PART 4

10 0 0
                                    

keesokan harinya, jam 6 dito sudah ada di ruang tamu. lebih cepat dari janjinya malahan.kebiasaan dito memang begitu.selalu datang setengah jam dari yang dijanjikan.

"put, udah selesai belum?" teriak dito dari bawah

"beloooomm...." jawabku dari dalam kamar. dito itu orangnya terlalu tepat waktu.aku suka pusing kalo janjian sama dia.pantes saja dia nggak punya pacar.menyebalkan, kau to!

TOK! TOK! TOK!

"put, udah, selesai belum? mau kubantu nggak?" tanya dito dari luar kamar.tapi tidak ada jawaban.

diketok lagi. tapi tidak ada jawaban.

"put, kamu kok nggak jawab? kamu nggak apa-apa kan?" tanya dito mulai panik.

"masuk aja to" dito pun masuk ke kamarku.

saat ia masuk ke kamar, ia terbelak tak percaya.kemudian ia langsung keluar tanpa berkata-kata.aku tetap dengan merapikan pakaianku dan merapikan dalam koper.kalo mau membuat dito diam itu gampang, pura-pura saja lagi merapikan pakaian dalam pasti dia diam. macam cowok mesum.

jam setengah tujuh...

aku dan dito pun sudah di mobil.kami diantar oleh supirnya dito. dia juga anak panahan. dito anak tengah. punya kakak dan adik.semuanya laki-laki.berhubung keluarga dito tidak ada anak perempuan, tentu saja orangtuanya dito senang sekali kalo aku main ke rumahnya. apalagi dulu ayah sering menitipkanku di rumah dito.bisa dibilang aku sudah dianggap anak perempuannya.

"makanya jadi orang sabaran. gitu aja ga pake sabar" kataku memecahkan keheningan

"ihh... lagian kalo emang belum siap ya bilang dong non!"

"siapa suruh datang jam 6?"

"biar ga telat! jadwal kereta kan tepat waktu!"

"gitu aja sewot..." gerutuku "kayak orang lagi dapet"

"apa kamu bilang?"

"nggak"

KRUYUK!

sesaat semua terdiam.

"dito? lapar? makan! siapa suruh datang nggak sarapan?" omelku kesal

"daripada ketinggalan kereta? mending nggak makan"

"dibiasain makan pagi to"

"iyaa"jawabny bernada kesal

kami pun sampai di stasiun.akhirnya kami beli makan terlebih dahulu berhubung perutnya dito minta asupan energi.

"orangtua kamu kemana to?" tanyaku setelah pesan makanan

"papa-mama ke luar negeri"

"kak aldi?"

"kuliah"

"lukman?"

"sekolah"

"ohh...iya juga ya"

dito masih asik dengan makanannya.begitu pun dengan diri ku.

"om prima nggak nganter kamu?" tanya dito kemudian.aku menggeleng. "biasa lah" jawabku sekenanya.

"put?"

"apa?"

"aku boleh nanya nggak sama kamu?"

"apaan?"

"tapi kamu jangan marah?"

"nanya apa sih?"tanyaku penasaran

"beneran?"

"ya udah.nanya apa?"

sesaat dito diam.dia tampak ragu untuk bertanya. "janji ya nggak marah?" "tanya apa dulu? kalo kamu nanya ukuran BH dan celana dalam, ya aku marah lah ya"

"bukaaan itoooooooo........"

"hahahaa...... sabar,sabar, selooow..." aku hanya tertawa melihat ekspersi dito "ok,ok serius nih sekarang. jadi mau nanya apa?"

"put, sebenernya...ibu kamu kemana? aku...belum pernah lihat"

DEG!

"maaf put, kalo kamu nggak suka sama pertanyaan aku, anggap saja aku nggak ngomong apa-apa"

"aku juga nggak tahu to"

"apa?

"aku nggak tahu to bahkan nama dan bentuknya seperti apa, aku enggak tahu". sesaat kami terdiam.siuk dengan pikiran masing-masing.

"kamu nggak nanya sama ayah kamu? atau siapa pun gitu yang tahu?"

"aku ...aku..aku nggak tahu kebenarannya to. aku juga nggak berani bertanya dengan ayah. untuk bercerita saja, ayah nggak bilang apa-apa"

"hmm... begitu ..." dito melihat jam tanganya "udah jam 9.ayo kita masuk ke keretanya"

Where's My Mom?Where stories live. Discover now