#2 - Kecurangan

1.1K 22 3
                                    

Pagi ini diawali dengan dering handphone seorang gadis yang tadinya sedang terlelap. Dengan mata terpejam, ia berusaha mencari sumber bunyi dengan tangannya.
"Uh, hallo?" Ucapnya dengan nada malas
"Mau tidur sampai jam berapa, Nona? Sebentar lagi bel sekolah akan berbunyi." Terdengar suara lelaki di seberang sana
"Huh, memangnya sekarang jam berapa?" Tanyanya masih dengan mata tertutup
"Sudah hampir jam 7."
"Yasudahlah, sepertinya aku ingin bolos saja hari ini. Aku bosan berada di sekolah." Gadis itu kembali menarik selimut putih miliknya
"Pemalas, huh? Hmm. Baiklah kalau begitu. Bagaimana jika aku pergi ke apartemenmu untuk menemani gadis kecilku?" Katanya sambil terkekeh
"Kau ini sangat menjijikan. Pergi saja kau ke sekolah. Katakan saja ke wali kelas bahwa aku sakit."
"Siap, Nona. Sebenarnya dari tadi aku sudah sampai di sekolah. Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lebih lama. Selamat tidur kembali." Sambungan langsung terputus
Gadis itu kembali terlelap dalam mimpinya.
Sedangkan di sekolah,
Lelaki tampan ini mulai memasuki gerbang sekolah. Tampak bahwa banyak gadis yang terpikat olehnya. Mereka menunjuk-nunjuk mukanya dari jauh dan berbisik-bisik. Terlihat norak memang, tapi yasudahlah. Nasib menjadi orang ganteng. Berbeda dengan siswa laki-laki, mereka yang iri dengannya, menghujat dan memandangnya tajam. Toh, lelaki itu juga tidak peduli dengan mereka semua. Ia tetap berjalan santai memasuki sekolah dengan tangan di dalam saku celana.
"Akhirnya aku bebas." Kata lelaki itu.
Ia memasuki sebuah ruangan yang di depannya terdapat tulisan "XII IPA 2". Ia mengambil tempat di pojok kiri baris paling belakang yang dekat dengan jendela karena hobinya adalah mengamati orang-orang di luar. Tiba-tiba, datang seorang gadis cantik yang terlihat sangat ceria sekali.
"Morning, Jammy." Sapa gadis itu. Ia memakai kemeja putih dengan lapisan blazer berwarna fuschia. Tersemat tanda pengenal bertuliskan " Adela Adrien Salanee ". Roknya yang berada 10 cm di atas lutut akan menarik perhatian siapa saja yang melihatnya. Sepatu hak tinggi yang dipakainya produk merk ternama. Belum lagi riasan di wajahnya yang terkesan glamour, sudah pasti dia berasal dari keluarga berada.
Gadis yang bernama Adela tadi langsung duduk di sampingnya tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu.
"Oh. Hai, Adela! Kau membuatku kaget." Ucap lelaki itu kemudian tersenyum manis.
"Apakah kau sudah sarapan, Jammy? Aku membawa bekal hari ini. Bagaimana jika kita makan berdua?" Tanya Adela
"Benarkah? Apa yang kau bawa hari ini?"
"Umm. Hanya nasi goreng biasa sih. Soalnya aku baru belajar memasak."
"Wah, kalau seorang Adela yg memasak pasti enak dong." Goda lelaki itu
Pipi Adela bersemu merah. "Jangan menggodaku!"
"Haha, ayo kita makan!" Kata lelaki itu semangat
Gurauan dan tawa tak jarang terdengar keluar dari mulut mereka. Mereka tampak bahagia sekali. Terkadang, lelaki itu menyuapkan makanan ke mulut Adela. Terlihat seperti pasangan kekasih yang sedang di mabuk asmara.
"Jammy, kenapa kita tidak bisa seperti ini setiap hari?" Ucap Adela tiba-tiba
"Tidak jika ada Adora, Adela. Ini terlalu rumit untuk ku ceritakan. Suatu saat kau pasti akan kuberitahu." Kata lelaki itu lembut sambil memegang kedua pipi Adela dengan kedua telapak tangannya.
"Janji?" Tanya Adela
"Janji." Ucap lelaki itu.
"Baiklah kalau begitu. Ku pegang janjimu, James Eldo Alward." Katanya tersenyum.

Wanna Play With Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang