Out of Jimin's POV,Author's POV.
Ada banyak orang yang sangat membenci liburan terlalu lama jika orang itu mudah beradaptasi dengan lingkungan tempat ia berpijak saat itu. Hal inilah yang dirasakan oleh Yuju. Kelopak mata bulat itu terus menerus mencoba menutup karena terlalu bosan. Menurutnya,liburan ini lebih membosankan daripada suasana gaduh di kelas. Bukannya sombong,gadis itu sedang mengalami demam,ditambah ia mudah sekali beradaptasi dengan lingkungan. Hal itu semakin menambah rasa bosannya.
"Tsk,astaga kapan aku bisa keluar dari tempat ini?" Tanya Yuju stress sambil menampar pipinya pelan.
"Seandainya Tuhan mengirimkan seseorang disampingku."
TOK! TOK! TOK!
"Ya,pintu tidak dikunci!!!" Teriak Yuju dengan sangat keras karena kamarnya -dan Yerin- kedap suara.
"Hai."
"Ah,Jimin-ah,ternyata kau."
"Teriakanmu keras juga,ya?" Tanya Jimin sambil menutup pintu.
"Duduklah." Ucap Yuju.
"Yang lain sedang berada di pantai."
"Mengapa kau tidak bersama mereka?"
"Aku bosan,dan kudengar kau sedang sakit,jadi akhirnya aku kemari." Jawab Jimin.
Mereka berdua terdiam cukup lama,hingga yang terdengar hanyalah nafas mereka berdua.
"Aku ingin bertanya sesuatu,apa yang akan kau lakukan saat kau berbicara dengan orang yang menyukaimu?" Tanya Yuju membuka pembicaraan.
"A..apa? Ehm..aku akan menjaga sikapku di depannya." Jawab Jimin.
"Akhir - akhir ini kulihat kau berbeda daripada saat kau belum akrab denganku."
"Benarkah?" Tanya Jimin.
"Hm. Kau jadi lebih...liar?"
"Liar bagaimana?" Tanya Jimin mendesak sambil terkekeh.
"Entahlah,tapi yang lain juga merasakan itu. Sebenarnya,apa kau sedang menyukai seseorang?"
"Mengapa kau beranggapan seperti itu?" Nada suara Jimin mulai terdengar serius.
"Karena..karena..kau terus memperhatikan salah satu dari kami berenam."
"Kau benar. Aku sedang mengagumi orang lain." Jawab Jimin sambil menatap langit - langit kamar.
"Siapa dia?" Tanya Yuju. Jimin melirik gadis yang sedang demam itu sekilas.
"Kau tahu saat ini aku berbicara dengan siapa?"
"Aku?" Tanya Yuju memastikan.
"Dan aku mengaguminya."
DEG.
"Aku tidak memaksamu untuk membalasku,tapi setidaknya aku mengatakan ini agar kau tahu bahwa aku,sedang,tidak,main - main,dengan,perasaanku." Pernyataan mutlak Jimin sukses membuat pipi Yuju merona.
"Ah,ya,aku tahu kau adalah orang yang mudah beradaptasi. Kuharap kau bisa beradaptasi denganku juga." Lanjutnya. Pria itu berdiri sambil meletakkan mawar berwarna peach di atas lutut Yuju yang terduduk di tempat tidur.
"Jika kau sudah sembuh,temui aku malam nanti saat pesta topeng. Kuharap kau datang."Jimin pergi meninggalkan Yuju yang menatap mawar peach itu.
"Apa ia benar - benar menyukaiku?" Gumam Yuju.
Nyaris tak terlihat,gadis itu tersenyum saat ia mencium bunga mawar dari Jimin. Juga,pipinya semakin memerah karena kejadian barusan.
Aku ingin datang untuk menemui Jimin,nanti malam. Batin Yuju
*TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Stay With Me?
Roman d'amourAku hanya ingin semuanya kembali,termasuk dirinya...