2

62 6 1
                                    

"Nettttttttttttttttttttttt!!!!!!!"

Bunyi keras alarm digital milik Nabila membuatku terbangun dari alam mimpi yang tidak sebegitu indahnya.
Hari ini aku harus ke sekolah tapi sebelum itu aku harus pulang ke rumah ku dulu terlebih dahulu.

"Nabila" ucapku pelan membangunkan nabila. Aku tau pasti nabila sangat ngantuk sekali, karna semalam kami tidur jam satu

"Nabila.." ucap ku sekali lagi

"Hmmm....apa?" jawab nabila tapi masih dalam keadaan tertidur

"Gua pulang ya....soalnya semalam gua ga bawa baju. Hari ini kan kita harus sekolah dan di tambah lagi nanti ada ulangan matematika" jelas ku

"Oh...iya...hati-hati ya...bye" jawab nabila jelas singkat padat
"Apa? Ulangan matematika!" lanjut nabila kaget dan langsung terbangun dari tempat tidurnya

"Iya, lu lupa ya kalau ada ulangan?" tanya ku. Tapi ga mungkin lah nabila lupa, kemarin kan pak Sundit sudah mengingatkan nabila dan nabila keliatan santai-santai aja. Tapi kok sekarang pas aku yang bilang kalo ada ulangan matematika nabila jadi keget banget?

"Mati gua!" ucap nabila dan langsung menepuk kening nya
"Gua lupa belajar!....gimana dong nih??" lanjut nabila. Tu anak emang suka pelupa emang -_-

"Itu mah DL LH (Derita) lu...udah ah, gua mau pulang dulu nanti gua telat lagi...Bye nyonya amesia" ejek ku dan langsung keluar dari kamar nabila tampa mendengar gerutu nabila yang membosankan itu

"Ah Anya!...lu tega ma gua!!!!!!" teriak Nabila namun aku menghiraukan nya.

***

Aku menggegas motor ku dengan laju karna saat aku melihat arloji ku sudah pukul 50.40 pagi.

"Kira-kira mama dan ayah marah gak ya liat aku tidur ke rumah teman tampa bilang?" gumam ku ketika aku sudah mulai mendekati rumah

"Kreeekkkk"

Suara pintu yang terbuka membuatku harus memperpelankan saat mendorong pintu itu, karna kalau tidak seisi rumah akan terbangun oleh karna aku membuka pintu, dan di tambah lagi mama pasti akan langsung melontarkan cibiran hangat di pagi hari ini karna aku semalam tidak tidur di rumah.

Saat kaki ku menaiki tangga

"Woy babi lu dari mana?. Semalam mama dan ayah nyariin lu sampai di pelosok kuburan tau ga!" ucap seseorang yang melihat ku dari bawah tangga

"Oh sit!" gumam ku

Orang itu adalah kakak ku dan Namanya adalah Stefanus paul imanuel Wilson.
Ah sial dia selalu aja mengangu ku!, aku benci.
Andai aja aku adalah anak satu-satu di keluarga Wilson ini pasti hidupku tenang selamanya. SELAMA-LAMANYA!!!

"Kakak ku yang tergantung eh maksudku terganteng....please jangan ganggu adex mu yang cantikz jelita ini ya kak?. Karna adex mu yang cantikz jelita ini harus cepat-cepat mandi nanti adix mu yang cantikz jelita ini terlambat.
Kakak menger--" belum aja aku selesai ngomong tiba-tiba aku di datangi oleh dua sosok malaikat yang begitu di takuti di rumah ini. Ya siapa lagi kalau bukan ayah dan mama

"Anya udah pulang ya? Kapan pulangnya?" tanya mama. Aku yakin tidak lama lagi aku pasti akan di beri kata-kata mutiara yang terpedas dari mulut mama

"Hmm...b-barusan ma" ucapku dan tangan dan kakiku langsung bergetar ga karuan

"Ya sudah cepat pergi ke kamarmu dan mandilah nanti terlambat ke sekolah" ucap mama dan ayah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang