Beberapa tahun kemudian....
Agnes sedang memimpin pertemuan dengan anggota timnya, ada 4 orang temannya dan juga beberapa orang lainnya. Agnes terlihat serius menanggapi ucapan Ken yang menjelaskan tentang pembuatan film yang diangkat dari sebuah novel best
seller.Setelah kemenangannya di kompetisi film indie dan juga mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan PH terkenal dalam pembuatan film, kini Agnes dan 4 temannya sudah mendirikan PH sendiri. PH nya menjadi makin terkenal setelah berulang kali mereka memenangkan penghargaan.
Beberapa menit kemudian meeting selesai dan semua orang berpamitan kepada Agnes dan teman-temannya. Agnes terlihat sangat cantik walaupun sudah berkepala tiga, senyumnya masih tetap menawan dan wajahnya terlihat awet muda.
"Nuri, udah disiapin belum yg shooting di Jogja?" tanya Agnes.
"Udah, lokasi uda beres. Script, jadwal talent juga uda siap. Tinggal berangkat aja" jelas Nuri.
"Tar malem berangkat bareng kan?" tanya Natan kepada teman-temannya.
"Iya" jawab Ken dan Tomi kompak sambil tetap fokus pada ponselnya, Nuri melirik ke ponsel Tomi dan Ken yang masih asik dengan gamenya.
"Pantesan" cibir Nuri.
"Ken, ada Eva dateng Ken!" teriak Agnes mengagetkan Ken. Ponsel di tangan Ken hampir terjatuh karena pundak Ken di tepok-tepok Agnes dengan keras.
"Eh Eva Eva jatoh jatoh hp gue" latah Ken yang hampir menjatohkan ponselnya. Ken berdiri lalu melihat sekeliling ruangan dan pintu, tidak terlihat Eva dimanapun. Agnes dan Nuri menahan tawanya.
"Rese ah" Ken ngambek lalu memasukkan ponselnya di tas lalu berjalan ingin meninggalkan ruangan.
"Dih ngambekkan" cibir Agnes dan Nuri. Natan dan Tomi tertawa melihat tingkah teman-temannya.
Ken mematung di depan pintu. Tawa teman-temannya juga berhenti melihat sosok perempuan cantik berdiri di depan pintu dan tersenyum manis pada Ken.
"Hay" sapa Eva, perempuan di depan pintu dengan senyum menawan.
"Ha...hay" Ken gugup menjawabnya. "Kamu...kamu kok bisa ada di sini?"
"Iya aku nganterin Caca ke sini" Ken lalu menunduk dan melihat Caca, anak Agnes dan Lio sedang cemberut.
"Om Ken jangan berdiri disitu, Caca ga bisa masuk donk" ucap Caca sebal. Ken yang sadar langsung bergeser dan memberi jalan agar Caca bisa masuk.
Caca langsung berlari menuju mamanya yg sedang bersama teman-temannya meninggalkan Ken dan Eva yang masih salting satu sama lain.
"Mamaaaaaa.....!" teriak Caca sambil berlari menuju mamanya.
"Jangan lari-lari sayang" Agnes memeluk Caca yang menghampirinya. "Kok bisa sama tante Eva? Papa mana?"
"Kata tante Eva, papa lagi ada rapat ma" jelas Caca dengan nada yg menggemaskan.
"Halo cantik" sapa Natan lalu berjongkok di depan Caca.
"Halo om ganteng!" balas Caca langsung memeluk Natan. Natan langsung menggendong Caca dan mengajaknya bermain ponselnya. Tomi dan Nuri langsung ikut bermain bersama Caca dan Natan. Anak berumur 4tahun itu memang menjadi primadona, menggemaskan dan lucu.
"Pak Lio masih ada rapat Bu" ucap Eva menghampiri Agnes.
"Apaan sih Va kaku amat" Agnes menepuk pelan lengan Eva. "Makasih ya Va udah jemput Caca"
Eva mengangguk menanggapi ucapan Agnes, "yaudah Nes gue langsung cabut ya"
"Kok bentar amat Va, di sini dulu aja. Tuh ada yg pengen ngajak ngobrol" Agnes melirik ke arah belakang Eva, dimana Ken sedang menggaruk-garuk kepalanya salting. Eva paham siapa yang dimaksud Agnes hanya tersenyum malu.
"Caca, tante Eva pulang dulu ya" pamit Eva kepada Caca yang sedang asik bermain bersama teman-teman mamanya.
