga hati mata buat satu sama lain, loveyou" ucap ali lalu memeluk gue

"Makasihh lii, makasih aku janji sama kamu. Asal kamu percaya sama aku, loveyou more" ucap gue mempererat pelukannya

"Yaudah kita pulang yuk" ucap ali lalu menarik gue keluar dari mall

Alipov

Cittt. Brakk

"Prillyy!" Teriak gue saat membuka pintu mobil dan langsung berlari kearah prilly yang jatuh

"Shittt, bangs*t. Bangun sayang, kita kerumah sakit yah" ucap gue frustasi langsung menaiki mobil menuju Rs. Harapan Indah

-
"Maaf pak, harap tunggu disini. Biar kami yang mengecek" ucap dokter itu, gue hanya natap nanar dan langsung telfon fero

"Bang bisa ke Rs. Harapan indah? Prilly kecelakaan fer"

"Gua kesana!"

Tut.

"Cepat cari tau siapa yang udah nyelakain prilly, cepat! Bawa informasi sedetail mungkin. Sampai lo cuma tangan kosong, gaa segan gue bunuh lo"

"Baik boss"

Tut.
Gue mematikan tlfn kepercayaan gue dan menunggu dokter keluar

"Maaf anda keluarganya?"

"Ya, Saya calon suaminya dok, cepat katakan" ucap gue emosi

"Oke begini pak, calon istri anda mengeluarkan pendarah yang cukup banyak diotaknya. Dan kami harus mencari pendonor darah yang pas karena pasien membutuhkan itu, tapi maaf saat ini calon istri anda koma. Berdoa yang terbaik pak, saya permisi" ucap dokter ituu

"Arghhhhhh prilly, bangun sayang pleasee bangun" teriak gue dengan air mata yang tak bisa dihentikan

"Ali? Gimana sama adik gue" ucap fero yang langsung memeluk gue karena gue histeris

"Prilly butuh hiks donor darah fer, dia koma hiks" ucap gue terbata bata, tanpa disadari fero juga mengeluarkan air mata, fero pun mulai lemas dan berusaha kuat

"Kita kuatt lii, ayo kita kuat. Liat prilly tak berdaya kita harus lebih kuat, kita harus berdoaa. Dan percaya sama gue li, prilly kuat melewatinya" ucap fero yang menenangkan gua yang masih histeris

Jangan lupa setia vote n coment ya gaes;) tq, cerita ini emang abal banget dan ga dapet feelnya maaf yaya.

-Ratihrhm

Always Forever.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang