I still love her

13.4K 632 15
                                    

Di suatu rumah sakit tepatnya diruangan bernomor 122 terlihat gadis berusia 6 tahun tengah berbaring dengan mata terpejam, sedangkan laki-laki bernama uchiha sasuke kini mengelus rambutnya lembut, tak lupa juga seorang wanita berambut indigo a.k.a uchiha hinata kini memegang tangan gadis yang kini sedang berbaring diranjang.

"Go-gomen ya sa-sasuke-kun, sanada mungkin tak sengaja mendorong sarada" ucap hinata memecahkan keheningan.

"Ssshh...!!! Anak itu memang kurang ajar" desisnya marah.

"Gomen sasuke-kun"

"Aku tidak mau kehilangannya hinata, dokter bilang luka benturan dikepalanya terlalu dalam dan nyaris saja mengenai otak jika tidak akan sangat bahaya bagi sarada. Cukup dia saja yang pergi... Jangan sarada"

"Sasuke-kun"

"Gomen hinata, aku masih mencintainya" hinata hanya bisa menunduk menyembunyikan mata lavendernya yang berkaca-kaca mendengar penuturan sasuke.

Drrrtt.... Drttt....

Getaran ponsel yang pada kantung celana membelah keheningan pada malam itu dengan segera sasuke menjawab panggilan dati smartphone bermerk terkenal tersebut.

"Hm"

"Oy sasuke-kun! sanada tidur dirumahku, apa kau mau menjemputnya? Atau dia menginap dirumahku?"

"Biarkan dia tidur"

"Ja-jangan! Biarkan aku menjemputnya" sela hinata mendengar percakapan sasuke dengan shion yang bisa dibilang cukup keras untuk didengar.

"Jadi....... Apa kau mau menjemputnya?"

"Hm"

Tuuuut...tuttt....

"Sa-sasuke-kun aku akan menjemput sanada, a-apa kau ikut? Lagipula ini sudah malam lebih baik kau istirahat, dari pagi kau belum istirahat"

"Tidak" ucapnya dingin dan datar.

"Ba-baiklah, aku pergi"

"Kau akan naik apa?" tanya sasuke yang kini terdengar nada lembut diucapannya.

"A-aku akan naik taksi"

"Hm"

Keheningan melanda-lagi pada ruangan bernomor 122 tersebut setelah hinata meninggalkan ruangan.

"Sarada.... Bangunlah"

.

.

.

.

.

.

Tok... Tok... Tok...

"Pe-permisi, shion-chan! Naruto-kun!"

Cklek

"Eh?! Hinata-chan masuk... Masuk... Kenapa tidak ditekan belnya? Malah diketuk kan aku nggak dengar" ujar shion lalu mengajak hinata masuk, dan mempersilahkan hinata untuk duduk disofa berwarna kuning. "Mau minum?" tawarnya.

"Ehm, tidak aku akan mengambil sa-sanada, taksiku sudah menunggu didepan"

"Baiklah, akan ku panggil naruto untuk mengangkatnya ke taksi"

"Dimana naruto-kun?"

"Dia sedang tidur"

"Eeehh, tidak usah! biar aku yang mengangkatnya" seru hinata merasa tidak enak mengganggu tidur naruto.

"Tidak papa kok hinata-chan! Lagipula masa kau bawa berat-berat nanti bagaimana kalau kau keguguran?!" godanya sambil mengedipkan sebelah matanya.

"A-aku tidak ha-hamil!" ujarnya lantang dengan wajah merah merona melebihi merahnya kepiting.

BROKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang