15. pertemuan

19 4 0
                                    

hari ini, sama seperti hari hari biasanya. arthur menjalankan tugas prakteknya dirumah sakit mount elizabeth.

"eh, loe alshinta kan?" tanya arthur ketika melihat seorang cewek yang baru saja keluar dari salah satu ruangan yang ada di rumah sakit itu.

"oh iya ka. panggil gue shinta aja" jawab shinta tersenyum

"hm, ngapain loe disini ? bukannya sekarang seharusnya sekolah ?" tanya arthur lagi.

"iya sih ka, sekolah. tapi setiap akshir bulan kayak gini, gue harus rutin untuk check up" jawab alshinta.

"emang loe sakit apa ?" tanya arthur

"leukimia kak" jawab shinta singkat

"leukimia? kok loe gak lemas atau apa gitu yang biasanya di keluhin sama orang yang terkena leukimia. emang loe gak kesakitan ?" tanya arthur prihatin

"sakit sih udah pasti kak. tapi ngapain harus lemas kalau masih bisa kuat" ucap shinta seperti tak peduli.

"kita ngobrolnya ditaman aja ya kak" ajak shinta

"hm" arthur menjawab dengan gumamannya.

***

di taman.

" kakak sendiri ngapain disini?" tanya alshinta pada arthur yang sedang celingukan.

"kak..." oanggil alshinta lagi.

"WOIII KAKKK" teriak shinta yang refleks membuat arthur melompat kecil dari tempat duduknya tanda terkejut.

"apaan sih loe, pake teriak segala" ucap arthur kesal

"gimana gue gak teriak, kakak aja dari tadi di panggilin gak pernah jawab. tuli ya?" kesal alshinta

"sorry, gue tadi kayak melihat ada teman SMA gue disekitar taman ini" ucap arthur

"oh, kakak ngapain disini ?" tanya alshinta.

"duduk" ucap arthur polos

"ya gue juga tau kalau loe dan gue lagi duduk kak. tapi maksud dari pertanyaan gue, kakak ngapain di rumah sakit ini ?" tanya alshinta dengan penuh kesabaran

"ohh... gue lagi praktek disini" ucap arthur singkat

"oh..  bilang kek dari tadi" ucap shinta.

***

"A" for ArtAlsWhere stories live. Discover now