"Iya tante hati-hati ya tante!" Caca melambaikan tangannya ke Eva yang dibalas Eva dengan lambaian juga.
"Gue pulang ya Nes, yok guys gue duluan!" pamit Eva kepada teman-temannya.
"Oke Va hati-hati ya" balas Agnes dan yang lain.
Eva berbalik dan tersenyum ke arah Ken lalu berjalan keluar ruangan. Agnes dan teman-temannya yang gemas melihat Ken hanya diam langsung kompak memberi kode kepada Ken untuk mengejar Eva. Ken langsung kalang kabut berlari menyusul Eva membuat teman-temannya geleng-geleng kepala.
••••
20.00 Balai Sarbini
Saat ini Agnes dan ke 4 temannya duduk berjejer di bangku penonton bersama dengan orang-orang hebat lainnya. Orang-orang dari perfilman yang menjadi tamu dan juga ikut masuk nominasi dalam beberapa kategori pada ajang penghargaan yang dihadirinya malam ini.
Agnes dan juga yang lainnya sedang merasa tegang karena pembawa acara sedang membacakan nominasi penghargaan kategori film terbaik dimana film yang diciptakan oleh Agnes dan teman-temannya masuk dalam kategori tsb.
"Dan penghargaan untuk kategori film terbaik jatuh kepada........" Agnes menutup matanya dan terus berdoa saat pembawa acara membacakan pengumuman.
Karena terlalu berkonsentrasi pada doanya dan tidak melihat ke depan, Agnes hanya mendengarkan debaran jantungnya dan suara lirih doanya seakan disampingnya hanya kesunyian.
Agnes membuka matanya ketika Nuri yang duduk disampingnya memeluknya erat dengan berurai airmata.
"Kita menang Nes, kita menang" ucap Nuri dan teman-temannya, terlihat binar bahagia terpancar dari wajah teman-temannya.
Di tempat lain, sama halnya dengan Agnes dan teman-temannya yang merasakan kebahagiaan. Keluarga Agnes berkumpul menyaksikan acara tv yang menyiarkan acara penghargaan yang dihadiri Agnes. Ketika pembawa acara menyebutkan Agnes dan teman-temannya sebagai pemenang, keluarga Agnes merasa sangat bahagia dan bangga.
"Mama menang ya pah?" tanya Caca yang duduk dipangkuan papanya.
"Iya sayang mama menang" jawab Lio sambil memeluk erat anaknya dengan perasaan bahagia.
Mama Magdalena terharu sampai menitikkan airmata, menatap bangga pada anak perempuannya yang sekarang terlihat di layar kaca memberikan ucapan terimakasih.
"Mama bangga sama kamu nak" ucapnya dalam hati.
Sina yang sangat bahagia memeluk mamanya dan berulang kali menunjuk layar televisi yang menampilkan kakaknya.
"Anak mama udah buktiin kalo pilihan dia benar ma" ucap Harun yang duduk bersama anak-anaknya dan Novi di sofa samping mamanya dan Sina duduk.
"Ya, mama malu kalo inget dulu sampai marah-marah sama Agnes" ucapnya dengan airmata yang masih terus mengalir. "Dia hebat"
"Mamanya Caca emang hebat oma!" ucap Caca dengan nada yg lucu kepada omanya, membuat yang mendengarnya tertawa.
••••
11.00 puncak
"Bahagia?" tanya Lio sambil memeluk Agnes dari belakang. Saat ini keduanya sedang berada di balkon vila Lio. Sedangkan keluarga dan teman-temannya yang lain ada di halaman belakang vila sedang menyiapkan makan siang bersama.
"Banget" jawab Agnes lembut.
"Selamat ya sayang"
"Ya, terimakasih. Rasanya membuat mimpi jadi nyata ternyata sebahagia ini" Lio tersenyum.
"Apa mimpimu selanjutnya?"
"Punya anak cowo"
"Kamu kode ya sayang?
"Enggak, kamu aja yg ke ge eran"
"Nanti malam ya?" goda Lio lalu mengecup pipi Agnes.
"Jangan mesum deh" Agnes tertawa geli.
Agnes dan Lio terus bercanda saling menggoda sampai akhirnya berhenti karena Caca memanggilnya untuk ikut bergabung dengan yang lain.
•END•
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Ahead
ФанфикKarena berjalan 1 langkah itu sudah mendekatkan kita pada impian