Part 3

25.1K 828 64
                                    

<Day-Dream>

By
Shinji Ginki

"Kamu!" tunjuk senior ke Alan. Aku hanya tertegun takut.

"Ya kak?"

"Gombal dia!"

APAAAA?

Mataku sukses membulat sempurna. Teriakan dari sana sini berdendang ditelingaku. Malu, senang, takut, gugup sudah tercampur menjadi satu.

Aku menoleh ke Alan. Aku melihat dia hanya senyum-senyum tidak jelas. Apa dia....tersenyum?

"Gombal, gombal, gombal !" kini suara di auditorium ini semakin riuh. Kaka senior juga sudah siap dengan kamera mereka... Tunggu! Kamera? Oh TIDAAAAK! Aku menjerit dalam hati.

Perasaan senang sedang berkembang di dadaku karena memang aku menyukai seperti ini, namun rasa maluku juga ikut bergemuruh bersamaan dengannya.

Tanpa diduga Alan sudah jongkok dengan tangan kanannya di julurkan ke arahku.

"Wajahnya merah!" teriak salah satu dari senior disana.

Aku hanya bisa menundukkan kepalaku sedalam mungkin.

"Wooooohhh!" teriakan kian menjadi-jadi.

Wajahku sudah sangat panas, tubuhku seakan berhenti bergerak, nafasku tidak beraturan, keringat dingin membasahi sebagian pelipisku.

"Apa kau mau menjadi pacarku?" cukup. Aku sudah tidak bisa menghadapi ini lagi. Lampu-lampu blitz menyinari kami berdua. Aku mengangkat kepala dan melihat salah satu kakak senior mimisan, namun dia masih setia menyaksikan kami berdua.

"Mau, mau, mau!" aku melihat ke seluruh penjuru ruangan. Mereka sungguh bersemangat. Sebenarnya ini ada apa?

Aku memang menyukai Alan. Pertemuan awal kita sewaktu hujan. Dan dilanjutkan dengan insiden memalukan. Aku tidak akan melupakan tragedi memalukan itu.

..... Aku Mencintaimu Alan. Sangat mencintaimu......

"Iya, Aku mau," suara tepuk tangan kembali terdengar. Dan akhirnya acara mos kali ini menjadi acara jadian aku dan Alan.
.
.
.
.
.
"Ki..."
"Riski!"
"Ris,Riski! Kau tidak apa-apa?"

"Ah ya aku... Eh?" aku memasang wajah bingung.

"eh kenapa?" tanya Alan yang kini duduk di sampingku.

"Anu... Tadi itu apa?" aku melihat sekeliling. Bukannya saat ini aku dan Alan berada di...atas panggung?

"Tadi apa? Huft, kamu sih ngelamun mulu daritadi!"

'DUAR'~~~

Bagaikan tersambar geledek di siang bolong. Aku ternyata hanya melamun. Jadi tadi itu?

Perasaan sedih kini menjulur di tubuhku. Ternyata tadi hanya lamunan konyolku....

#Tbc

*Part paling pendek selama aku nulis... Heheh maaf 🙏

Everytime Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang