3 bulan kemudian.
Saat semua siswa memasuki sekolah dengan wajah ceria. Kamu hanya menundukan kepala di setiap langkah.
Kamu malas untuk hari ini, karna kamu merasa bosan dengan sekolah.Langkah kamu berhenti saat semua siswa berubung di lapangan basket.
Kamu pun yang mulai penasaran segera mungkin melangkahkan kaki untuk menuju lapangan basket.Tiba di depan lapangan basket, kamu terdiam mematung melihat seseorang yang sedang memainkan bola basket dengan lincahnya. Kamu terus memandangi sampai kamu tidak menyadari kalau air mata kamu menetes.
Author off
xxxxx
(Namamu) povSaat aku memasuki sekolah, banyak siswa yang menuju lapangan basket, karna rasa kepo-ku yang menyelimuti aku, sesegera mungkin aku ikut dalam kelompok para cewek alay.
Saat aku sudah berada di depan lapangan basket. Tiba-tiba tubuh-ku mematung, aku tidak bisa bergerak.
Aku ingin pergi dari sini, namun aku ngga bisa. Dan apa? Air mataku menetes? Ini bener-bener brengsek!Aku masih mematung dan sampai aku tidak bisa menghapus air mata-ku dengan tanganku? Oh ayolah aku ngga mau nangis. Sekuat tenaga aku berusaha menghapus semua air mataku.
Lalu dengan langkah kaki yang sulit untuk ku pijak-kan. Ahirnya aku berhasil melangkan kaki untuk segera mungkin meninggalkan lapangan basket itu. Tapi apa?
"Se-sehun?" Ucap-ku terbata saat sehun menarik lenganku agar aku tetep disini, melihat pemandangan yang sangat sulit untuk ku ungkapkan saat ini.
"Disini aja" ucap sehun datar sambil melihat lapangan basket.
"Gue ngga bisa"
"Gue akan di samping lu, saat lu butuh perlindungan"
"A-apa?" Aku masih bingung dengan ucapan sehun.
lalu sehun menarik tanganku untuk masuk kedalam lapangan basket.Seluruh peserta lapangan basket berhenti memainkan bola basketnya.
"Park Chanyeol! Bisakah lu minggir sedikit" Ucap sehun datar sambil menatap tajam chanyeol.
(Namamu) off
xxxxx
Sehun povAku terkejut saat seluruh cewek berlari menutupi lapangan basket.
Sejenak aku tidak tertarik apapun yang semua cewek lakukan.
Namun, mataku tertuju dengan satu cewek yang sangat aku kenali.Namamu?, aku penasaran dengan dia yang sedang menangis.
Lalu aku langkahkan kaki untuk melihat siapa yang ada di dalam lapangan basket itu.Dan chanyeol? Dengan teman-temannya. Tidak banyak hanya ada kris, tao, chen, lay dan xiumin.
Saat aku melirik (namamu) dia siap pergi. Dengan cepat aku menahannyaLalu aku ajak dia untuk memasuki lapangan basket, dan semuanya berhenti saat aku berada di tengah lapangan dengan mengenggam tangan (namamu)
"Park chanyeol! Bisakah lu minggir sedikit" ucap-ku datar namun menatap tajam chanyeol.
Tanpa menunggu respon-ku yang lebih banyak ahirnya dia minggir ke tepi lapangan. Dan dia menatap-ku yang masih menggenggam erat tangan yang dulu pernah menjadi genggaman tangan chanyeol.
"Apa apa?"
"Gue mau ngomong sama lu" balesku
"Ngomong aja! Gue ngga punya banyak waktu"
"Lu lupa sama dia?" Ucap-ku sambil melirik (namamu) dan kembali fokus dengan tatapan maut untuk chanyeol.
"Dia?" Bales chanyeol sambil menaikan alis dan melipatkan kedua tangannya di dada.
"Penting gitu buat inget sama tuh cewek?" Kini chanyeol membuatku geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berahir Dengan Perpisahan
БоевикAku Mencintai-nya. Dan aku harus kehilangan dia kedua kalinya setelah aku sempat memilikinya. Pertemuan yang SINGKAT perpisahan yang begitu PANJANG. Haruskah aku melupakan-nya? Yeollie.... Aku Sungguh Sangat Membenci-mu lewat tutur KATA. sedangkan d...