Hari Senin. iya ini hari Senin. pergi ke sekolah seperti biasanya.membosankan memang. sistem pendidikan indonesia begini.sekolah,duduk mendengarkan guru,duduk selama delapan jam seperti orang kerja pada umumnya.begitu saja terus sampai SMA. aku bisa dibilang bukan murid yang terpintar tapi bukan juga murid terbodoh. mungkin bisa dibilang murid teraktif organisasi.ya,aku sering bolos pelajaran karena pertandingan panahan.kadang olimpiade pun aku ikuti.
aku merasa anak setiap kali membidik anak panah, aku merasa seperti berlari. lari dari kenyataan untuk menemukan sesuatu yang masih menjadi rahasia. "put, kamu jadi tanding di yogya?" tanya radit saat aku mengeluarkan buku bahasa inggris "haa? tanding?" tanyaku heran "iya,katanya dito kamu mau tanding?bener ga tuh?" "entahlah.aku bingung" jawabku asal "tapi put..."
"put....ayo ke yogya" tiba-tiba saja dito datang ke kelasku dan menarik baju ku.aku bingung. ke yogya? naik apa?kereta? atau pesawat? atau mobil? "ke yogya?sekarang?" tanyaku heran "iyaaaa.."jawab dito.aku masih bingung tapi tetep saja dito menyuruh cepat-cepat berkemas. "kita naik kereta.jadi sekarang kita ngejar jadwal kereta"
"kamu serius kita beneran ke yogya?"
"serius"
"kapan?"
"besok"
"haaaaaaaa????" teriakku kaget.satu kelas melihatku.kesalahan fatal put.
"udah gila ya? yang bener saja besok?"
"lah terus mau kapan? kan tandingnya dua hari lagi"
"terus naik apa?"
"kereta"
"tapi..."
"aku udah minta izin sama papa kamu"
aku menatap dito lekat-lekat "kok...kamu tahu isi pikiranku?" "aku sudah hafal kebiasaan kamu put" jawabnya santai. "mulai nanti malam kamu siapin deh tuh baju-baju kamu beserta perlengkapannya.besok pagi aku jemput di depan rumah jam setengah 7. keretanya jam 10 lewat".aku hanya diam.
"kenapa? kamu nggak mau ikut tanding?"
"enggak"
"terus kenapa diam?"
"ya terus aku mesti ngomong apa? lagian ya.....udahlah ga usah dibahas" mungkin lebih baik aku diam saja. "ya sudah nanti malam aku siap-siap"
"ok. besok pagi aku jemput" dito pun keluar kelas.
tak lama setelah itu, Dina dan Dini pun datang. "put, ka dito ngapain kesini?" tanya dini "biasa" jawabku seadanya
"biasa itu...ngapain ya put?"
"ngobrol"
"ngobrol apaan?" tanya dina
"kepo banget kalian...nggak tahu ah, pusing.!! mau tidur aja lah"
"eh put,...tau ga?" tanya dina
"apa lagi?"
"kamu sadar ga sih selama ini jadi trending topic satu sekolahan?"
"haa?" aku jadi bangun dari tidurku di meja "memangnya kenapa yaa?"
"kan kamu deket banget tuh sama cowok-cowok ganteng itu"
"siapa? dito?emang dito ganteng?" tanyaku polos.kemudian mereka diam dan hanya mengeleng-geleng kepala.
"kok kamu manggilnya dito ya? kan dia senior put,dia itu seniorr..."jawab dini heran dan kesal
"yaa.. karena emang namanya dito.lagian ya, emang udah kebiasaan manggil kayak gitu. satu lagi, kenapa ya satu sekolahan berpikir kalo seorang dito itu ganteng?padahal mah kalian nggak tahu saja siapa dia"
"emangnya dia siapa put?" tanya dina
"yaa cuman dito" jawabku asal.mereka menghela nafas kesal. aku hanya tersenyum melihat mereka.
"terus kalian mau ngomongin apa intinya? to the point aja lah..." tanyaku penasaran
"ehm! jadi gini put, kan kamu deket tuh sama cowok-cowok ganteng itu..." dini mulai percakapan lagi
"cowok-cowok ganteng?hmm....maksud kalian siapa ya?"aku pura-pura tidak tahu
"dito,andris,yoga,raynold, puut..." dina menjabarkan satu per satu
"ohh..oke.terus mau kalian apa?"
"diantara sekian banyak itu..."tanya dina "kamu.....enggak ada perasaan sama mereka?"
"ahh..jadi itu pertanyaan nya?" dina dan dini mengangguk.entahlah.aku pun tak tahu harus jawab apa. dito,aku hanya menganggapnya sebagai seorang kakak.sedangkan yang lain? ya, sekedar teman biasa.
"hmm... aku rasa kalian tahu jawabannya" jawabku tersenyum "udah ya, mau tidur ini.mumpung masih istirahat"
YOU ARE READING
Where's My Mom?
Romancepencarian seorang anak tentang ibunya yang tidak diketahu semenjak kecil