Chapter 1

1.1K 50 6
                                    

Suara gelombang laut memecahkan keheningan yang ada diantara kami. Tampak dari jauh sebuah pulau tak berpenghuni, tempat harta karun, menanti kedatangan kami. Pulau itu tampak indah di siang hari namun begitu menyeramkan di malam hari. Terlihat sebuah gedung vila besar di puncak gunung pulau itu, vila yang sungguh besar dan megah, yang akan menjadi awal permulaan dari segalanya...

"Sebentar lagi kita akan sampai, harap semua barang bawaan tidak ada yang tertinggal di kapal, karena kapal baru akan kembali lagi 3 hari lagi" ucap Inoo Kei, sebagai pemandu wisata pemburuan harta karun di pulau itu.

Semuanya mulai membereskan barang bawaan mereka dan memeriksa satu persatu agar tak ada barang yang tertinggal di kapal ada akhirnya nanti.

Selang beberapa saat, kapal telah sampai di tepi pulau.

Semuanya bergegas turun sambil membawa barang bawaan masing-masing. Inoo kembali naik ke kapal untuk memastikan tidak ada barang peserta yang tertinggal di kapal.

Setelah selesai memeriksa dan memastikan tidak ada barang yang tertinggal di kapal, Inoo turun dan kembali bergabung bersama dengan para peserta, kemudian memandu jalan mereka ke vila yang berada di puncak gunung itu.

Sebelum itu para peserta telah dibagikan peta agar ketika salah satu diantara mereka tertinggal atau tersesat mereka bisa kembali ke vila.

"Pemandangan di pulau ini sungguh indah" Ucapku sambil melihat-lihat pemandangan pohon-pohon yang begitu rindang di sekelilingku.

"Un, udara disini juga begitu sejuk~" Balas Misaki sambil menghirup nafas panjang.

"Hei, dai-chan tumben kau tak ikut berkomentar" Yamada menyenggol Daiki dengan sikunya.

"Bukannya aku tidak ingin berkomentar tapi aku sudah kehabisan kata-kata" Balasnya sambil tertawa kecil.

"Aku kira kau mabuk kapal" Ucapku sambil menahan tawa.

"Hei hei hei sudah, coba lihat kita sudah sampai" Misaki menyela pembicaraan kami.

"Uaa~ besar sekali!" Yamada terkagum-kagum melihat vila yang nantinya akan kita tempati selama 3 hari kedepan.
"Un.." Daiki mengangguk setuju.

"Kita sudah sampai" Inoo membuka pintu gerbang vila lalu mempersilakan para perserta untuk masuk.

Para peserta kemudian memasuki halaman vila itu. Inoo bergegas membuka pintu vila lalu membagikan kunci kamar yang sudah tertera nomor kamar masing-masing.

Kemudian mereka mencari kamar mereka sesuai dengan nomor kamar yang tertera di kunci mereka masing-masing.

"Aku dapat nomor 6" Ucapku sambil mencari angka 6 pada pintu-pintu kamar di vila itu.

"Aku dapat nomor 8" Misaki memperlihatkan nomor yang tertera pada kuncinya padaku.

"Sepertinya itu kamarku" Mataku mengarah pada salah satu kamar yang dekat dengan kamar Misaki.

"Aku taruh barang-barangku dulu ya" Misaki membuka pintu kamarnya lalu masuk ke dalam.

Aku mengangguk pelan sambil membuka kamarku lalu masuk dan meletakkan barang bawaanku.

Kemudian langsung berbaring di atas kasur empuk itu. "Hh~ hari yang sungguh melelahkan"

Terdengar seseorang membuka pintu kamarku. Aku pun langsung mengecek siapa yang masuk ke kamarku.

BERSAMBUNG....

Black RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang