"Sa-sasuke-kun" panggil hinata takut-takut."..."
"Sa-sasuke-kun sebaiknya ka-kau makan siang da-dahulu, i-ini sudah memasuki jam makan siang"
"..."
"Aaaa... A-apa kau ingin makan masakanku atau makanan ce-cepat saji?"
"..."
Hinata menggigit bibirnya melihat reaksi sasuke yang diam saja tanpa menjawab satu pun pertanyaan dan panggilannya.
"Sa-sarada juga akan kubuatkan sarapan ketika ia bangun" Katanya mencoba membujuk sasuke yang sedari tadi diam saja.
"Tsk! Apa pedulimu hah!?" Bentak sasuke keras kepada hinata sembari mencengkram kencang lengan hinata.
"Sa-sasuke-kun... Sarada juga anakku"
"Jika kau menganggap sarada anakmu! Lalu apa yang kau lakukan padanya sehingga membuat nya pingsan hah?!"
"I-itu bu-bukan sa-sa-salahku sasuke-kun... Ketika sa-sarada sa-sadar aku menawarkan sarapan ke-kepadanya, dan tiba-tiba saja ia pi-pingsan" ungkap hinata dengan mata berkaca-kaca karena sikap sasuke kepadanya, hinata sengaja tidak memberitahukan tentang sarada yang mendorongnya hingga jatuh.
"Tak usah berbohong! Mana mungkin ada orang yang setelah siuman pingsan lagi! Kau hanya mengada-ngada..."
"Go-gomen sa-sasuke-kun..."
"Pergi!"
"Eh? Sa-sasuke-kun... A-aku-"
"Aku bilang pergi sekarang!"
"..."
"Aku muak melihatmu, kukira kau bisa menjadi ibu yang baik bagi sarada, tapi... Nyatanya tidak-"
"Sa-sasuke-kun..."
"Pergi... Bila perlu jangan muncul lagi dihadapanku!"
.
.
.
.
.
.
.
.
Deg
.
.
.
.
.
.
.
Ucapan sasuke membuat hatinya ngilu, apakah secara tidak langsung sasuke menginginkan bercerai dengannya? Disaat hinata sangat mencintainya?
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ba-baiklah... Sayonara sasuke-kun... Sarada-chan..."
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROKEN
Randomsasuke yang masih mencintai sakura walaupun ia tahu ia sudah menikah, hinata yang menyadari bahwa ia begitu bodoh masih mempertahankan hubungan ini meskipun ia tahu sarada menginginkan perceraian antara dirinya dengan sasuke.