Dia anakmu bodoh!

8.9K 551 25
                                    


Setelah habis jam kerjanya, hinata segera bersiap-siap untuk pulang dan berharap tidak ada sasuke menghadangnya atau menunggunya didepan atau dimanapun, untuk menghalau hal itu terjadi hinata pulang lewat pintu belakang cafe.

"Sudah kuduga, kau pasti akan kabur dariku"

Hinata membulatkan matanya, tak menyangka rencananya mudah tertebak. Ia memalingkan wajahnya kesamping untuk menghindari tatapan mengintimidasi mantan suaminya itu.

"Kenapa?"

Sasuke mendekat secara perlahan kearah hinata, hinata pun bergerak mundur sampai tubuhnya menabrak pintu belakang, hinata merasa tombol alarm berbahaya baru saja ditekan pada dirinya sehingga membuatnya gelagapan dan salah tingkah.

"Kenapa kau kabur dariku hm?" Ujar sasuke, ia dengan sengaja berbisik dengan suara berat dan serak pada telinga hinata.

Hinata memejamkan matanya erat, ia menundukkan dalam-dalam kepalanya ketika merasakan sensasi aneh saat sasuke berbisik kepadanya.

"A-aku tidak kabur, aku memang biasanya pulang lewat pintu belakang" sangkalnya, walaupun dalam hal berbohong hinata tak terlalu pandai, namun sepertinya sasuke mempercayai perkataan hinata terbukti dengan menjauhkan tubuhnya yang menghimpit tubuh mungil itu.

"Hinata..."

"..." hinata terdiam.

"Hinata..."

"..."

"Hinata..."

Kali ini hinata mendongak memandang netra sang mantan suami.

"Kumohon... kembalilah..."

Hinata memalingkan wajahnya tak peduli, "bukankah kau yang mengusirku? Memintaku untuk pergi dan tak perlu kembali?"

"Iya, aku tahu aku salah... tapi waktu itu aku hanya sedang emosi karena keadaan sarada..."

"Aku tak peduli..."

"Kau harus peduli..."

"Hinata?" Seorang laki-laki berambut hitam memanggil hinata ketika dilihatnya gadis itu seperti terpojok karena laki-laki bersurai raven itu.

Hinata segera menjauh dari hadapan sasuke dan bersembunyi dibalik tubuh pria yang menyelamatkannya itu, sasuke yang melihatnya hanya memasang wajah sangar dan dingin.

"Dia siapa?" Tanya sai, laki-laki yang menyelamatkan hinata itu sekaligus suami dari ino.

"A-aku tidak mengenalnya... dia sepertinya pe-penculik" ujar hinata sambil meremas punggung yang dilapisi kaos hitam milik sai.

Mendengar perkataan hinata, sai terkekeh dan langsung mengacak rambut indigo hinata. Sedangkan sasuke hanya melotot mendengar jawaban asal hinata ditambah lagi perlakuan sai pada hinata membuatnya terbakar cemburu, tidak mengenal katanya?! Penculik?! Ooohh... kalau begitu bersiaplah hinata, karena sebentar lagi sasuke akan menculikmu dan membawamu ke konoha.

"Kau tampak pucat hinata?" Tanya sai ketika mengetahui wajah hinata yang pucat juga mata yang selalu cerah itu kini tampak sayu.

Sasuke menggeram kesal, ia mengepalkan tangannya erat melihat semua perlakuan serta perhatian laki-laki itu, dan siapa dia?! Apa hubungannya dengan hinata?!

"Hinata... siapa laki-laki it- hinata!" Baru saja sasuke hendak menanyakan siapa laki-laki itu, lalu berhenti ketika dilihatnya hinata jatuh pingsan.

"Sepertinya dia kelelahan" ujar sai santai dan lalu mengangkat hinata ala bridal style, mengabaikan sasuke dengan tatapan mautnya. Namun sekarang bukan waktunya untuk memikirkan itu, ia harus membawa hinata terlebih dahulu kerumah sakit.

BROKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang