Beberapa hari berlalu, Natan dan Tomi juga dalam masa pemulihan tapi terus membantu proses editing di basecamp bersama Ken dan juga Nuri. Sedangkan Agnes fokus bekerja dan juga membantu proses editing dari rumah sampai film yang mereka buat jadi dan sudah dikirim ke panitia kompetisi.
Sabtu siang, Lio dan Agnes menghabiskan waktu berdua, semenjak Agnes membuat film mereka tidak bisa menyempatkan waktu untuk berduaan.
Sekarang Agnes dan Lio sedang duduk berdua di balkon vila Lio di puncak, mereka melepas penat dan mencari udara segar di puncak.
Agnes menyandarkan kepalanya di dada Lio dan tangan kanan Lio memeluk pundak Agnes. Di meja depan mereka ada 2 cangkir teh menemani waktu santai mereka.
"Kamu suka?" tanya Lio memecah keheningan. Agnes mengangguk dan mengeratkan pelukannya dipinggang Lio.
"Udah lama ga kesini ya" ucap Agnes sambil melihat pemandangan di depannya.
"Iya, kamu sibuk sih" jawab Lio dengan wajah cemberut.
"Hihi maaf ya sayang"
"Dimaafin kok" kemudian hening, keduanya menikmati udara puncak yang sejuk dengan pemandangan yang asri.
"Kapan kita nikah?" pertanyaan Agnes membuat Lio terkejut lalu menegakkan badannya dan memandang Agnes dengan tatapan terkejut.
"Kok gitu ekspresinya?" tanya Agnes cemberut.
"Aah ga, kamu.... Kamu pengen kita nikah?" tanya Lio masih tidak percaya, Agnes mengangguk sambil tersenyum manis.
"Serius?" lagi-lagi Agnes mengangguk. Lio terlihat sangat bahagia lalu memeluk dan mencium tangan Agnes berkali-kali.
"Maaf ya bikin kamu sabar terlalu lama" ucap Agnes dipelukan Lio.
"Aku cuma pengen kamu siap dulu sayang, gpp" Lio terlihat begitu sangat bahagia.
"Lucu ya, bukan kamu yg lamar aku tp aku yang lamar kamu"
"Enggak sayang aku yg lamar kamu" Lio lalu melepas pelukannya kemudian bersujud di depan Agnes.
"Will you marry me?" ucapnya kemudian.
"Ga ada cincin?" Lio langsung kelabakan membuat tawa Agnes pecah.
"Kamu sih tiba-tiba minta dilamar, kan aku belum persiapan" Lio cemberut.
"Hahaha, becanda. Aku mau nikah sama kamu" lalu Agnes mengecup hidung Lio sekilas.
"I love you" ucap Lio
"I love you too" kemudian Agnes dan Lio menghabiskan hari ini dengan keromantisan dan kemesraan.
••••
19.00 di gedung tempat pengumuman kompetisi
Malam ini merupakan malam menegangkan untuk Agnes dan teman-temannya, karena malam ini akan diumumkan pemenang dari kompetisi film indie. Pemenang utama nanti akan mendapatkan hadiah 10juta dan juga mendapat kesempatan untuk bekerjasama dengan PH terkenal dalam pembuatan film yang akan dibintangi oleh artis dan aktor kawakan di Indonesia.
Saat ini Agnes dan teman-temannya sedang duduk dengan raut wajah tegang dan harap-harap cemas.
Sudah beberapa menit berlalu dan untuk juara 3 dan 2 sudah maju ke depan dan akan segera diumumkan juara pertama dari kompetisi ini.
Agnes memainkan jari-jarinya tanda ia gugup, sampai pada akhirnya diumumkannya juara pertama membuat Agnes mendongakkan kepalanya menghadap panggung.
••••
21.00 diluar gedung
Agnes berlari menghampiri Lio yang sudah menjemputnya di depan pintu utama gedung. Agnes langsung memeluk Lio dan menangis. Lio memperlihatkan raut wajah kaget dan bingung lalu menepuk punggung Agnes.
Dari jauh terlihat Ken, Nuri, Natan dengan tangan yang masih diperban dan juga Tomi yang berjalan memakai kruk menghampiri Agnes dan Lio. Lio menampakkan wajah yang terlihat sedih berfikir bahwa Agnes tidak memenangkan kompetisi.
"Gpp sayang, masih ada kesempatan" ucap Lio sambil menepuk punggung Agnes pelan.
"KITA MENANG!!" teriak Ken dan teman-teman membuat Lio kaget dan merubah ekspresinya menjadi raut bahagia. Agnes melepas pelukannya dan tersenyum disela-sela ia meredam tangisnya.
"Aku menang" ucap Agnes pelan. Lio langsung memeluk Agnes dan mencium puncak kepala Agnes berkali-kali "selamat sayang, kamu berhasil"
"Uda kali mesra-mesraannya, ga kasian apa sama yg jomblo" sindir Nuri.
"Makanya punya pacar sana" ejek Agnes.
"Jadi kita bakal liburan kemana nih?" tanya Natan ga nyambung.
"Kan udah dibilang kita beli alat yang uda rusak aja" eyel Tomi yang membuka lagi perdebatan seperti waktu dulu.
"Liburan aja bentar 3 hari doank sebelum kita shooting lagi"
"Karna kita mau shooting makanya kita beli alat-alatnya, beli yg bagus"
"Kan ga rusak masih bisa dipakai"
Dan perdebatan terus berlanjut, sedangkan Agnes dan Lio hanya geleng-geleng kepala lalu pergi meninggalkan Tomi dan Natan diikuti Ken juga Nuri.
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Ahead
FanfictionKarena berjalan 1 langkah itu sudah mendekatkan kita pada impian