Clorinda mendengus sebal, mengapa Eza tega menghukum dirinya untuk hormat bendera sampai bel istirahat berbunyi.
Coba saja sahabatnya ada disini pasti akan seru apalagi jika mereka berduet dangdut.Sesekali Clorinda mengusap keringat yang ada di dahinya, ia harus lapor pada Sarah bahwa hari pertamanya sangat buruk di sekolah milik Andrew.
"Om Eza gimana sih, gue kan baru juga masuk eh udah di hukum. Tau kaya gini mending gue gak pindah sekolah deh ah, tapikan gue sayang sama bunda jadi gue nurut aja meski kadang jahil ke bunda"gerutu Clorinda.
"Clorinda lo dipanggil ke ruang BK"ucap seseorang menghampirinya.
"Ngapain? gue lagi di hukum"jawab Clorinda jujur.
"Mana gue tau"siswi itu langsung pergi meninggalkan Clorinda.
Clorinda menghembuskan nafas kasar, ia pun berbalik dan berjalan menuju ruang BK. Sesampainya di BK, Clorinda melihat Eza disana sambil membawa tas miliknya.
"Permisi Bu Pak" Clorinda masuk ke dalam ruang BK.
"Benar ini tas milik kamu?"tanya wanita itu lembut.
"Iya"
"Perkenalkan saya bu Widy dan mengapa kamu tidak membawa buku satu pun"ucap Widy heran.
"Sebenarnya nih ya bu, Clorinda yang cantik imut manis melebihi Christina Perri bawa buku cuma pak Eza di umpetin gara-gara tadi ngobrol" Clorinda tersenyum miring saatnya ia balas dendam.
"Benar itu pak?"tanya bu Widy.
"Tentu saja tidak bu , bahkan saya disuruh kedua orang tuanya untuk mengecek apa yang Clorinda bawa ke sekolah"jawab Eza ramah.
Clorinda menatap Eza kesal, mengapa mau saja menuruti perintah kedua orang tuanya. Memang apa salahnya ia membawa barang yang di inginkan dirinya.
"Biar kamu tau kesalahan nya apa , ibu akan sebutkan barang yang kamu bawa".
"Komik"
"Cat pilox"
"Monopoli"
"Kartu remi"
"Ketapel"
"Ular mainan"
"Bekel"
Bu Widy menggelengkan kepalanya setelah menyebutkan barang yang Clorinda bawa.
"Ibu akan sita semua ini , jika besok kamu membawa barang seperti ini lagi akan ibu hukum kamu"ucap bu Widy tegas.
"Iya bu"
"Ya udah sekarang kamu keluar"perintah bu Widy.
Clorinda mengangguk lalu menatap perang pada Eza, tunggu saja pembalasan dari dirinya nanti. Ia berjalan keluar dari ruang BK, Clorinda berpikir ke kantin pilihan yang bagus daripada melanjutkan hukuman dirinya dari Eza tadi.
Clorinda berjalan menuju kantin , namun saat di koridor ia menghentikan langkahnya ia melihat Cleosa saudara kembarnya risih dengan cewek yang tadi menjatuhkan harga dirinya.
Clorinda menghampiri Cleosa lalu mengecup pipinya dengan penuh sayang."Nico sayang, kamu kemana aja? tadi aku di hukum mana panas nih"ucap Clorinda manja.
Cleosa menghembuskan nafas lega bertemu dengan adiknya, setidaknya ia bisa terlepas dari Sheila. Ia tidak merasa aneh jika mendengar Clorinda dihukum, karena dirinya tau kelakuan adiknya dan mana mulutnya sangat pedas jika berbicara.
"Nico , kamu aja mau sama dia. kamu harus liat perjuangan aku"ucap Sheila kesal.
"Setidaknya diriku pernah berjuang meski tak pernah ternilai di matamu" Clorinda menyindir Sheila dengan menyanyikan sebuah lirik lagu.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Feelings - [ Completed ]
Teen FictionSequel Natasha Is Fake Nerd~ Highest Ranking In Teen Fiction #11 (12.11.16) Clorinda Vania Sophie Lexandrian cucu dari pemilik Lexandrian Company yang memiliki sifat dan kelakuan tidak jauh dari ibunya yaitu Natasha Alicia Lexandrian. Bagaimana jik...